"Tuan Wonwoo, apa yang anda lakukan di sini?" tanya bibi Han menatap Wonwoo yang duduk di halaman belakang rumah tersebut dengan wajah yang merenung.
Wonwoo menoleh, menatap wanita paruh baya itu yang mendudukkan diri di sampingnya. "Tidak, hanya.. memikirkan sesuatu." jawab Wonwoo kemudian, ia kembali mengalihkan pandangannya dengan menatap lurus ke depan.
Bibi Han terdiam, ia tahu pasti ada hal yang tidak beres yang dipikirkan oleh Wonwoo, ia juga mengetahui apa yang terjadi beberapa hari yang lalu, meskipun hanya garis besarnya, tidak secara detail. "Anda bisa bercerita kepada saya." ucapnya kemudian.
Pria bermata rubah itu mengerjap kecil lalu menundukkan kepalanya. "Apa.. bibi Han tahu tentang kematian ibu dari daddy Kim?" tanya Wonwoo kemudian.
Wanita paruh baya itu menatap Wonwoo dengan lekat, ia menerka bahwa Wonwoo mengetahui tentang sesuatu mengenai tuannya. "Tuan Kim bercerita?" tanyanya kemudian dan Wonwoo mengangguk kecil untuk menanggapi. "Apa.. anda tahu sesuatu tentang tuan Kim?" tanyanya lagi.
Wonwoo langsung menolehkan kepalanya. "Bibi Han juga tahu?" tanyanya dan di beri anggukan kecil oleh wanita paruh baya itu. "Daddy Kim bukan manusia.." lirih Wonwoo sedikit berbisik dan bibi Han mengangguk kecil. Mata rubahnya membulat lebar. "Bibi Han tahu?" tanyanya lagi.
"Iya tuan Wonwoo." jawab bibi Han sembari tersenyum tipis. "Saya seperti tuan Kim." lanjutnya.
"Huh?" Wonwoo membulatkan matanya lebar, merasa terkejut dengan apa yang bibi Han katakan. "Seperti daddy? maksudnya.. strigoi?" tanyanya dengan rasa penuh penasaran.
"Bukan.. lebih tepatnya.. vampir?" balasnya dan Wonwoo langsung menggeser duduknya menjauhi bibi Han yang terkekeh. "Tidak tuan Wonwoo, saya tidak akan meminum darah anda tentu saja." lanjutnya.
Wonwoo menelan ludahnya dengan kasar, ia menatap wanita itu dengan cukup takut. "Apa.. di rumah ini.. hanya aku yang.. manusia?" tanyanya kemudian, jika bibi Han adalah seorang vampir, maka kemungkinan besar semua orang yang bekerja di rumah tersebut juga bukan manusia.
"Tidak.. hanya beberapa dari kami, Jisoo-ssi juga seorang manusia biasa." jawabnya kemudian, ia menghela napasnya panjang. "Tuan Kim yang menolong saya dulu ketika saya akan di bakar oleh manusia. Ia membawa saya ke sini dan memperkerjakan saya, kebanyakan maid di sini seperti saya." jelasnya kemudian.
"Kenapa.. daddy melakukannya?" tanya Wonwoo kemudian, ia sedikit mendekat ke arah wanita paruh baya itu.
"Mungkin karena kami sama dengan tuan Kim, kami sudah hidup cukup lama dengan berbaur dengan para manusia. Dan kami tersebar di seluruh kota, di seluruh negara juga dunia ini." jawabnya.
"Berarti vampir juga bisa seperti daddy? mengubah dirinya menjadi wujud manusia?" tanya Wonwoo lagi, karena selama ia hidup, ia belum pernah bertemu dengan vampir atau sejenisnya. Pernah, Mingyu adalah orangnya, bahkan mungkin orang lain yang tidak Wonwoo ketahui saat menjalani pekerjaannya.
Bibi Han mengangguk kecil. "Bisa.. tapi vampir tidak seperti tuan Kim yang bisa berubah menjadi hewan atau bahkan.. tidak terlihat. Bisa saja, tuan Kim berada di sini sekarang." jawabnya diikuti senyuman tipis.
Wonwoo membulatkan kedua matanya, ia menatap sekeliling yang keadaannya begitu sepi, tak ada satu pun orang di sana. Wonwoo menghela napasnya dengan kasar. "Daddy sudah menemukan keturunan keluarganya dan bilang.. jika ia mati, ia akan memberikan apa yang ia punya kepadaku." lirih Wonwoo, ia mengeratkan kedua tangannya yang saling bertautan. "Aku.. tidak ingin daddy pergi.. aku tidak ingin daddy Kim mati.." lanjutnya.
"Anda sungguh mencintai tuan Kim?" tanya bibi Han.
Pria Jeon itu menoleh. "Sepertinya.." Wonwoo mengembung air matanya di mata rubahnya itu. "Bahkan ketika tahu daddy adalah seorang monster, aku tidak membencinya bibi Han.. aku malah tetap ingin di sini dan tidak mau pergi. Aku tidak tahu apa yang terjadi kepadaku, tapi aku sama sekali tidak ingin jauh dari daddy. Aku tidak memedulikan dirinya yang bukan manusia, aku ingin bersamanya."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Conclusion of Desire
FanficMINWON • COMPLETED Fantasies Fanfiction Ketika Jeon Wonwoo dijadikan sebagai sumber keuangan bagi keluarganya, ia hanya menerimanya dengan lapang dada. Tidak ada penolakan sedikit pun sampai dirinya benar-benar menyukai pekerjaannya dan tak memikir...