Ke13

64 46 80
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°

°

°

•____________________•

Menangisku bukan lagi tentang berlinang air mata. Namun, tangis sesak di dada, itu lebih sakit karna tak bisa mengeluarkannya tanpa bisa bercampur lega
•____________________•




     Seorang gadis tengah berdecak sebal karena tidur nyenyak nya di ganggu si pengrusuh. Sang gadis beranjak ke arah balkon dengan mata yang tertutup akibat mengantuk

Brak

"Awss. Aduh, sejak kapan tembok berada disini?" Gumam sang gadis kesakitan, ia melanjutkan langkahnya sambil memegang jidat yang sedikit memar

Mata sang gadis terbelalak saat melihat sesosok jalangkung berkelamin lelaki yang sayangnya tampan sudah berada di depan mansionnya saja. Lelaki itu memakai jaz dengan rapi dan jangan lupakan kaca mata hitam yang bertengker di hidung mancungnya.

Ting nong

Ting nong

Ting nong

Belvina geram sendiri karena Shakeel tak Henti - hentinya menyalakan bel mansion. Ia lantas mengambil telepon genggam untuk menelpon seseorang.

"Hallo Pak Suro, besok Bapak dan pekerja lainnya sudah mulai bekerja lagi ya. Nanti Abel kirim alamat nya"

"Oke siap Non. Kalo begitu bapak kabari dulu yang lain, biar tidak mendadak"

"Ok Pak, kondisikan saja" Belvina memutuskan sambungan Teleponnya. Ia sengaja menelpon sang Security untuk meminta para pekerjanya dulu untuk mulai bekerja kembali.

Karena bising akibat suara bel yang Terus - terusan berbunyi, akhirnya Belvina memutuskan untuk mandi. Biarkan saja si Shakeel menunggu dengan lama, sudah mah mengganggu, membuat bising pula!

Hampir setengah jam Belvina bersiap, gadis itu mulai memasuki lift untuk menuruni unit lantai. Saat sudah sampai depan pintu utama mansion, Belvina menyempatkan mengintip Shakeel dari balik tirai, ternyata lelaki itu sedang terduduk anteng di teras mansion.

Kriettt

Shakeel menurunkan sedikit kaca matanya dan mulai memandang Belvina dari atas sampai bawah.

"Apa lo Liat - liat?" Melotot Belvina memandang Shakeel sinis

"Lelet"

Cinta TerabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang