02 - Ice Cream !

19.4K 788 8
                                        


Sudah terhitung seminggu haechan tinggal bersama para Jung. Mereka sepakat untuk tinggal bersama haechan di mansion mark. Mumpung mansion itu adalah yang paling besar dan penjagaannya yang paling ketat berbanding mansion mereka yang lain.

Sepanjang haechan bersama para Jung, ia dilayan bak permaisuri dan sangat dimanjakan. Dan sudah tentunya sifat over protective dan posesif mereka sangat mendominasi.

Tetapi haechan sama sekali tidak permasalahkan hal itu. Kerana mae dan daddynya bahkan lebih parah. Jadi ia sudah terbiasa.

"Ishh! Jangannn!!" Tangan mungil itu menepis tangan kekar yang usil mencubit gemas pipi bulatnya. Dengan kesal ia balas mencubit kuat pipi kedua pemuda yang sedari tadi mengganggunya.

Setelah sedikit menjauhkan duduknya dari kedua pemuda itu, haechan kembali terlihat anteng memakan puding yang dibuat oleh renjun untuknya. Menghiraukan kedua pemuda yang tidak berhenti menatapnya gemas.

Haechan dan para Jung sekarang sedang menghabiskan masa di kawasan swimming pool mansion. Mark dan Renjun terlihat sibuk membakar daging dan sosej, manakal Jeno dan Jaemin sedari tadi membuntuti si bayi ke mana saja, lalu Jisung dan Chenle sedang sibuk berenang.

Jaemin terlihat kembali mendekat pada haechan yang sedang duduk membelakanginya. Ia menatap gemas pada haechan yang fokus mengunyah dengan pipi penuhnya membuat benda kenyal itu terlihat semakin membulat lucu.

Tanpa aba aba jaemin langsung menggigit gemas pipi bulat itu setelah memastikan si bayi menelan makanannya. Hal itu tentu saja membuahkan pekikan kaget dari sang empu.

Jeno yang melihat itu tidak mau kalah, sontak ia mendekat lalu ikut menggigit gemas pipi bulat si bayi yang satunya lagi. Kerana tidak merasa puas, jeno langsung menyedot benda kenyal yang terasa manis itu dengan kuat.

Haechan yang diperlakukan sedemikian secara tiba tiba sudah tentu shock bukan main. Bibirnya yang belepotan mulai mencebik dengan mata bobanya yang berkaca kaca ingin menangis. Tinggal hitung detik, tangisan kencang pasti akan-

"HUWAAAAAAAAAA DADDYYYYY!!! PIPI ECHANN DIMAKANNN HIKS HUWAAAAAA!!!" Pecah sudah tangisan kencang si bayi.. Wajah haechan yang sudah basah itu kini terlihat memerah.

Jeno dan Jaemin sontak melepaskan gigitan mereka lalu kelam kabut menenangkan si manis. Mark dan Renjun terlihat berlari panik mendekati haechan yang sudah terbatuk batuk akibat menangis terlalu kencang.

Mark menggendong haechan koala berusaha menenangkan, sementara Renjun tanpa aba aba langsung menggeplak belakang kepala kedua pelaku yang menyebabkan si bayi menangis.

"Lihat apa yang kalian lakukan! Jangan berani dekati haechan ku sehingga tiga hari kedepan! Atau aku cincang kalian!" Marah renjun.

"Sstt ssttt~ Sudah yaa baby nangisnya.. Nanti sesak sayangg.. Biar hyung pukul jeno sama jaemin oke? Berani mereka nakal sama bayi beruang hyung! Cup cup cup~" Bujuk mark dengan tangan satunya mengusap lembut pipi si bayi yang memerah.

"Hiks.. pi-pipi echan hiks dimakan~" Adu haechan pada mark sembari terisak. Jemari mungil nan lentiknya menunjuk pada kedua pelaku yang masih diomelin renjun.

Mark menjeling pada jeno dan jaemin membuat mereka menundukkan kepala merasa bersalah. Kakinya ia langkahkan menuju kursi santai yang berada dekat dengan kolam lalu mendudukkan dirinya.

Mark mengecup sayang kedua pipi si bayi lalu mengelusnya lembut disertai dengan kata kata penenang membuat tangisan bayi beruang itu beransur mereda.

Haechan yang awalnya duduk di pangkuan mark menghadap ke samping mengubah posisinya jadi berhadapan dengan mark. Dengan tangan yang memeluk erat leher kokoh itu, wajahnya ia duselkan di ceruk leher mark sembari bergumam lucu.

Our PriorityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang