Ruangan private bar yang sekarang ini ada Mingyu dan Wonwoo berkeadaan begitu sepi dan hening padahal ada beberapa orang selain mereka berdua di sana. Keheningan tersebut muncul setelah Mingyu mengatakan bahwa dirinya akan berhenti untuk ikut campur dalam dunia pemerintahan.
Taehyung menatap Mingyu dengan tatapan kecewa juga terheran. "Anda sudah mengkhianati kami dengan berpihak pada pimpinan Lee dan kami diam saja tuan Mingyu, dan sekarang anda berniat untuk mengakhiri semuanya?" tanyanya dengan terheran.
Mingyu hanya terdiam dengan wajah datarnya, tetapi malah yang sudah menunjukkan wajah khawatir adalah Wonwoo yang duduk di samping Mingyu. Tangannya meremas lengan kiri Mingyu dengan kuat, ia tidak mengerti kenapa Mingyu malah mengajaknya. Wonwoo sungguh takut jika suatu hal buruk akan terjadi lagi.
"Itu bukan sebuah pengkhianatan.." ucap Mingyu kemudian, membuat yang lain menatapnya dengan bingung. "Saya memilih yang lebih menguntungkan saya." lanjutnya kemudian, ia menghela napasnya panjang. "Saya tidak peduli jika kalian tidak menyukainya. Saya memberitahu seperti ini karena saya masih menghormati kalian." lanjutnya lagi.
Krystal mendekatkan diri ke arah Mingyu, ia menatap pria Kim itu dengan lekat. "Kenapa anda berniat untuk berhenti tuan Kim?" tanyanya kemudian.
"Saya tidak memiliki alasan untuk memberitahu anda Krystal-ssi." jawab Mingyu dengan senyuman tipis di wajahnya.
"Tuan Kim, anda pikir bahwa kami tidak akan bisa jika anda berhenti?" Siwon terkekeh kecil, presiden yang sudah menjabat selama dua periode itu menatap Mingyu dengan tatapan remeh.
Mingyu menatap pria itu, seorang ayah dari anak yang beberapa kali telah mengganggu kehidupan pribadinya. Ia menebak bahwa Siwon tidak tahu apa yang telah dilakukan Seungcheol terhadapnya. "Itu yang anda pikirkan presiden Choi, bukan saya." balas Mingyu dengan sinis.
Entah kenapa dirinya merasa salah telah mengajak beberapa orang tersebut untuk bertemu, memberitahukan keinginannya untuk berhenti sebagai rasa penghormatan karena mereka juga telah bekerja sama dengan dirinya cukup lama. Namun sikap yang ia dapatkan berbeda jauh dengan apa yang dirinya harapkan, sungguh berbeda dengan pimpinan Lee yang mengiyakannya begitu saja meskipun dengan sedikit kecewa.
"Anda tidak sepenting itu tuan Kim." kali ini yang berucap adalah Kim Jongin, seorang pemimpin sebuah perusahaan properti. "Masih banyak orang di luar sana yang lebih menguntungkan daripada anda. Jadi terserah anda akan berhenti atau tidak dan anda tidak perlu repot-repot memberitahu kami." lanjutnya.
Mendengar perkataan Jongin, Mingyu terkekeh kecil dan membuat pria yang bermarga Kim itu juga menatapnya dengan terheran. "Baiklah.." Mingyu bangkit dari duduknya, ia mengajak Wonwoo untuk berdiri dengan meraih tangan pria Jeon itu. "Memang tidak seharusnya saya berpamitan dengan orang-orang seperti kalian." lanjutnya.
"Seperti kami?" Krystal mengernyitkan dahinya bingung. "Apa maksudnya tuan Kim?" tanyanya dengan kesal.
Pria Kim itu menyunggingkan senyuman tipisnya dan menggelengkan kepalanya karena terheran. "Seperti itu.." jawabnya, sebagai sindiran karena Krystal tidak mengerti dengan Mingyu dan malah bertanya, bertindak bodoh dengan amarahnya begitu saja.
Hal tersebut membuat yang lain menatap Mingyu dengan tatapan tajam, melihat kepergian Mingyu dengan Wonwoo dari ruangan tersebut dengan wajah yang begitu kesal.
Sekeluarnya Mingyu dan Wonwoo dari ruangan tersebut, mereka langsung melangkah keluar dari gedung itu. Wonwoo menundukkan kepalanya, merasakan genggaman erat di tangan Mingyu. "Bagaimana jika mereka melakukan hal buruk kepada daddy?" gumamnya lirih tapi Mingyu dapat dengan jelas mendengarnya.
Mingyu menoleh, menatap Wonwoo yang menunjukkan wajah murungnya. "Tidak akan sayang.." balasnya. Keduanya memasuki mobil yang di dalamnya sudah ada Jisoo, mobil tersebut melaju pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Conclusion of Desire
FanfictionMINWON • COMPLETED Fantasies Fanfiction Ketika Jeon Wonwoo dijadikan sebagai sumber keuangan bagi keluarganya, ia hanya menerimanya dengan lapang dada. Tidak ada penolakan sedikit pun sampai dirinya benar-benar menyukai pekerjaannya dan tak memikir...