Chapter 8.

861 103 4
                                    

  Happy Reading



  " kami sudah berusaha semaksimal mungkin " Meira yang baru terbangun dari tidurnya kembali terpejam mendengar pernyataan tersebut.

  " Nona Caitlyn mengalami koma " Bara menatap dokter itu tajam.

  " kenapa anda berbicara setengah-setengah, lihat! Istri saya menjadi pingsan! " Dokter itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

  " ya maaf.. Kalau begitu saya pamit undur diri, jika ingin menjenguk pasien hanya boleh satu orang karena takut mengganggu pasien " dokter itupun melegang pergi.

  "  Areksa, araksa, kalau begitu om masuk dulu ya, tolong jaga tante meira " mereka berdua kompak mengangguk.

  Bara dengan ragu masuk ke dalam ruang UGD.  Jantungnya berdetak tidak karuan melihat kondisi anaknya yang sangat memprihatinkan.

  Bara berjalan mendekat menuju brankar Caitlyn. Tangan bara mulai mengusap surai putrinya.

  " cait.. Putri papa.. Cepat bangun ya, papa rindu senyuman manis kamu " ucap Bara lirih.

  Bibir pink Putrinya kini menjadi pucat, mata indah milik putrinya.. Kini terpejam tak berdaya. Senyuman hangat putrinya.. Sudah tak terlihat di matanya.

  Bara terus mengusap air matanya yang menerobos keluar. Bara mengecup singkat kening Caitlyn.

  " papa keluar dulu ya nak, kasihan mama.. Papa harap kamu bisa cepat sembuh dan bangun dari tidurmu "dengan sangat berat bara melangkah keluar dari Ruang UGD.

  " Sudah om? " Bara mengangguk singkat.

  " Bagaimana keadaan istri om? " Tanya bara.

  " belum bangun juga om " Bara mengambil alih meira. Ia sendirian kepalanya di dada bidang milik bara.

  Bara mengelus surai istrinya. " kalo kalian mau pulang tidak papa " Ucap Bara.

  " yasudah om, kalau begitu kamin pulang deluan ya, takutnya mama nyariin " Bara mengangguk.

  Mereka berdua pergi menjauh dari sana. Bara merogoh sakunya mencari benda pipih itu.

  Ia mulai mengetikkan sesuatu. Bara memberikan kabar kepada keluarga besarnya kondisi caitlyn sekarang.

  Tring... Tringg..

  " halo? "

  " Bara! Bagaimana keadaan cucuku? Mengapa bisa seperti ini?! " Bara menghela nafas panjang.

" kata Areksa dan araksa ini ulah Geng sebelah, namun belum pasti juga, saya akan Mengorek informasinya lebih dalam "

   " papa akan terbang ke Indonesia sekarang "

  " bagaimana dengan mama? "

  " kami semua sudah di perjalanan "

  Tutt

  Telfon dimatikan sepihak oleh pria paruh baya di sebrang sana.

Tap

Tap

Tap

  " om Bara " Bara yang merasa namanya di panggil langsung menoleh ke sumber suara.

  " Nathan? " Ucap Bara.

  " Caitlyn kecelakaan om? " ucap Nathan dengan nada khawatir.

  " iya..sekarang dia sedang koma " Serasa hancur hati Nathan mendengar pernyataan tersebut.

Caitlyn Or keisha? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang