Ke31

17 6 0
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°

°

°

•____________________•

Pada akhirnya aku sadar, bahwa mengagumimu jauh lebih baik, dari pada harus memilikimu.
•____________________•




















"Ada apa Ansel?" Tanya Belvina saat melihat gelagat aneh asistennya

Ansel menoleh "A....anu Nona, eeee bentar lagi kita harus ke ruangan Pak Shakeel untuk membicarakan perihal Mall" Ucap Ansel gugup.

Ntahlah, Ansel rasa Belvina sedikit berbeda. Gadis itu lebih banyak diam dan sedikit dingin, padahal biasanya tidak.

"Baik." Ucapnya singkat

Ansel saja bingung sebenarnya ada apa dengan Nonanya ini? Dari pagi seperti ini terus, biasanya Belvina akan menyapa atau lebih banyak ngobrol dengannya agar tidak Suntuk - suntuk amat, tetapi ini? Ah, sudahlah.

Belvina bergegas beranjak karena melihat jam yang sudah menunjukkan waktu ke ruangan Shakeel, gadis itu membereskan terlebih dahulu berkasnya lalu memandang Ansel.

"Ansel, ayo" Ansel langsung sigap saat Belvina memerintah

Saat sudah berada dalam ruangan Shakeel, Belvina menatap tanpa ekspresi lelaki itu. Shakeel sempat tersenyum kala melihat Belvina, tetapi senyum itu luntur digantikan senyum getir kala mengingat Belvina yang marah padanya.

Walau ia sendiri pun tidak tahu dimana letak salahnya, tetapi Shakeel sudah berusaha membujuk Belvina. Dari selalu menelponnya setiap saat, mengiriminya pesan, maupun mendekatinya.

Pembicaraan itu terus mengalir. Belvina hanya berucap seperlunya saja, saat Shakeel tanya pun gadis itu tetap menanggapi tetapi dengan nada datar dan tanpa melihat ke arahnya.

Shakeel tersenyum kecut, jujur ia sendiri merasa sakit hati karena diabaikan dengan Belvina. Apa salahnya Belvina cerita kesalahannya? Agar Shakeel bisa memperbaikinya.

"Baik, kalau tidak ada lagi saya pamit undur diri. Permisi," Belvina tersenyum tipis di depan asistennya maupun asisten Shakeel, kemudian gadis itu beranjak keluar dari ruangan.

Shakeel yang tidak mau tinggal diam pun mengikuti Belvina, lelaki itu mencekal lengan Belvina.

"Aku bingung kamu kenapa, tapi please jangan diami aku" Kata Shakeel sambil menggenggam tangan Belvina

Belvina menatap Shakeel "Lo gatau letak kesalahan lo?" Shakeel menggeleng

Belvina terkekeh, Bisa - bisanya Shakeel tidak merasa bahwa ia salah. Apa perlu dikasih bukti foto dan vidio perselingkuhannya agar mengaku?

Cinta TerabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang