🌹WARNING!!🌹
HANYA CERITA FIKSI DAN TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN KISAH NYATA KEHIDUPAN AKTOR ATAU ARTIS YANG MENJADI PEMERAN DI DALAM CERITA INI!!
JANGAN MELAKUKAN PLAGIAT DENGAN MENGAMBIL IDE TANPA SEIZIN PENULIS!!
TERIMA KASIHAuthor Point Of View On
"Kamu sudah gila Gulf! Kenapa kita harus menikah minggu depan? Kenapa kamu tidak meminta pendapatku sebelumnya?" Ucap Mew yang kini sedang berada di dalam satu mobil yang sama dengan Gulf.
Mereka berdua kini akan pergi menuju ke butik yang telah di hubungi oleh Win sebelumnya. Butik itu akan bertanggungjawab untuk membuat pakaian pernikahan untuk Mew dan juga Gulf. Sepanjang perjalanan mereka menuju ke butik itu, Mew marah besar kepada Gulf, sedangkan Gulf hanya diam dan mengabaikan semua ocehan Mew. Gulf tahu kalau Mew akan marah kepadanya karena memutuskan semuanya secara sepihak.
"Dia terlalu berisik!" Batin Gulf.
"Gulf, apakah kamu mendengarkan aku? Kenapa kamu mengabaikan aku seolah tidak mendengarkan aku?! Aku adalah calon suamimu, Gulf!"
"Diamlah, aku melakukan semua ini hanya untuk membantumu! Kamu hanya perlu mengikuti semua perintahku apabila kamu ingin tetap bertahan di dunia entertainment! Segampang itu, tapi kamu masih saja protes ngga jelas seperti ini!"
"Bagaimana aku bisa tenang? Minggu depan aku sudah mulai syuting series terbaruku!"
"Suruh saja para kru dan partner kerjamu datang ke acara pernikahan kita berdua! Aku sudah menyiapkan banyak makanan untuk mereka. Aku akan menyuruh produsernya untuk mengundurkan jadwal syutingnya."
"Bagaimana itu bisa terjadi hm? Mereka pasti belum tahu tentang hal ini."
"Bukankah berita tentang pernikahan kita telah tersebar? Dan aku yakin mereka semua pasti sudah tahu tentang pesta pernikahan itu."
"Berita itu langsung tersebar setelah aku bertemu denganmu. Kenapa hal itu sangat mudah tersebar? Apakah ada mata-mata di perusahaanmu?"
"Aku bukan tipe orang yang suka berbasa-basi, Mew! Aku akan langsung memberitahukan kabar baik yang datang dari aku kepada semua orang yang aku kenal. Katakan saja berapa undangan yang ingin kamu sebar ke partner kerjamu atau teman-temanmu! Aku akan menyediakannya untukmu."
"Aku mungkin akan keluar dari series terbaruku itu. Aku tidak mungkin menghambat kegiatan berjalannya syuting."
"Kenapa harus keluar? Kalau kamu keluar, kemungkinan besar series itu akan gagal di produksi." Nada suara Gulf terdengar seolah sedang mengancam membuat Mew sedikit takut. Gulf tidak berniat mengancam Mew. Gulf sebenarnya hanya berniat untuk memberitahu Mew.
"Kenapa seperti itu?" Mew mulai penasaran.
"Karena aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk berinvestasi di series itu karena kamu ada di dalam series itu. Kalau kamu keluar, aku akan menarik semua uangku."
"Kenapa kamu melakukan itu? Itu akan membuat mereka kecewa kepadaku nanti." Mew mencoba menjelaskan kepada Gulf.
"Karena aku hanya ingin membantumu."
"Kenapa kamu mau membantuku? Kenapa kamu selalu menginvestasikan semua uangmu itu di dalam series terbaruku?" Mew merasa sangat penasaran sekarang.
"Bukankah itu sudah jelas kalau aku hanya ingin membantumu?"
"Ini sangat aneh, Gulf. Mengingat betapa jahatnya aku kepadamu, kamu tidak akan mungkin bersikap sebaik ini kepadaku Gulf!"
"Tebus kesalahanmu di masa lalu dengan berbuat baik kepadaku seumur hidupmu dimulai dari sekarang, mungkin cepat atau lambat kamu akan tahu alasan kenapa aku membantumu."

KAMU SEDANG MEMBACA
UNWRITTEN STORY (END)
FanfictionGulf tidak mengerti dengan dirinya sendiri, mengapa dia jatuh cinta kepada seseorang yang pernah membully dirinya pada saat masa SMA dulu. Cinta itu berkembang menjadi sebuah obsesi dimana Gulf hanya ingin memiliki orang itu sendirian, padahal orang...