Ke6

92 70 64
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°

°

°

•____________________•

Apapun yang terjadi detik ini, itu sudah menjadi takdir. Nikmati prosesnya semoga bahagia segera datang.

•___________________•

Tepat pukul setengah empat, Belvina juga Zora telah sampai di bandara. Mereka berdua tengah menunggu kedatangan Fay seperti janji gadis kecil itu.

Belvina pun sedang menunggu kedatangan Varo dan keluarga. Mereka bilang sebelum keberangkatan Belvina, mereka akan menyempatkan untuk hadir.

Ting

Suara ponsel Belvina berdering, lantas gadis anggun tersebut membuka ponsel yang berdering itu.

Calsum

Sayang, maaf. aku gak bisa nganter kamu gapapa? Aku di pabrik lagi ngurus masalah kecil

Belvina tak membalas. Ntahlah rasanya enggan untuk membalas pun, apakah pabrik lebih penting ketimbang dirinya? Padahal ini terakhir mereka bertemu, dan ntah sampai kapan Belvina di sana.

Belvina tersentak saat seseorang menepuk pundak Belvina "Kenapa?"

Belvina menoleh sekilas lalu memberikan ponselnya kepada Zora. Memang semua masalah yang Belvina punya selalu ia ceritakan kepada sahabatnya begitupun sahabatnya.

Mereka selalu terbuka juga saling membantu dan mendukung keputusan yang akan di ambil pada setiap masalah orang itu.

Wajah Zora seketika memerah "Kurang ajar," Walau Zora bergumam tapi masih bisa di dengar oleh Belvina

Zora melirik Belvina "Ada yang mau gue omongin ke lo, ini masalah Varo."

"Ap....."

"HAY SEMUA, KANGEN GAK SAMA FAY YANG IMUETTT" Belum sempat Belvina bertanya, suara cempreng milik Fay menggema terlebih dahulu

"Sttt, jangan Tereak - tereak" Pesan Zora

Fay memandang sekeliling "Emang kenapa?" Tanya Fay dengan Wajah polosnya

Zora membuang nafas gusar "Pertama. Malu -maluin, kedua. Bikin berisik, ketiga. Lo bikin telinga gue budeg, keem......."

"Dan nanti tenggorokan lo sakit kalo Teriak - teriak Fay" Belum sempat Zora berucap, ucapannya di potong oleh Belvina

Fay refleks memeluk Belvina "Aaaa emang cuman lo yang perhatian, yang samping gue mah Obor - obor"

Cinta TerabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang