Ke19

27 18 0
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°

°

°

•____________________•

Pada akhirnya kita akan mengerti dengan sendirinya. Bahwa jodoh bukan tentang yang terbaik, tapi yang menerima kita dengan baik.
•____________________•




     Malam ini Belvina sedang bersiap ingin pergi ke pasar malam bersama Fay. Sebab Fay yang sangat berantusias ingin menaiki beberapa wahana di sana.

"Gue otw" Cakap Belvina di ponselnya

Gadis itu melajukan mobil dengan tenang, suasana malam pun sangat sejuk dengan beberapa kendaraan yang berlalu lalang.

Sangking fokusnya menyetir, Belvina sampai tak menyadari keberadaan mobil yang sedari tadi mengikutinya.

Sampai dimana mobil yang dilaju Belvina memasuki perkomplekan mansion Fay yang lumayan sepi. Karena warga komplek biasanya akan lebih menghabiskan waktunya di mansion mereka bersama keluarga.

Bruk

Belvina terlonjak kaget saat mobilnya di tabrak lumayan kencang dari arah belakang, Belvina memandang kaca spion dan melihat mobil hitam yang ada di belakangnya.

Bruk

Kali ini kedua kalinya mobil itu menabrak mobil Belvina. Bahkan, Belvina hampir saja oleng. Gadis itu dengan cepat menancap gas supaya lebih cepat.

Tapi sayang, mobil yang mengikuti Belvina sangat amat pandai mengendarai mobil itu, sampai mobil hitam itu menabrak brutal mobil Belvina.

Belvina gelagapan saat hilang kendali, matanya melotot saat di depannya ada seorang anak kecil, dengan cepat Belvina membelokkan stir mobil tanpa tau bahwa ia menancap gas lumayan kencang.

Bruk

Brak

Mobil Belvina pun menabrak pohon besar hingga menyebabkan mobilnya rusak parah. Gadis itu meringis saat merasakan pening di kepala, belum lagi darah yang mulai bercucuran di kening

"Aws, kaki gue" Belvina berusaha menarik kakinya, sebab kakinya terhimpit mobil.

"To...tolong" Lirih Belvina, ia sungguh sudah tak kuat hanya untuk bersuara

Seluruh tubuhnya sakit, palanya pening dan kakinya terhimpit mobil. Belvina meraih tas kecil lalu menyalakan ponsel.

Belvina menghubungi nomor paling atas di telponnya. Tapi naas, sang pemilik tidak mengangkat telpon, Lagi - lagi Belvina hanya bisa pasrah. Ia menatap sekeliling komplek yang mulai ramai, matanya mulai sayu dan akhirnya tertutup.

Cinta TerabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang