"Aku tidak mau tau! Cari keberadaan bocah bernama Jungkook dan Jimin itu! Lalu kalian sekap mereka dan jangan biarkan mereka kabur sampai aku bisa membawa mereka ke Berlin!"
"Tapi, tuan. Sedikit sulit menangkap Jimin karena yang kami tau bahwa dia sudah tidak bersekolah. Itu artinya dia sangat sering bersama Suga. Berbeda dengan Jungkook, kami kemungkinan masih bisa menangkapnya saat dia pulang sekolah atau di tempat les nya"
"Sial!! Aku tidak peduli seberapa susah itu!! Aku sudah menjanjikan kedua bocah itu pada Edward! Kalian harus segara menangkapnya! Jika tidak, nyawa kalian yang akan menjadi taruhannya"
"Baik, tuan Jaebum. Kami akan berusaha untuk menangkap Jungkook dan Jimin secepat mungkin!"
"Kerja bagus. Kalian boleh pergi"
"Kami permisi, tuan"
Jaebum sangat geram dengan Taehyung dan Suga yang secara tiba-tiba mengundurkan diri dari perbisnisan yang dibuat oleh Jaebum dengan susah payah. Ditambah Taehyung dan Suga tidak mau memberikan sanderaannya yaitu Jungkook dan Jimin padanya. Hal itu lah yang membuat Jaebum semakin murka.
"Lihat saja kalian! Aku akan menangkap kedua bocah itu dan memastikan kalian tidak bisa merebutnya dariku!" gertak Jaebum.
Drrtt! Drrtt! Drrtt!
Suara dering handphone Jaebum terdengar. Ia merogoh saku celananya dan melihat siapa yang menghubungi nya.
"Akhh, sial! Si Edward!"
Jaebum langsung mengangkat panggilan dari pelanggan VIP nya dan berusaha untuk menetralisir amarahnya.
"Ya, tuan Edward. Ada apa menelponku?"
"Bagaimana dengan pelacurku? Apa sudah siap?"
"Ouhh, tentu saja! Sangat siap, tuan"
"Dua pelacur yang akan kau berikan padaku benar-benar memenuhi kriteria ku, bukan?"
"Tentu saja, tuan. Mereka sangat manis melebihi madu, kulit mereka seputih susu segar, dan wajah mereka sangat imut. Mereka benar-benar pas dan memenuhi standar yang tuan mau"
"Baguslah, aku tidak sabar menunggu kedatangan mereka"
"Kau tenang saja, tuan Edward. Aku akan berusaha mengirim mereka lebih cepat"
"Aku suka ini. Kau sangat gesit, JB. Semakin cepat kau membawa pelacurku, maka semakin besar komisi yang akan kau dapatkan"
"Terimakasih, tuan Edward. Kau sangat baik dan murah hati sekali"
"Hahahaha, jangan terlalu memujiku. Kalau begitu aku tutup telponnya, JB. Sampai jumpa di Berlin"
"Ya, tuan. Sampai jumpa. Semoga harimu menyenangkan"
Jaebum menghela nafas lega setelah panggilan dari pelanggan VIP nya berakhir.
"Dasar, pria gay gila!" umpat Jaebum pada Edward.
>>>>>
Sekitar pukul 5 sore Jungkook merasa kesal karena sudah setengah jam ia menunggu Taehyung di ruang seni, tapi yang di tunggu tak kunjung datang.
"Aishh! Kenapa aku harus menuruti perkataan nya?! Tohh, aku bukan pacarnya!" pikir Jungkook.
Saat hendak keluar, tiba-tiba Taehyung muncul dari depan pintu ruang seni dengan napas tersengal-sengal.
"Kenapa lama sekali?! Aku sudah katakan, jangan membuatku menunggu lama!!" Jungkook marah karena Taehyung tidak sepenuhnya menepati ucapannya.
"Maafkan aku. Aku sudah berusaha datang kesini tepat waktu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Taehyung Ahjussi - [ VKooK ]
RomanceJungkook tidak menyangka bahwa ia mencintai seorang pria mapan berusia 29 tahun. Sementara dirinya masih bocah SMA berusia 18 tahun. "Umur hanyalah angka"