part 9

2.4K 160 2
                                    


Devi pun menangis sejadi jadi ny.

Kini jam telah menunjukkan pukul 19:00 malam...

Perut Devi keroncongan.

"Duh gw laper lgi, pdahal gw g Mau mkn soal ny kan ini ceritanya gw lagi nagmbek sma ppa🗿" ucap Devi"tapi yaudh lh dari pada gw m4t1 kelaparan kan y"lnjut Devi.

Dan pada akhirnya Devi pun memutuskan untuk mengisi perut ny yg kosong itu.

Tap tap tap

Suara langkah kaki Devi yg berjalan menuju dapur.

"Ad makanan g y? " tnya Devi kpd diri ny sedniri.

Devi pun membuka kulkas,dan hanya ad mie instan dan telor saja.

"Yah cuma ad mie dan telor, tapi klo mie gw dah makan kemarin, Makan mie terlalu bnyak kan g baik, yaudh deh gw masak telor ceplok aj deh" ucap Devi.

O iya btw Devi ini bukn anak CEO y, ayah ny dia itu cuma bekerja sebagai karyawan aj di kantor ALDENATA.

Devi pun menggoreng telor tersebut.

Ppa yg mendengar ad org sedg masak di malam hari begini pun lgsung berjalan menuju dapur.

"Nak lagi nagapain? " tnya sang ayah.

"Masak telor" ucap Devi singkat.

"Maaf y tadi ppa g beli makanan, ppa tadi aj makan di luar" ucap sang ayah.

"Gpp" ucap Devi cuek.

"Kmu marah y nak? " tnya sang ayah.

"Gak"ucap Devi lalu Devi pun memindahkan telor ny ke piring Dan meletakkannnya di sebuah meja, lalu menyantap ny.

" pasti Devi marah karena Aku menalak rania tadi"ucap Arvind dalhat.

"Yaudh habis makan lgsung tidur y" ucap Arvind.

"Hmm" ucap Devi yg masih menyantap hidangannya.

"Yaudh ppa tinggal dlu" ucap Arvind lalu pergi meninggalkan putri ny itu.

Tak terasa butiran bening mengalir di p1p1 Devi.

"Aku rindu mma" ucap Devi dalhat.

Jadi mama kandung Devi ini udh meninggal waktu Devi masih berumur 7 tahun ya.

siswi cerewet milik ketos dinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang