Chapter 16.

517 88 5
                                    

Happy Reading



   Keisha terduduk lemas di depan makam mommynya.

  Air matanya tak henti-hentinya menetes. Ia menatap lamat batu nisan yang bertuliskan nama mommynya.

   " mom-my.. K-keish-a K-kangen mo-mmy. K-kenapa mommy-ting-galin K-keish-a a " Ia menangis tersesu-sedu.

  Ghafif mengelus bahu anaknya menguatkan. " Sayang-K-kita harus pulang " Ucap Ghafif berusaha tegar.
 
   " Ta-tapi Kei-m-mau sam-ma mom-mmy " Matanya memerah, mukanya pucat tidak makan seharian.

  " Sayang nanti kamu bisa sakit, nanti kita ke sini lagi ya? " Ghafif membantu anaknya untuk berdiri.

  " Sudah, jangan nangis terus, nanti mommy kamu sedih kalo lihat kamu sedih gini " Keisha mengangguk kecil.

  Dengan berat, ia melangkah menjauh dari pemakaman Mommynya.

  Queenza altariel Haidar. Nama itu tertulis rapi di batu nisan miliknya. Nama itu.. Bukan hanya sebuah tulisan, ia berjasa besar bagi hidup seorang gadis..

  Keisha Arsyila haidar. Nama itu di berikan olehnya, penyemangat hidup bagi Keisha.

  Tidak ada yang tau tentang takdir. mungkin.. Ini memang takdir mommy? Tapi Tuhan, mengapa harus secepat ini? Aku bahkan belum merasakan kembali pelukan hangat itu.

  Pelukan hangat itu sudah mendingin, tubuh itu terkujur kaku, apa daya ku hanya dapat melihat sosok pahlawanku gugur di medan perang... Hidupnya.

   Keisha menatap langit mendung, seakan semesta alam tau bagaimana perasaannya sekarang.

  Ia menatap rintik-rintik hujan Yang mengguyur jakarta. Hatinya berdenyut nyeri mengingat kenangan indah dirinya bersama mommynya.

  " Daddy, bagaimana masa SMA mommy?" Ucap Keisha tiba-tiba.

  " Kenapa tiba-tiba tanya begitu? " Ucap Ghafif.

  " Kei cuman penasaran bagaimana sifat mommy semasa muda " Ucap Keisha.

  " hmm.. Mommy kamu ya? Dia sosok gadis manis dengan sikap keras kepalanya.. Hehh.. Muka itu yang memikat daddy... Sikap mommy.. Dia sosok siswi berandalan, yang memiliki otak pintar " Ucap Ghafif menjeda sejenak.

  " Dia tidak pernah mengeluh dengan hidupnya, sejak kecil mommy kamu selalu hidup mandiri tanpa di bekali kasih sayang. Kedua orang tuanya lengkap, namun mereka gila kerja " Ucap Ghafif mengingat memori lama yang lewat begitu saja.

  " Berarti Keisha beruntung dong daddy and mommy selalu ada untuk Keisha " ucap Keisha tersenyum tipis.

  " dan...Apakah Mommy memiliki sahabat? " Ghafif mengangguk.

  " Of course, Wiliam, Jeremi, Zavier, Alden, Angkasa. Mereka sahabat mommy " ucap Ghafif dengan senyuman tipis.

  " Bapaknya Gerald, Gempa, Mahen, Malvin Geo sama Nathan dong " Ghafif mengangguk.

  " Dady kenapa bisa kenal mommy? " ucap Keisha semakin penasaran.

  " Karena tawuran waktu itu "

Flashback on

  Seorang gadis berdiri di barisan terdepan dalam tauran ini.

  Rambut di kuncir, Baju tidak di kancing yang menampakkan baju kaos hitamnya.

Caitlyn Or keisha? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang