Keenam pemuda jung itu kini terlihat menatap datar dan dingin pada seorang bocah berusia 7 tahun yang posisinya tidak jauh dari hadapan mereka.
Bagaimana tidak? Bocah ingusan itu sudah memonopoli haechan mereka sejak 3 jam yang lalu! Dan haechan juga seolah ikut melupakan mereka kerana terlalu asik bermain bersama si bocah, membuat keenam pemuda jung itu merasa semakin kesal.
David, si bocil kematian yang malangnya merupakan keponakan mereka. Bocah itu memang suka sekali merebut sesuatu yang sudah menjadi milik mereka, yaa contohnya seperti sekarang.
Bocah itu dititipkan di sini selama satu hari penuh oleh kedua orang tuanya. Namun baru saja 5 menit di mansion ini, bocah ingusan itu sudah berani memonopoli bayi beruang kesayangan mereka tanpa jeda.
Hubungan mereka memang tidak bisa dikatakan baik, tetapi juga tidaklah terlalu buruk. Hanya kerana setiap kali mereka bertemu saja pasti akan terjadinya pertengkaran dan adu mulut.
Terutamanya chenle dan renjun yang paling tidak bisa menahan kesabaran mereka jika sudah bertemu dengan si bocah.
Kekanakan memang, tapi jika kalian sendiri yang dihadapi dengan tingkah mematikan bocah itu, pasti kata sabar sudah tidak lagi wujud dalam pikiran kalian. Persis seperti apa yang renjun dan chenle alami.
David itu, walaupun masih berumur 7 tahun, otak dan pikirannya sudah sangat berkembang selayaknya orang dewasa. Buktinya, ia masih bisa berpikiran matang ketika harus menentukan sebuah keputusan atau ketika berada dalam keadaan-keadaan tertentu.
Tapi tetap saja jika keinginannya tidak dipenuhi, menangis dan meraung lah solusi satu-satunya yang akan ia gunakan. Perkara ini masih bisa dikatakan normal bagi kanak-kanak seusianya bukan?
"Babyy~ Icung panggil dari tadi kok gak nyahutt~" Rengek si bungsu jung itu dengan bibir yang mencebik kesal seraya berjalan mendekati haechannya dengan langkah lesu.
Haechan tidak menyahut, sedari tadi fokusnya hanya tertuju pada sebuah ipad dihadapannya. Jisung seketika menatap tajam serta penuh permusuhan pada sang ponakan yang terlihat bergerak mendekap erat haechannya dari samping.
Kedua makhluk barsaiz mini itu sedang duduk di atas karpet ruang tamu dengan kaki yang diluruskan. Sementara pemuda-pemuda jung lainnya pula sedang duduk di atas sofa sembari memerhatikan kegiatan si bayi dengan tatapan tajam mereka.
David menjulurkan lidahnya mengejek jisung dan yang lainnya kerana tidak dapat menarik perhatian haechan sedari tadi. Jisung yang melihat itu seketika memasang wajah datarnya dengan tangan yang ia kepalkan.
Sungguh, rasanya ia ingin sekali mencampakkan bocah itu ke dalam sungai yang penuh dengan buaya dan anaconda. Haihh andai saja bisa..
Menghela nafas sebentar, si bungsu jung itu kemudian berjongkok di samping haechan dengan tangannya yang terangkat untuk mengusap lembut surai madu si bayi, berusaha menarik perhatiannya.
Haechan yang sedang asik menonton shinchan di ipad milik david itu seketika menolehkan kepalanya saat merasakan sentuhan lembut pada surainya.
Ketika melihat sosok jisung yang sedang berjongkok disampingnya, bayi beruang itu seketika memasang senyum lucunya dengan mata yang berbinar cerah.
Haechan menggeserkan tubuh kecilnya supaya lebih mendekat pada tubuh besar jisung lalu menunjukkan ipad yang sedang menayangkan cerita kartun favoritnya itu pada jisung.
"Icung mau nonton shinchan juga?" Tanya si bayi polos dengan kepala kecilnya yang ia miringkan.
Jisung yang mendengar pertanyaan polos dari haechan kembali mencebikkan bibirnya kesal. Jelas sekali jika haechan sama sekali tidak mendengarnya sedari tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Priority
RomanceLee Haechan, bocah imut nan polos yang menjadi priority keenam anak-anak Jung. Apapun akan mereka lakukan jika itu dapat membuat bayi beruang mereka bahagia, bahkan jika mereka harus membunuh sekalipun. . . . SLOW UPDATE ʘ̥﹏ʘ - Lapak haechan harem...