Gaon got a Mission!

1. I'll start

Dua bulan lagi ulang tahun Gaon.

Dalam pertemanan Gaon bersama dua orang sahabatnya, Jooyeon dan Jake, di ulang tahun ke-19 ini, mereka membuat kesepakatan.

Dua bulan sebelum ulang tahun, orang yang berulang tahun harus berhasil mendapatkan pacar, maka pada hari ulang tahunnya, dua orang sahabatnya akan membelikan apa yang ia inginkan. Namun jika ia gagal, ialah yang harus membelikan apa yang diinginkan oleh kedua sahabatnya.

Tata cara permainan:

1. Yang berulang tahun harus memilih kertas yang tergulung acak di dalam sebuah toples berisi nama-nama anak populer di kampus mereka.

2. Jika sudah mendapatkan sebuah nama, maka dapatkan orang itu tanpa peduli apapun.

3. Tidak boleh ada bantuan dari sahabat.

Hari ini, tanggal 14 November, 2 bulan lagi ulang tahun Gaon.

Gaon bersama Jooyeon dan Jake duduk melingkari sebuah toples berisi gulungan kertas.

Gaon gugup.

Ia menarik nafas panjang, lalu mengambil sebuah gulungan kertas dalam toples itu yang akan menjadi mimpi buruknya dua bulan ini.

Setelah ia ambil, dengan perlahan Gaon membukanya.

Dan kemudian, muncul sebuah nama.

Oh Seungmin, Fashion Design.

•••

Oh Seungmin atau yang sering dipanggil O.de adalah anak tahun kedua dari program studi Fashion Design, ia adalah salah satu anggota Band kampus sehingga namanya berada dalam toples.

Istilahnya, O.de termasuk ke dalam jajaran mahasiswa populer di fakultasnya dan di kampus.

Ransel bertengger di bahu kirinya, baju kaos hitam dengan outer kemeja kotak-kotak berwarna silver, O.de melangkah sendirian menuju kantin fakultas. Ia baru saja selesai latihan band menyempatkan pergi makan sebelum satu jam lagi masuk kelas.

Ketika O.de memasuki kantin, di meja arah kiri sudah ada Jay menunggunya dengan makanannya yang sudah dipesankan oleh Jay.

Jay adalah anak Fashion Design juga, teman sekelas O.de, Jay juga anak populer karna ketampanannya.

"Aku lagi di kampus, satu jam lagi ada kelas."

O.de kemudian duduk di depan Jay, memperhatikan temannya itu teleponan dengan pacarnya.

Dalam diam, O.de langsung menaruh tasnya di bangku sebelahnya dan memakan makanannya yang sudah terhidang.

"Iya, nanti aku jemput. Oke, bye."

Jay menutup telponnya sambil tersenyum. Kemudian tatapannya beralih pada O.de yang sudah duduk sambil makan di depannya.

"Siapa tuh? Pacar lo?"

"Yoi."

"Yang mana?"

Jay menatap O.de tak setuju, "maksud lo apaan, anjir?"

O.de mengangkat bahu, masih sibuk mengapit makanan dengan sumpitnya, "lo 'kan playboy."

"Ya iya sih. Tapi buat yang sekarang ini, gue gak mau, dia terlalu berharga." Jay memperagakan dengan tangannya seperti apa berharga itu.