Bab 11- Kelembutan Athar

1.1K 58 9
                                    

"Kita boleh mencintai seseorang dengan cinta yang setelusnya, tapi tidak semua orang yang kita cintai itu akan mencintai kita sama seperti kita mencintai dia."

_Zea Syahira_

***

Zea masih berusaha mendapatkan informasi tambahan mengenai sosok Mahika, walaupun ia juga sudah mengntongi informasi mengena Mahika.

"Kalau nama istri pertama nya bernama siapa bik?" Alibi Zea, berusaha mencoba menjebak bik Nina. Siapa tahu nanti ia bisa mendapatkan informasi tambahan, karena sudah sejak lama banyak yang menyerah untuk mengulik kematian istri pertama Athar.

"Nona Mahika Liliyana Vanrix."

"Keturunan orang luar ya bik?" Tanya Zea lagi, masih dengan kepura-puraan nya menjadi orang bodoh di hadapan orang lain.

Bik Nina mengangguk pelan, "Beliau blasteran orang inggris nona."

"Orang inggris?? Bukankah tuan Alga Vanrix orang jerman? Hanya istrinya saja orang Indonesia," Monolog Zea dalam hatinya, dari sana sudah jelas Sebagian informasi asli keluarga Mahika tersembunyi. Antara sengaja di sembunyikan dari orang luar, atau mungkin Mahika sendiri memang menyembunyikan identitas aslinya.

Sebelum Zea menanggapi ucapan bik Nina tiba-tiba Athar menghampiri mereka berdua, keduanya beharap Athar tidak mendengarkan ucapan nya tadi.

Athar pergi ke dapur hanya untuk mengambil air dingin di kulkas, "Selamat pagi tuan muda," Sapa bik Nina.

Athar hanya menanggapinya dengan deheman pelan dan meminta Zea ikut bersama nya, "Zea ikut saya."

"Maaf saya sibuk," Sauth Zea singkat.

Athar menatap nya sambil menautkan alis nya, "Tuan tidak lihat sekarang saya sedang memasak," Kesal Zea.

"Tinggalkan pekerjaanmu."

"Saya tidak bisa," Sauth Zea sambil melakukan aktivitas nya.

Athar langsung meletakkan pisau dan wortel yang Zea pegang dan menariknya keluar dari dapur, "Bisa gak sih gak usah terus memaksa."

"Dasar arogan dan kasar, saya juga manusia apa tuan tidak bisa memanusiakan manusia yang lain??"

"Sebanrnya tuan ini manusia atau bukan hah???" Cecer Zea merasa kesal karena sikap Athar yang selalu kasar kepada nya.

Athar menghentikan langkah kaki nya dan menatap ke arah Zea, "Jangan banyak bicara di hadapan saya paham!!!" Tekan Athar.

"Apa dalam berbicara pun saya di batasi?"

"Diam atau kamu akan menerima akibat nya," Tekan Athar.

"Saya tidak takut dengan ancaman tuan."

Athar langsung menarik pinggang ramping Zea sampai tubuh Zea terhantam dengan dada bidang miliknya. Sedangkan Zea bersusah paya menahan kegugupan nya di hadapan Athar.

"Saya tidak pernah main-main dengan ancaman yang saya berikan," Tekan Athar sambil mendekatka wajah nya ke arah wajah Zea.

"Saya tidak takut lagi dengan semua ancaman anda," Tekan Zea juga, kini tatapan Zea penuh dengan kebencian pada Athar.

Kini tangan Athar yang satunya menyibak masuk ke dalam hijab Zea, dan menyentuh leher jenjang milik Zea dengan lembut, setiap kali Athar menyentuh leher Zea pasti ia akan teringat dengan Mahika istri pertama nya.

Tubuh Zea sudah merasa was-was takut jika Athar akan mencekik leher nya, namun semua pikiran buruk Zea itu semua salah. Tindakan Athar malah berbalik saat ini Athar telah menikmati bau harum khas tubuh Zea.

Skandal Pernikahan CEO [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang