Seorang remaja berusia 17 tahun dinyatakan hilang saat pulang dari sekolah sekitar jam 8 malam usai menghadiri kelas tambahan yang ada di sekolahnya.Desas-desus mengatakan bahwa ia diculik untuk diperjualbelikan keluar negeri dan akan menjadi pelacur disana. Rumor tersebut belum pasti benar karena polisi masih dalam proses penyelidikan mengenai kasus remaja hilang yang marak terjadi beberapa bulan terakhir ini.
"Apa kau sudah makan?"
"Aku akan makan nanti setelah pulang dari les, bagaimana dengan eomma?"
"Aku baru saja ingin memasak untuk makan malam bersama ayah dan adikmu, tapi tiba-tiba salahsatu saluran televisi memberitakan bahwa akhir-akhir ini di kota Seoul sering sekali terjadi kasus remaja hilang"
"Ah, berita itu. Aku juga sudah mendengarnya kemarin"
"Jungkook-ah, hati-hati entah malam ataupun siang ketika kau berjalan sendirian apalagi di tempat-tempat yang sepi"
"Ne, Eomma. Jangan khawatir, aku bisa menjaga diriku dengan baik dari para orang jahat"
"Tapi tetap saja ingatlah pesan eomma mu ini, Jungkookie"
"Arraseo, eomma. Akan aku ingat selalu pesanmu. Em... aku tutup dulu ya telponnya. Aku sudah sampai di tempat les"
"Hm, baiklah. Jangan lupa setelah pulang nanti kau harus makan malam terlebih dulu. Dan sebelum tidur jangan lupa kunci rapat-rapat pintu dan jendela rumahnya"
"Arraseo, Arraseo. Aku tutup, yaa?"
"Hahh~ yasudah, tutup lah."
Jeon Jungkook seorang remaja sederhana berusia 18 tahun. Ia akhir-akhir ini sangat sering pergi ke tempat les karena sebentar lagi dirinya akan masuk kelas 12 yang dimana persaingan pembelajaran akan lebih ketat dari biasanya.
Jungkook juga tinggal sendirian di kota Seoul karena ia mendapat beasiswa dari salahsatu sekolah ternama di Korea Selatan. Sementara ayah dan ibunya tinggal di kota Busan menjalankan bisnis restoran tradisional sederhana.
"Eoh, Jungkook-ah. Kau datang juga, tumben agak telat" sapa salahsatu teman les Jungkook yaitu Kim Mingyu.
"Tadi eomma menelpon ku, jadi aku harus mengobrol sejenak dengannya"
Mingyu hanya mengangguk paham dan kembali memperhatikan tutor yang sudah mulai menyampaikan materi matematika, begitu juga dengan Jungkook. Kedua sejoli itu sangat fokus memperhatikan materi yang disampaikan tutor matematika tersebut.
Sekitar tiga jam berlalu, akhirnya les matematika itu selesai juga. Tadinya Jungkook ingin berlanjut untuk mengikuti kelas tambahan, tapi ia urungkan niat itu karena berfikir untuk mengikutinya besok.
"Jungkook-ah, ayo pulang bersamaku" ajak Mingyu karena ia pulang di jemput oleh supir pribadinya.
"Ah, tidak. Aku mau pergi belanja bahan makanan dulu di minimarket. Kau duluan saja, terimakasih atas tawaranmu"
"Hmm, baiklah. Hati-hati, Jungkook-ah. Sampai ketemu besok"
"Ne~ kau juga hati-hati"
Jungkook melambaikan tangan sejenak saat mobil yang ditumpangi Mingyu pergi.
Ting! Suara notif dari handphone Jungkook muncul. Seseorang mengiriminya pesan.
"Lisa?" gumam Jungkook membaca nama pengirim pesan.
💌Jungkook-ah, apa kau sudah selesai les? Ayo, makan ramyeon di toserba biasa. Aku tunggu!!
💌Bilang saja kau ingin aku mentraktir ramyeon untukmu😒
💌Hehehe, kau benar. Uangku habis untuk membayar uang sewa tempat tinggalku:v
Jungkook hanya menghela nafas berat. Ia juga sudah lumayan lapar tapi malas memasak malam-malam jadi pilihan satu-satunya adalah makan mie.
Sesampainya di toserba yang biasanya menjadi tempat dia dan Lisa nongkrong, Jungkook langsung membeli dua ramyeon, satu kimbab, dan juga dua banana milk.
"Carilah pekerjaan paruh waktu. Aku sudah mengirimkan banyak informasi tentang cafe disekitar sini yang sedang mencari pekerja paruh waktu" saran Jungkook pada Lisa di tengah menikmati ramyeon mereka.
"Arraseo. Akan ku cek nanti"
"Aishh, kau ini"
Setelah makan malam seadanya, mereka berdua bergegas pulang karena sudah larut malam. Tempat tinggal Lisa dan Jungkook kebetulan searah, hanya saja rumah sewa yang ditinggali Jungkook sedikit lebih jauh daripada Lisa.
"Sampai juga! Kau hati-hati, Jungkook-ah. Awas, nanti kau diculik!"
"Arraseo, Jangan khwatir. Masuklah kedalam, langsung kunci pintu dan jendelanya"
"Siap! Bye, Jungkookie!!"
"Bye. Aku pergi"
"Ne!!"
Jungkook kembali melanjutkan perjalanannya. Kurang lebih ia harus berjalan sekitar 5 menit dari tempat Lisa tinggal untuk sampai ke tempat tinggalnya.
Sekitar jarak beberapa rumah lagi ia sampai, Jungkook melihat seseorang menggunakan hoodie berjalan dari arah yang berlawanan dengannya.
Awalnya Jungkook biasa saja. Ia tidak harus selalu curiga dengan orang-orang yang berlalu lalang disekitar jalan, siapa tau mereka bukanlah orang jahat tapi seseorang yang hendak pulang ke rumahnya. Tapi, tiba-tiba saja sosok itu menyemprotkan sesuatu tepat kewajah Jungkook.
"Uhukk! Uhukk! Yakk, Apa yang kau lakukan?!! Bau apa ini??" protes Jungkook sambil mengipas sekitar wajahnya dengan tangan.
Tak berselang berapa lama, Jungkook merasakan pusing dan kantuk secara bersamaan. Ia berjalan sedikit sempoyongan karena matanya tiba-tiba saja terasa berat.
"Kenapa tiba-tiba mataku terasa berat?"
"Aku ngantuk sekali. kepalaku juga pusing..."
Tepat di depan pintu masuk tempat tinggalnya, Jungkook terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Sosok yang tadi menyemprotkan cairan kearah Jungkook kembali lagi menghampiri Jungkook yang sudah tidak sadarkan diri.
Sosok itu berjongkok dan memperhatikan dengan detail wajah Jungkook.
"Gotcha!" gumam sosok itu dengan suara yang terdengar lumayan deep.
tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
Taehyung Ahjussi - [ VKooK ]
RomanceJungkook tidak menyangka bahwa ia mencintai seorang pria mapan berusia 29 tahun. Sementara dirinya masih bocah SMA berusia 18 tahun. "Umur hanyalah angka"