Bagian 1

977 46 6
                                    

Terkadang, melepaskan bisa menjadi keputusan terbaik bagimu. Melepaskan sesuatu atau seseorang mungkin memang sulit, tapi hanya dengan cara ini kamu dapat memulai babak baru dalam hidupmu. Sebuah bab yang didalam jejak masa lalu pasti akan ada, namun percikan indah masa depan selalu memberimu harapan-harapan baru.

''Jim.....jiminnn.....JIMIN-AHH!"

"Hyung...kenapa kau berteriak? Kau membuatku takut...." aku bertanya pada hoseok hyung sembari menenangkan diriku.

"Aku sudah menelfonmu beberapa kali" hoseok hyung menjawab dengn wajah cemberut

"Jimin-ah...kau baik-baik saja? kau terlihat tertekan?" Hoseok hyung bertanya dengan cemas. ah aku merasa bersalah karena membuat hoseok hyung khawatir.

"Aku baik-baik saja hyung....hanya kelelahan saja" aku berbohong

Maafkan aku hyung karena berbohong padamu.

"Yak...aku sudah bilang pada kau jutaan kali untuk tidak memaksakan dirimu melampaui batas kemampuanmu, kenapa kau tidak pernah mendengarkanku? sekarang ayo pulang dan makan sesuatu, kita akan melanjutkan latihannya besok." Hoseok hyung berkata dengan tegas memperlihatkan mode hyungnya.

"Baiklah hyung, aku makan dulu, maaf sudah membuatmu khawatir." aku meminta maaf dengan tulus.

''Aishhh...anak ini. Tak perlu minta maaf jiminie, satu hal yang perlu kau ingat, jika ada yang menggangu fikiranmu bicaralah pada hyung, hyung ada disni." rasa bersalah hampir menghancurkan lubuk hatiku, tapi aku tak bisa memberitahunya sekarang.

maafkan aku hyung

'" Tapi hyung kenapa memanggilku?"

"Oh yaa...Jiminie, bisakah kau mampir ke asrama dan mengambil pasporku? Aku tidak bisa pergi sekarang karena aku ada pertemuan dengan PD-nim sebelum menaiki pesawat, jadi tolong Jimin-ah, bisakah kau mengambilnya untukku?"

"Tentu hyung....Aku pergi sekarang saja dan aku akan kembali dalam 30 menit."

"Terimakasih Jiminie...maaf aku merepotkanmu padahal kau sudah lelah tapi hanya kau yang tau aku menaruh dimana barang pentingku."

"Hyung tak apa-apa tolong jangan bicara seperti ini, aku akan kembali dalam waktu 30 menit." kataku sembari mengangkat badanku.

"Aigoo adikku Jiminie....'' ucap hyung besemangat sambil mencoba mencubit pipiku.

"Aishh hyung ini...." aku menghela nafas namun tersenyum melihat tingkah lucu hyungku dan meninggalkan gedung Bighit.

Aku duduk dimobil yang disediakan perusahaan kami dan memberi tahu pengemudi kemana harus pergi. Aku melihat keluar kaca mobil, saat ini sudah jam 7 malam saat senja mulai terjadi, semua anggota pergi sebelum Hoseok hyung juga diriku, kita berdua berlatih koreografi selama 2 jam tambahan untuk acara kami yang akan datang.

Mengagumi indahnya pemandangan jalanan panjang seoul yang menenangkan dengan senja yang menyinarinya, menyejukkan hatiku. Aku memakai airpods dan mendengarkan lagu yang paling menenangkan jiwa.
Cahaya bintang yang berkelap-kelip bangunan dengan cahaya yang berkedip-kedip bersinar terang.

Satu cahaya adalah ambisi
beberapa cahaya adalah pemberontakan lampu rakyat
semua berharga
malam yang gelap ini (jangan kesepian)
Bagaikan bintang (kita bersinar)
Jangan menghilang
Karena kau adalah eksistensi yang besar
Mari kita bersinar

Lampu jalanan menerangi seluruh kota, seperti bintang yang menerangi seluruh alam semesta.

Mungkin alasan malam ini terlihat begitu indah ,bukan karena bintang atau cahayanya, tapi kita

Terlalu indah sehingga melukai bola mata seseorang
terlalu ajaib untuk dipercaya.
Terlalu Euforia untuk dunia nyata.

Aku ketahuan
Aku bermimpi sambil melihatmu
AKu membawamu kedalam malam yang gelap
gulita Cahaya yang kita lihat satu sama lain
mengatakan hal yang sama

Getaran dari ponselku yang menandakan aku mendapat pesan dan membawaku kembali kedunia nyata.


iMessage
Rossie
aku tersenyum lembut saat membuka pesan itu.

Rossie
Oppa, aku sudah sampai di rumah.

Me
oke sayang Chipmunk, kunci pintunya dengan benar, makan dengan benar dan tetap hangat, aku akan menelfonmu ketika aku sampai di asrama.

Rossie
Iya oppa

Van itu tiba-tiba berhenti, ketika aku melihat keluar untuk mengetahui bahwa kami telah sampai di asrama. Aku memasukkan ponselku ke dalam saku dan turun dari van.
Aku meminta sopir untuk menunggu agar aku bisa kembali ke gedung untuk menemui hoseok hyung.

Ketika aku sampai di aula asrama kami,hal pertama yang kuperhatikan adalah keheningan. Aku mengira semua orang terlalu lelah karena jadwal latihan kami jadi mungkin mereka semua segera melompat ke tempat tiidur masing-masing.

Aku diam-diam berjalan perlahan menuju kamar bersamaku dengan Hoseok hyung, ketika aku sampai di pintu, aku melihat pintunya sudah setengah terbuka.

Mungkin Jin hyung sedang mengambil pakaian kotor untuk di cuci atau Tae butuh sesuatu?

Aku diam-diam membuka dan memasuki ruangan tapi langsung terdiam kaku dan aku merasa mati rasa.

Dan saat itulah aku menyesali keputusanku untuk datang ke asrama. Seharusnya aku tidak datang kesini sejak awal. Seharusnya aku mengatakan tidak pada Hoseok hyung.

aku ingin pergi dari sini

Aku merasakan mataku terbakar saat air mata mencoba keluar, sekali lagi mataku tertuju pada pasangan itu.

ini menyakitkan

Disana, Jungkook dan Taehyung berpelukan atau haruskah kubilang saling berpelukan erat, dengan Tannie kecil diantara mereka. Hal yang paling menyakitiku adalah mereka berbagi dan menikmati kehangatan satu sama lain di............Ranjangku.

''''''''''''''''🌹''''''''''''''''''

Please Vote, Comment and share
-Alesha

MENGHARGAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang