Ke18

49 37 73
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°

°

°

•____________________•

🗣: Sombong ya sekarang

Bukannya SOMBONG cuma sekarang lagi menghindar dari ucapan orang-orang yang bikin sakit, sebab KESEHATAN itu MAHAL.
•____________________•




    Pagi ini Belvina sedang bersiap ingin mengecek pembangunan Mallnya. Sebenarnya pembangunan Mall sudah di lakukan dari dua hari yang lalu, tetapi Belvina baru sempat mengeceknya hari ini.

Kadang kala ia dan Shakeel membagi tugas, jika Belvina tidak sempat mengecek maka Shakeel lah yang akan mengecek, dan sebaliknya. Hari ini dan tiga hari kedepan Shakeel tidak bisa, karena ia harus mengurusi perusahaannya di luar kota.

Tin Tin

Belvina mengklakson mobilnya saat sudah memasuki parkiran Mall. Dua satpam yang menjaga lantas menghampiri Belvina.

"Pagi Non" Sapa mereka serempak. Kedua satpam ini sangat amat sopan, karena Belvina mempekerjakan dua orang ini di saat mereka sulit.

Belvina tersenyum "Pagi juga Pak, Bagaimana pembangunan Hari ini?"

"Alhamdulillah berjalan lancar Non, para pekerja sangat rajin dan pekerja keras" Belvina tersenyum mendengar itu.

Belvina dan Shakeel memang mempekerjakan banyak sekali orang, itu semata mata agar pembangunan Mallnya cepat selesai, di sana juga terdapat makan siang gratis bagi para pekerja, belum lagi camilan serta cofe sebagai tambahannya, juga gaji yang lumayan banyak. Gimana gak baiknya Belvina dan Shakeel?

Di tengah perbincangan mereka Varo tiba - tiba muncul

"Abel..."

Belvina menoleh, ia memutar bola mata malas. Mengapa selalu bertemu dengan masa lalunya, sih?

"Kenapa? Kalo lo disini cuman buat ngajak gue debat mending pergi. Tapi, kalo lo mau balikin mobil gue dengan senang hati gue terima"

Varo tersenyum paksa "Aku bakal balikin mobil kamu, tapi disini aku mau ngomong sesuatu sama kamu"

"Ngomong aja" Balas Belvina

Belvina mengkode kedua satpam itu untuk pergi, dengan sigap mereka menuruti permintaan sang Bos.

"Gak disini Bel, gimana kalo di Resto itu" Tunjuk Varo

Cinta TerabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang