4

3K 189 7
                                        

▪️flashback▪️

"Ayah aku tidak mau! Lepaskan!" Wonwoo terus mencoba untuk memberontak kepada sang ayah yang kini terus menariknya masuk ke sebuah club malam yang ia tahu juga tempat rumah bordil dulu ibunya bekerja. Ia terus menangis tapi sang ayah tidak memedulikannya.

Tuan Jeon terus menarik putra semata wayangnya, membawa anak berumur sembilan belas tahun itu masuk ke salah satu ruangan di club tersebut. Ia melepas Wonwoo setelah menutup pintu. "Aku membawanya." ucapnya kepada wanita berlipstik merah merona di ruangan tersebut.

Wanita itu menoleh ke arah Wonwoo yang menundukkan kepalanya dengan mata yang sembab, wajah yang basah akan air mata. Ia kemudian membuka laci meja kerjanya dan mengeluarkan sebuah kertas. "Tanda tangan di sini." ucapnya kepada tuan Jeon.

Pria itu mendekat dan tanpa berpikir panjang dan membacanya, ia menandatangi kontrak kerja tersebut. Lalu menoleh ke arah Wonwoo yang masih menangis. "Jangan pulang sampai kau dapat pelanggan pertamamu." tegasnya dan keluar begitu saja dari ruangan itu.

"Ayah! hiks.." Wonwoo menangis, ia tidak mengerti kenapa ayahnya malah membawanya ke rumah bordil tersebut dan menyuruhnya untuk menjadi pelacur hanya demi uang. Padahal Wonwoo ingin kuliah setelah menyelesaikan jenjang sekolah menengahnya, tapi malah dirinya berakhir di rumah bordil tersebut.

Wanita yang berada di ruangan itu berdiri dari duduknya, ia berjalan mendekati Wonwoo yang terus menundukkan kepalanya. "Wajahmu manis juga.." ucapnya dan Wonwoo hanya diam. "Kau akan menarik pelanggan wanita dan pria, jadi kau harus belajar sebelum bekerja." ucapnya kemudian.

Wonwoo mendongakkan kepalanya. "B-bisakah aku tidak bekerja sebagai.. pekerja seks? Aku akan bekerja apapun tapi tidak dengan itu.." pintanya dengan memohon.

Wanita di hadapannya menggelengkan kepalanya. "Tidak, kontrak sudah di tandatangani oleh ayahmu." balasnya, ia kemudian mengambil kontrak tersebut. "Dan jika kau tidak mau, anak buahku akan melakukan gang bang padamu sampai kau mati." tegasnya.

Mata rubah itu mengerjap, ia menelan ludahnya dengan kasar. Air matanya kembali mengalir. Wonwoo benar-benar takut, ia ingin kabur tapi ia yakin bahwa dirinya akan ditangkap oleh anak buah wanita yang ia tahu namanya adalah nyonya Seo.

Wonwoo tak memiliki pilihan lain daripada ia harus di gang bang hingga meninggal, jadi ia menurut dan setelah hari pertama ia datang di club tersebut, Wonwoo diajari oleh pekerja seks lain bagaimana cara memuaskan pelanggan. Bahkan ia dipaksa menontonnya langsung adegan hubungan badan yang dilakukan oleh pekerja seks di sana atas perintah nyonya Seo.

Dan setelah tiga hari hanya berada di club tersebut, akhirnya Wonwoo dipekerjakan oleh nyonya Seo. Dirinya memakai baju yang diberikan nyonya Seo dan berdiri tak jauh dari area meja bartender club tersebut. 

"Wonwoo-ya?"

Wonwoo menoleh ketika mendengar panggilan tersebut dari seorang wanita yang berdiri di samping kirinya. "Iya noona?" balasnya, wanita tersebut bernama Kim Yeri yang juga pekerja seks di rumah bordil tersebut. 

"Jika kau belum siap, aku akan bilang pada nyonya Seo agar tidak memperkerjakanmu hari ini." ucap Yeri. 

Pemuda Jeon itu menggelengkan kepalanya kecil. "Tidak noona.. aku tidak apa.." balasnya kemudian, hanya Yeri yang bersikap baik padanya di rumah bordil tersebut.

Yeri tersenyum tipis, ia mengusap lengan kiri Wonwoo yang terekspos karena hanya menggunakan kemeja tanpa lengan berwarna hitam. "Baiklah.." ucapnya dan Wonwoo tersenyum dengan sedih. 

Dirinya sungguh khawatir dan takut, ia bahkan tidak pernah datang ke club karena masih di bawah umur, tapi dirinya malah bekerja di sana sebagai pekerja seks atas paksaan dari kedua orang tuanya. Wonwoo hanya tidak mengerti, kenapa orang tuanya tega menyuruhnya bekerja seperti itu, memang kedua orang tuanya terlalu buta akan uang. 

The Conclusion of DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang