"Kim Taehyung, bagaimana? Apa kau sudah dapat orangnya"
"Tentu saja. Tapi kau harus membayarku dalam jumlah yang besar karena aku sedikit kesulitan saat mendapatkannya. Membutuhkan waktu beberapa hari untuk menemukan waktu yang pas"
"Aishh, kau ini! Kau sudah sangat kaya, bahkan kau akan menjadi pewaris Kim Company. Tapi kau masih saja tergila-gila dengan uang!"
"Hidupku hanya ada dua pilihan. Uang dan jalang"
"Hahh~ siapa nama remaja itu? Aku lupa"
"Jeon Jungkook. Dia cukup lincah seperti seekor kelinci"
"Hmm, baiklah. Bulan depan aku akan mengambilnya dan langsung mengirimnya ke Berlin untuk diberikan kepada customer ku. Jaga dia baik-baik sampai bulan depan! Pastikan dia tetap sehat walafiat sampai ke tangan pelangganku!"
"Arraseo. Semua sudah ku atur dengan baik. Kalau begitu apa aku boleh pulang sekarang? Sebelum kelinci itu berhasil keluar dari apartemen ku"
"Yakk! Kau meninggalkan nya sendirian di apartemen mu?!! Bagaimana jika dia lolos??!"
"Kau tenanglah, Hyung. Aku yakin dia tidak secerdik itu. Bahkan seekor kelinci bisa kalah lomba lari dengan kura-kura"
"Tidak ada hubungannya bodoh dengan dongeng anak-anak itu! Cepat kembali ke apartemen mu sebelum dia berhasil kabur!"
Taehyung hanya tersenyum licik. Sebelum benar-benar pulang ia memetik satu butir shine muscat yang ada dimeja dan langsung melahapnya, barulah setelah itu ia benar-benar pergi kembali ke apartemen nya.
"Kita lihat, apakah kelinci itu berhasil keluar atau tidak"
Taehyung hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke apartemen nya. Ia berjalan santai memasuki lobi apart lalu menaiki lift menuju huniannya di lantai 30.
Bertepatan dengan Taehyung berdiri di depan pintu apartemen nya, Jungkook berhasil memecahkan pin smart lock nya.
"Ah, kamchagiya!"
Jungkook terkejut melihat Taehyung berdiri di depan pintu.
"Cukup pintar. Kau bahkan berhasil memecahkan pin nya" puji Taehyung.
"Aku sudah berhasil keluar! Jadi biarkan aku pergi!"
Jungkook bergegas pergi dan ingin melewati Taehyung, tapi dengan sigap Taehyung langsung mencengkram pergelangan tangan Jungkook.
"Yakk! Aku sudah berhasil keluar!! Jadi lepaskan! Biarkan aku pulang!!"
"Kau berhasil saat aku datang. Jadi sama saja kau dianggap gagal" sarkas Taehyung, lalu menarik Jungkook masuk lagi kedalam apartemen nya.
"Shibal! Kau licik!!"
"Jangan mengumpatiku. Kau saja yang lamban" Taehyung kembali menutup pintu apartemen nya dan juga mengubah pin nya agar Jungkook tidak bisa kabur.
"Percuma saja kau ganti, aku bisa melacak sidik jarimu menggunakan ini!" saut Jungkook sambil menunjukan kotak tepung jagung yang masih ia pegang.
Mendengar itu setelah mengubah pin, Taehyung langsung mengelap smart lock nya menggunakan sapu tangan yang ia bawa.
"Yakk! Kenapa di lap?!!"
"Kenapa kau protes? Ini rumahku, jadi terserah diriku"
Setelah mengubah pin, Taehyung langsung labas melewati Jungkook begitu saja. Tapi ia berhenti sejenak dan berbalik badan.
"Bersihkan bekas taburan tepung itu. Aku tidak mau ada noda sedikit pun di apartemen ku. Gunakan ini untuk membersihkannya" Taehyung melemparkan sapu tangan miliknya kearah Jungkook, dan tanpa sengaja Jungkook reflek menangkap sapu tangan Taehyung.
"Tangkapan yang bagus, bunny" puji Taehyung lalu kembali melanjutkan langkah nya.
"Mwo?? Bunny?? Yakk, Aku Jeon Jungkook!"
"Terserah. Bersihkan bekas tepung itu secepatnya"
Jungkook hanya menghela nafas berat. Dengan perasaan kesal ia membersihkan bekas taburan tepung jagung yang berserakan dilantai.
"Apa gunanya aku berjam-jam memutar otak untuk pergi tapi setelah aku berhasil membuka pintu dan keluar, dia malah menyeretku balik masuk kesini!" gerutu Jungkook.
Setelah selesai membersihkan lantai, Jungkook menaruh asal sapu tangan milik Taehyung. Ia menaruh sapu tangan itu di guci yang terpajang dekat pintu keluar apartemen.
Jungkook berjalan menuju ruang tamu utama. Ia bingung harus melakukan apalagi agar bisa keluar, tapi disisi lain ia juga sangat lelah dan kelaparan sebab ini sudah jam tiga sore tapi ia belum juga makan dari tadi pagi.
Cairan yang Taehyung semprotkan pada Jungkook adalah cairan obat bius yang dimana seseorang bisa langsung tidak sadarkan diri dalam waktu 12 hingga 15 jam jika menghirup bau dari cairan tersebut.
"Aku lapar... tapi aku lebih ingin pulang daripada makan" keluh Jungkook sembari duduk di kursi sofa.
Tak lama kemudian Taehyung muncul sembari membawa beberapa makanan instan.
"Makanlah" suruh Taehyung.
Jungkook hanya diam menatap makanan di depan meja dan Taehyung secara bergantian.
"Makanan itu aman. Aku tidak memasukkan racun apapun"
"Bukan itu masalahnya. Kenapa kau memberiku makanan?"
"Agar kau tidak mati" jawab Taehyung dengan nada datar.
Mendengar jawaban itu membuat Jungkook mendecis kesal. Ia langsung mengambil ramyeon yang sudah diseduh oleh Taehyung dan menyantapnya dengan lahap.
Taehyung hanya diam menatap Jungkook yang sedang makan. Ia salfok dengan kedua pipi Jungkook yang menjadi lebih chubby seperti ikan hias koki saat menyantap makanan.
Sekitar 10 menit akhirnya Jungkook selesai makan. Ia menatap Taehyung yang kini sudah beralih fokus pada handphone nya.
"Tuan"
"Sudah? Kembalilah ke kamarmu"
"Kamar? Maksudnya?"
"Kamar tadi, dimana kau bangun setelah pingsan berjam-jam"
"Tidak! Aku tidak mau! Aku hanya ingin pulang!! Kumohon, tuan. Lepaskan aku! Aku akan memberikanmu apapun yang kau mau, tapi aku mohon lepaskan aku!!"
Taehyung beralih menatap Jungkook yang tengah bertekuk lutut dihadapannya memohon untuk dibebaskan.
"Sesuai kesepakatan yang aku buat tadi. Jika kau pergi sebelum aku datang, maka aku akan melepaskanmu dan tidak akan mencarimu lagi. Tapi kau sangat lamban, kau berhasil keluar tepat saat aku datang jadi aku menganggap kau gagal. Dan aku tidak akan memberikan kesempatan kedua untukmu" jelas Taehyung.
"Ah, dan satu hal lagi. Kau tidak akan mampu memberikan apapun yang aku mau" sambung Taehyung, lalu ia berdiri dan meninggalkan Jungkook yang masih diam sambil bertekuk lutut.
Jungkook mengepalkan kuat tangannya. Ia sangat benci dengan Taehyung dan ingin sekali memukul pria itu habis-habisan.
"Jangan mencoba memberontak. Kau akan tetap kalah. Kau tidak akan mampu melawanku, karena kau bukanlah tandinganku" ujar Taehyung. Ia memiliki feeling yang kuat kalau Jungkook punya fikiran untuk menghancurkannya.
Karena pernyataan itu Jungkook hanya busa menangis dalam diam dan terus berdoa dalam hatinya agar Tuhan mengirimkan seseorang untuk menyelamatkannya dari penjara Kim Taehyung.
"Eomma...
"Appa...
"Aku ingin pulang" lirih Jungkook.
Taehyung menatap Jungkook yang sedang menangis tanpa bersuara dari lantai atas.
"Aku tidak akan melepaskanmu begitu saja, karena kau adalah sumber keuanganku"
"It's okay, Jeon Jungkook. Mereka juga awalnya seperti dirimu, tapi setelahnya mereka terbiasa dan memilih untuk pasrah"
"Lambat laun kau juga pasti akan seperti mereka..."
tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Taehyung Ahjussi - [ VKooK ]
RomanceJungkook tidak menyangka bahwa ia mencintai seorang pria mapan berusia 29 tahun. Sementara dirinya masih bocah SMA berusia 18 tahun. "Umur hanyalah angka"