20 - Pedes !

6.2K 489 116
                                        




































Sore ini, haechan terlihat sedang bermalas-malasan di atas kasur jeno dengan pacifier yang menyumpal mulutnya.

Ia sebenarnya baru saja bangun setelah tidur siang selama 3 jam tadi. Ketika membuka matanya, ia hanya mendapati jeno yang masih terlelap di sampingnya lalu leo dan max yang juga sedang tertidur di atas karpet samping kasur.

Setelah menghabiskan masa hampir setengah jam lamanya hanya untuk melamun, bayi beruang itu akhirnya mulai bergerak mendudukkan dirinya.

Ia kemudian menatap lamat pada jeno dengan tatapan yang sulit diartikan. Entah apa yang ia pikirkan, hanya si bayi, author dan tuhan saja yang tahu.

"nono bwoboknya nywenyak cwekali.." Gumam si bayi tidak jelas karena mulut kecilnya yang masih tersumpal pacifier. Ia sama sekali tidak ada niatan untuk mengeluarkan benda itu dari mulutnya.

Haechan mulai bergerak turun dari kasur setelah cukup lama mengamati wajah damai jeno. Sebelum melangkahkan kaki mungilnya keluar kamar, ia menyempatkan diri untuk menyelimuti tubuh besar jeno dari hujung kaki hingga ke kepala, membuat wajah tampan pemuda jung itu tidak lagi terlihat.

"hihi echwan kwerenn!" Pekik si bayi sembari menepuk-nepuk bangga dadanya sendiri. Ia kemudian langsung berjalan keluar kamar untuk menuju ke dapur, ingin mengisi perut. Cacing di perutnya sudah menari-nari sedari tadi.

"Ehh, tuan muda.. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang maid yang sedang membersihkan bahagian dapur itu ketika melihat siluet si bayi yang terlihat berjalan memasuki dapur dengan rambut acak-acakan dan mulut yang tersumpal pacifier.

'Ya Tuhan.. Gemes bangett!!' Batin sang maid sembari meremas gemas kain yang berada di tangannya

"eung! hihi echwan lwaper.. mwau mam!!" Jawab si bayi kurang jelas, membuat maid paruh baya itu seketika terkekeh gemas. Untung sang maid masih bisa memahami apa yang bayi beruang itu katakan.

"Baiklah, tunggu sebentar ya.. Saya akan memasakkan sesuatu." Ujar sang maid.

"otheyy!" Sahut si bayi lucu kemudian langsung berjalan riang menuju ke ruang tamu, ia akan menunggu di sana saja sembari menonton.

"icunggg!!" Pekik haechan antusias ketika melihat siluet jisung yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Baby~ Kapan bangunnya hm? Jeno hyung di mana?" Tanya jisung lembut sembari menarik tangan kecil si bayi supaya duduk di sampingnya.

"nono bwobok!" Jisung terkekeh gemas ketika melihat si bayi yang berbicara dengan mulutnya yang masih tersumpal pacifier.

"Ini tidak mau dilepas hm?" Tanya jisung gemas. Jemari panjangnya terlihat mengetuk-ngetuk pelan pacifier di bibir si bayi.

Haechan terdiam sejenak. Berpikir keras sama ada mau melepasnya atau tidak. Ia hanya merasa suka saja ketika benda kenyal itu menyumpal mulutnya. Makanya sedari tadi ia biarkan saja pacifier itu bersarang di sana.

Setelah beberapa detik terdiam dengan kening yang mengerut lucu, tangan si bayi mulai bergerak untuk melepas pacifiernya.

"pwahh! hihi~" Pacifier itu ia letakkan di atas meja kecil yang berada di hadapannya kemudian menatap penasaran pada sebuah mangkuk yang sedari tadi dipegang oleh jisung.

"icung lagi mam yaa? icung mam apaa??" Tanya si bayi penasaran sembari mengintip isi dari mangkuk itu.

"Iyaa, icung lagi mam~ Icung lagi mam mie. Mie pedess!" Jawab pemuda jung itu sembari menunjukkan isi dari mangkuk di tangannya yang sudah tinggal separuh.

Our PriorityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang