Tolong tandain typonya ya, makasih♡
.
.
.
Haechan kini sedang duduk anteng di atas kasur rawatnya sembari memeluk erat sebuah mangkuk yang terisi penuh buah strawberry di dalamnya.
Pipi bayi beruang itu terlihat membulat lucu kerana menampung isi buah yang sedang dikunyahnya dengan pelan.
Mark sedari tadi memerhatikan cara makan haechan sembari mengulum bibirnya menahan gemas. Haechan benar-benar terlihat seperti balita yang baru saja belajar cara makan.
Bibir mungil yang belepotan itu berjaya membuat mark hilang fokus. Sedari tadi ia berusaha menahan dirinya supaya tidak membersihkan bibir itu menggunakan lidahnya.
Mark menghela nafasnya sejenak, dengan telaten ia bergerak membersihkan bibir mungil yang belepotan hingga ke pipi dan dagu itu menggunakan tisu basah.
Namun hal yang ia lakukan barusan ternyata sia-sia. Bibir itu malah kembali belepotan ketika si bayi memasukkan dua biji strawberry bersaiz besar sekali gus ke dalam mulutnya. Mark hanya mampu tersenyum pasrah melihat itu.
Dengan mulut penuhnya, bayi beruang itu menatap bingung pada sosok renjun yang sedang terlelap di atas sofa.
Haechan meletakkan mangkuk strawberry nya di atas nakas, lalu merentangkan tangannya pada mark dengan kakinya yang ia ayun-ayunkan.
"gendong~" Mark yang peka langsung bangkit dari duduknya kemudian membawa tubuh mungil haechan ke dalam gendongannya.
Bayi beruang itu mengarahkan jari telunjuknya pada renjun, memberitahu pada mark supaya membawanya ke sana yang langsung dituruti pemuda itu.
Mark membaringkan tubuh mungil si bayi dengan penuh hati-hati di atas tubuh renjun yang sedang terlelap dengan posisi telentang. Setelah itu, ia memilih kembali duduk di tempatnya tadi dan memainkan ponselnya.
Jadi posisinya haechan yang sedang tengkurang di atas tubuh renjun gitu. Ngerti?
Haechan menatap lekat wajah damai renjun yang hanya berjarak beberapa cm dari wajahnya. Pipi itu bahkan masih terlihat membulat kerana penuh dengan buah strawberry di dalamnya.
"hihi~ injunie lucu!" Dengan gemas bayi beruang itu mendusalkan pipi penuhnya pada dada renjun, membuat kaos yang dikenakan pemuda itu seketika comot.
Renjun yang merasakan pergerakan di atas tubuhnya seketika terbangun. Dapat ia lihat sosok bayi beruang imut yang sedang tengkurap di atas tubuhnya dan mendusal manja di dadanya.
Pemuda itu memilih kembali memejamkan matanya sembari mendekap erat tubuh mungil haechan, membuat bayi beruang itu sedikit tersentak kaget akibat pergerakan renjun yang tiba-tiba.
"injunie?" Cicit si bayi pelan untuk memastikan sama ada renjun sudah terbangun dari tidurnya atau belum.
"Hm?" Dehem pemuda itu, menyahut panggilan kecil dari si bayi. Haechan langsung mengangkat kepalanya ketika mendengar respon dari renjun.
"Injunie udah bangun? Ndak tidur lagi? Ayo mam strawberry sama echan! Enak tauu!" Pekik haechan antusias dengan tubuhnya yang bergerak acak dengan semangat.
Renjun kembali membuka matanya lalu menatap gemas si bayi yang terlihat antusias sekali mengajaknya memakan buah berwarna merah itu bersama.
Pemuda itu bergerak mendudukkan dirinya sembari menahan tubuh mungil haechan agar tidak terjatuh. Kini bayi beruang itu duduk dipangkuan renjun dengan posisi berhadapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Priority
RomanceLee Haechan, bocah imut nan polos yang menjadi priority keenam anak-anak Jung. Apapun akan mereka lakukan jika itu dapat membuat bayi beruang mereka bahagia, bahkan jika mereka harus membunuh sekalipun. . . . SLOW UPDATE ʘ̥﹏ʘ - Lapak haechan harem...