🌹WARNING!!🌹
HANYA CERITA FIKSI DAN TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN KISAH NYATA KEHIDUPAN AKTOR ATAU ARTIS YANG MENJADI PEMERAN DI DALAM CERITA INI!!
JANGAN MELAKUKAN PLAGIAT DENGAN MENGAMBIL IDE TANPA SEIZIN PENULIS!!
TERIMA KASIHGulf Point Of View On
"Kamu mau pergi kemana dengan penampilan seperti itu?" Phi Mew kini bertanya kepadaku sambil memperhatikan penampilanku dari atas sampai bawah.
Aku tidak menduga kalau kalimat pertama yang dia ucapkan adalah mengenai penampilanku. Aku tidak begitu terkejut, karena dia memang orang yang seperti itu. Padahal kami sudah bertahun-tahun tidak bertemu, tapi kalimat pertama yang keluar dari mulutnya malah pertanyaan seperti itu. Sungguh mengecewakan, karena terdengar seperti dia sedang meremehkan aku..
Aku masih menggunakan satu stel jas lengkap di tubuhku, namun terlihat sedikit berantakan. Aku yakin Phi Mew pasti melihat aku dalam keadaan kacau sekarang. Ini semua karena aku merasa sangat stres setelah dibebankan masalah yang seharusnya bukan menjadi tanggungjawab ku.
"Mau pulang lah, mau kemana lagi kalau ngga pulang?" Jawabku sinis.
"Pulang kemana?"
"Apartemenku."
"Kamu punya salah satu unit apartemen di sini?" Phi Mew bertanya sambil menatapku dengan penuh rasa penasaran.
"Hmm..."
"Kamu menjadi simpanan siapa sehingga kamu bisa membeli salah satu unit apartemen di tempat ini?"
Mulut pria ini benar-benar tidak pernah berubah sama sekali. Ingin sekali aku memukulnya tepat di bagian bibirnya, namun aku mencoba menahan diri karena dia pasti memiliki jadwal syuting besok. Jika aku benar-benar memukulnya dan terdapat luka di wajahnya, maka aku tidak akan bisa menonton seriesnya lagi minggu depan. Seriesnya pasti akan ditunda tayangnya karena wajah aktor utamanya terluka.
"Mulut Phi ternyata tidak pernah berubah. Phi selalu saja berkata buruk kepadaku." Ucapku sambil tersenyum tipis.
"Apakah kamu menjadi simpanan seorang pengusaha yang memiliki perusahaan besar?"
"Apakah aku seburuk itu di matamu Phi?" Tanyaku.
"Hmm, kamu tidak pantas sama sekali memakai pakaian mewah seperti ini. Itu tidak akan menjadikan kelas sosialmu naik."
Aku kini telah kehilangan kesabaranku. Aku tahu semua latar belakang keluargamu, namun aku masih bermurah hati untuk tidak membahas hal itu sekarang. Aku menunjukkan senyum seringaiku ke arahnya. Dulu, aku dengan sukarela ditindas, tapi sekarang meskipun aku mencintainya, tidak akan aku biarkan dia menindasku begitu saja.
Aku ingin mengurungmu dan membalaskan dendamku kepadamu.
"Aku lihat Phi berjalan keluar dari dalam gedung apartemen itu, apakah Phi baru saja selesai menjual diri Phi?" Aku memulai permainan ini.
"Tch, aku tidak sama seperti dirimu. Aku baru saja makan malam dengan seorang sutradara yang ingin memasukkan aku ke dalam project filmnya."
"Ahh, apakah kamu menawarinya sejumlah uang agar memasukkan mu ke dalam project itu? Jujur saja, aktingmu itu tidak bagus. Kamu hanya menjual tampangmu saja."
"Gulf, jangan memancingku untuk menghajarmu di sini!"
"Apakah Phi memiliki uang? Atau Phi menawarkan hal lain seperti tubuh Phi contohnya."
"Gulf, kesabaranku sudah mulai habis!"
"Apakah Phi berani memukulku di sini? Meskipun Phi lebih tua satu tahun dariku, akan tetapi otakmu itu sama seperti anak 7 tahun. Kamu sangat suka membully orang lain. Selain wajah, tidak ada yang menarik darimu."
![](https://img.wattpad.com/cover/361597296-288-k110425.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNWRITTEN STORY (END)
FanfictionGulf tidak mengerti dengan dirinya sendiri, mengapa dia jatuh cinta kepada seseorang yang pernah membully dirinya pada saat masa SMA dulu. Cinta itu berkembang menjadi sebuah obsesi dimana Gulf hanya ingin memiliki orang itu sendirian, padahal orang...