Tangan kanan Mingyu bergerak menyisir rambut Wonwoo yang bersimpuh di antara kedua kakinya, ia menatap pria Jeon itu yang tengah sibuk mengulum penisnya. "Aku kira kau akan meminta pesawat, tapi hanya ini hm?" tanyanya pada Wonwoo. Keduanya sudah berada di rumah setelah selesai berurusan di galeri milik Woobin.
Wonwoo tak menanggapi, ia tengah sibuk dengan daging berurat di hadapannya yang sudah kian membesar dan memanjang. Lidahnya sibuk bermain menjilati penis tegang itu, kedua matanya terpejam dan Wonwoo benar-benar mengingat bagaimana dirinya melakukan blowjob untuk pertama kali pada penis yang sama.
Ia mendongak dan menatap Mingyu yang hanya menunjukkan wajah datarnya. Lidahnya bergerak memutar di kepala penis Mingyu, ujungnya bermain dengan lubang kecil itu. "mphh penis daddy enak." ucapnya setelah menjauh dan melihat kekehan kecil dari Mingyu. "Aku selalu menginginkan ini, tapi daddy tidak pernah memperbolehkannya." ucapnya kemudian.
Mingyu mengusap wajah Wonwoo dengan gerakan lembut. "Karena aku tahu kau akan kecanduan sayang.." balasnya dan membuat Wonwoo tercengang dengan panggilan sayang itu.
Wonwoo menelan ludahnya dengan kasar dan langsung mengalihkan pandangannya dari Mingyu, di saat seperti ini, masih sempat jantungnya berdetak dengan cepat, padahal ia sudah tidak sabar untuk menikmati apa yang ada di hadapannya setelah sekian lama.
Ia mengerjap kecil dan kembali mendekat, sedikit merendahkan kepalanya dan masuk ke tengah selangkangan Mingyu, memainkan lidahnya di sana untuk mengulum bola kembar Mingyu. Kedua tangannya sibuk berpegang pada paha dalam Mingyu sesekali meremasnya.
Mingyu mendesis pelan, senyuman tak hilang dari wajahnya ketika melihat bagaimana peningkatan Wonwoo setelah empat tahun lamanya. "Nikmatilah sayang, it's all yours tonight.." ucapnya dan Wonwoo hanya mengangguk kecil.
Lidahnya kembali bermain dengan batang penis Mingyu, ia menjilatinya di seluruh bagian penis berurat itu, tanpa sela sedikit pun meninggakkan salivanya di sana. Ia juga mulai merasakan precum yang membasahi penis Mingyu, merasakan penis itu berkedut menyentuh lidahnya.
Wonwoo memejamkan kedua matanya, ia benar-benar menikmatinya layaknya popsicle, hanya saja tidak dingin, namun panas. Wonwoo kemudian sedikit naik, ia memasukkan kepala penis Mingyu ke mulutnya yang ia buka lebar. Memainkan kepala penis itu di dalam mulutnya dengan gerakan lidahnya yang terbatas tetapi sukses membuat Mingyu melenguh.
Pria Kim itu meremas rambut hitam Wonwoo, merasakan sensasi hangat nan lembab dari mulut pria yang empat belas tahun lebih muda darinya. Lenguhan kecil keluar dari mulutnya sebagai bentuk kenikmatan yang ia dapatkan malam ini dari jalangnya.
Ereksi itu dikeluarkan oleh Wonwoo dari mulutnya, ia mendongak dan menatap Mingyu dengan tangannya yang sibuk mengurut penis tegang itu. "Daddy.. aku ingin melepas bajuku.." ucapnya, ia masih memakai lingerie hitam itu. Mendapat anggukan dari Mingyu.
Ia lalu berdiri, melepas lingerie yang menutup sebagian kecil tubuhnya dan membuatnya telanjang begitu saja di hadapan Mingyu. Penisnya sudah menegang bahkan meneteskan precum, Wonwoo melepas bajunya karena merasakan sesak.
Setelah itu, ia kembali bersimpuh di tempat yang sama, tangan kirinya meraih batang penis Mingyu dan tangan kanannya meraih penisnya sendiri. Mulutnya kembali bekerja memberikan kuluman pada penis berurat Mingyu yang tentu lebih besar dari penisnya sendiri yang tengah sibuk ia kocok.
"mhhh bwesah swekawi.. mhh wonuhh syuka mhh.." gumamnya lirih, ia memasukkan ereksi Mingyu hingga menyentuh ujung tenggorokannya, tak memedulikan rasa sakit di mulut, ia terus mendorongnya masuk hingga separuh penis Mingyu memenuhi lubang atasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Conclusion of Desire
FanfictionMINWON • COMPLETED Fantasies Fanfiction Ketika Jeon Wonwoo dijadikan sebagai sumber keuangan bagi keluarganya, ia hanya menerimanya dengan lapang dada. Tidak ada penolakan sedikit pun sampai dirinya benar-benar menyukai pekerjaannya dan tak memikir...