Bagian 8

468 37 5
                                    

"Jungkook?"

"Hmm.....dan jangan berani-beraninya kau melupakan janjimu bocah"

"Iya.." bisikku dan menganggukkan kepalaku sambil menunduk.

Mengapa Jungkook mengambil ponselku tadi malam? Dan apa yang dia periksa? Kenapa dia membuka ponselku? Apakah dia tahu dengan siapa aku berbicara tadi malam? Apakah dia memeriksa kontakku atau dia mendengar sesuatu melalui ponselku? Ponselku tidak terkunci, itu berarti dia mungkin telah memeriksa galerku. Tidak, tidak, tidak...Apakah dia tahu tentangnya sekarang?

" Hei hei...bocah, kau baik-baik saja? Jimin-ah." Yoongi hyung mengguncang bahuku sedikit untuk menyadarkanku dari pikiranku.

"Y-ya hyung?"

"Jimin-ah, kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat dan tidak sadarkan diri? Apakah semuanya baik-baik saja..ceritakan pada hyung jika ada sesuatu yang menggangumu." Dia berkata dengan lembut sambil memegang tanganku.

"Tidak hyung, e-semuanya baik-baik saja, aku hanya..lapar ya?" Aku mencoba untuk mengalihkan

"Kau benar-benar panik beberapa saat yang lalu Jimin-ah, dan kau tahu betul bahwa aku bisa melihat setiap kebohongan langsung melalui matamu yang jernih. Jadi sebaiknya kau memberitahuku kali ini." Ucapnya sambil membelai tanganku.

Haruskah aku memberitahunya sekarang atau tidak? Aku pikir aku harus.

Aku hendak memberitahunya tapi aku terhenti, ketika aku mendengar anggota lain datang ke arah kami, di ruang makan aku melihat kearah pintu dan melihat Namjoon hyung dan Jin hyung datang kearah kami sambil berdebat.

"Joonie-ah, kenapa kau tidur larut malam tadi, itu buruk bagi kesehatanmu dan kau tahu betul apa yang terjadi setelah itu, kau merusak lebih banyak barang dari biasanya."

"Aku tidak..,.baiklah maafkan aku hyung, aku akan mengingatnya lain kali."

"Sebaiknya begitu." Ucapnya sambil duduk disebelahku dan Jin hyung langsung menuju dapur.

"Selamat pagi hyung, Jimin-ah oh-"

"Apa?"

"Ah..kenapa.,kenapa kalian berdua berpegangan tangan?"

Aku segera mencoba melepaskan tanganku dari genggamannya tapi yoongi hyung tidak melepaskannya.

"Tidak sama sekali...lanjutkan!" Aku menatap Namjoon hyung dengan ekspresi mengkhianati di wajahku.

"Hyung lepaskan aku.." aku mencoba lagi tapi dia mengabaikanku.

"Tidak, aku tidak akan melepaskan tanganmu sampai kau memberitahuku apa yang kau sembunyikan dariku." dia berkata sambil memasukkan anggur ke dalam mulutnya dengan tangan kirinya.

"Hyun--"

"Apa yang dia sembunyikan?"

"Itulah yang aku tanyakan."

"Jiminie, apa yang hyung katakan?"

"Apa yang kamu sembunyikan? Jangan bilang kau melakukan diet ekstrem itu lagi. Aku bersumpah demi tuhan Jimin jika kau-"

"Aku tidak sedang diet hyung, sumpah. Tolong santai saja, aku baik-baik saja, hanya saja aku agak gugup untuk Comeback kita, itu saja." Kataku sambil melihat kebawah .

"Jiminie, kau tidak perlu gugup, kau sempurna dan-"

"Kau masih berbohong." Kata Yoongi hyung langsung menatapku sambil mengencangkan genggamannya di tanganku.

"Aku tidak berbohong hyung." Kataku dengan marah sambil balas menatap tajam, kami saling berpandangan dan kemudian matanya melembut saat dia kembali membelai lembut tanganku dengan ujung jari tangan kanannya.

"Jiminie----"

"Ehem!" Kontak mata kami terputus ketika aku mendengar seseorang batuk. Aku langsung menatap orang itu.

"Hyung, apa yang terjadi? Dan kenapa kau berteriak Jimin-ah?" Taehyung bertanya dengan cemas.

"Bukan apa-apa Tae, kami hanya berselisih paham dalam suatu hal, tidak ada yang perlu di khawatirkan."

"Apa kau yakin Jimin-ah?"

"Ya" bisikku

"Hyung, sekarang tolong lepaskan tanganku.." aku memohon.

"Tidak--"

"Kenapa kau memegang tangannya hyung?" Jungkook bertanya dengan tenang, sambil menatap kami tanpa emosi kearah jemari kami yang saling  bertautan.

"Karena aku ingin memegang tangannya, sederhana saja bocah" ucap hyung sambil nyengir kecil.

"Tentu." Jawab Jungkook namun tidak mengalihkan pandangannya dari tangan kami. Aku mendengar Taehyung menyuruh Jungkook untuk duduk dan setelah beberapa saat aku merasakan seseorang duduk disampingku. Aku menatap orang itu dan melihat Taehyung menatapku dengan cemas lalu kearah Jungkook yang sudah mengambil tempat duduknya disamping Yoongi hyung, sayangnya masih menatap tangan kami. Aku menghela nafas dan menundukkan kepalaku karena kesal.

"Hyung, menurutku cukup untuk hari ini, biarkan anak itu bernafas." Namjoon hyung mencoba tapi Yoongi hyung mengabaikannya.

Lagi-lagi aku merasakan belaian lembut di tanganku dan beberapa Waktu kemudian aku merasa seperti hyung sedang memainkan tanganku, jadi aku mendongak dan mengangkat alisku ke arahnya.

"Tanganmu kecil dan jarimu gemuk, aku hanya memeriksanya karena penasaran." Ucapnya dengan tatapan polos.

"Tentu hyung, sekarang aku mengerti kenapa Army selalu memanggilmu kucing, karena kau adalah kucing. Mereka juga suka bermain-main sepertimu." Kataku sambil memutar mataku sedikit, tapi sayangnya itu mendarat pada dada Jungkook. Dia memiliki wajah netral yang sama tetapi masih menatap tajam kearah kami dan kemudian aku perhatikan dia memegang sendok meja begitu keras hingga sepertinya dia akan melukai dirinya sendiri kapan saja.

"Jung--"

"Jungkook!" Tae meneriakkan namanya, menyebabkan dia melepaskan cengkraman nya pada sendok yang menyebabkan sendok itu terjatuh ke lantai dengan keras, membuat Yoongi hyung melonggarkan cengkramannya di tanganku, yang ku manfaatkan dengan menarik tanganku menjauh dari jangkauannya dan menyembunyikan nya dibawah meja.

"Yak!, kau bocah dan kau, Jungkook apa yang terjadi padamu? Apa  yang salah dengan semuanya?" Dia berteriak frustasi. Aku menundukkan kepalaku diatas meja. Tae hanya menelan ludah,  Jungkook benar-benar mengabaikan kemarahannya.

"Hyun, kurasa sebaiknya kita sarapan dulu." Namjoon hyung berkata sambil terbatuk-batuk dengan canggih.

"Kenapa Jin hyung menyita banyak waktu?"

"Menurutku aku harus pergi dan membantu Jin hyung di dapur." Kataku sambil bangun.

"Tidak perlu Jiminie, sudah selesai." Jin hyung datang dan mulai meletakkan makanan diatas meja sementara aku membantunya. Setelah meletakkan semuanya diatas meja, kami berdua duduk di kursi masing-masing dan menikmati pancake lezat yang dilapisi Nutella dan madu.

"Jimin-ah apa kau menemukan ponselmu?" Jin hyung bertanya sambil menuangkan jus jeruk kedalam gelas untuk Namjoon hyung.

"Tidak hyung hey! Jungkook kau menemukan ponselku, kembalikan Yoongi hyung bilang padaku jika kau mengambilnya-"

"Iya, karena hampir mati, baterai nya lemah, jadi aku mengisinya dengan Chargerku."

"Kau benar-benar membuatku takut jungkook, kupikir aku kehilangan ponselku atau semacamnya, tapi tidak apa, kembalikan saja setelah sarapan. Aku benar-benar harus melakukan panggilan penting."

"Tentu hyung." Aku tersenyum padanya sambil menggigit pancake itu lagi.

"Jimin hyung?"

"Ya... Jungkook?"

"Siapa 'Park Chipmunk' ini?"










                                     ~~~🌹~~~

Please Vote and Comment
-Alesha

MENGHARGAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang