2

3.8K 236 10
                                        

Begitu mobil melaju, Wonwoo langsung menoleh ke arah Mingyu yang duduk di sampingnya dengan senyuman tipis di wajah manisnya. Ia masih tidak menyangka bahwa ia akan jatuh kepada seorang pria yang sudah empat tahun tidak bertemu dengannya.

Tanpa memedulikan Jisoo yang tengah sibuk menyetir mobil tersebut, Wonwoo tiba-tiba mengubah posisinya dengan mendudukkan diri di atas pangkuan Mingyu yang mengerjap, menatapnya dengan bingung. Pria Kim itu menghela napasnya panjang dan membiarkan Wonwoo begitu saja dengan menoleh ke luar jendela.

Kedua tangan Wonwoo melingkar di leher Mingyu, ia menggerakkan tangannya itu untuk mengusap kasar Mingyu. "Daddy, apa kau membeliku karena kau merindukanku hm?" tanya Wonwoo, tapi Mingyu hanya diam tak menanggapi, bahkan menoleh pun tidak. "Meskipun daddy tidak menjawab, aku yakin daddy sangat merindukan malam itu." lanjutnya.

Tangan kanannya sibuk memainkan dasi yang Mingyu gunakan, ia lalu mendekat dan menyandarkan kepalanya di pundak kanan Mingyu. "Aku sedih daddy.. orang tuaku menjualku pada ketua Park dan aku di lelang seperti tadi.." ucap Wonwoo dengan nada merengek. Mingyu masih diam, ia tidak menanggapi apapun dan membiarkan Wonwoo begitu saja. "Tapi beruntung daddy yang menyelamatkanku, jadi aku sangat lega.." lanjutnya.

Ia sedikit mendongak dan melirik Mingyu yang wajahnya begitu datar, dirinya menghela napasnya panjang lalu bangkit. Menangkup wajah Mingyu dengan kedua tangannya agar pria Kim itu menatap ke arahnya. "Jangan diam saja daddy.. katakan sesuatu.." lanjut Wonwoo, dirinya tidak suka didiamkan seperti itu. 

Namun Mingyu tak merespons apapun, membuat Wonwoo menghela napasnya kasar dan akhirnya menyerah. Terdiam lalu menyandarkan tubuhnya di tubuh Mingyu lagi, sembari memainkan dasi hitam yang digunakan pria yang telah membeli tubuhnya di tempat lelang tadi.

Mobil terus melaju, Wonwoo yang menyandarkan kepalanya di dada Mingyu menoleh ke arah jendela yang semakin menjauhi area kota. Kedua matanya mengerjap bingung, mobil itu melaju di tengah jalan yang pinggirnya hutan cemara. Ia menoleh ke belakang dan baru sadar ada dua mobil yang mengikuti mobil tersebut.

Wonwoo menatap wajah datar Mingyu. "Daddy kita akan kemana?" tanyanya kemudian.

"Pulang." jawab Mingyu, hanya satu kata itu yang keluar dari mulutnya sejak mereka memasuki mobil tersebut.

Wonwoo turun dari pangkuan Mingyu dan bergeser ke sisi kiri mobil tersebut, menatap keluar jendela yang keadaan jalannya begitu sepi. Dirinya tidak tahu akan di bawa kemana oleh Mingyu, tapi ia hanya perlu mengikuti, sekarang tubuhnya itu milik pria Kim yang ada di sampingnya itu.

Setelah melaju selama hampir sepuluh menit lamanya, mobil tersebut akhirnya berhenti di sebuah halaman rumah yang begitu besar dengan ditengahnya terhadap air mancur. Dari dalam mobil, Wonwoo dapat melihat cukup banyak orang, entah itu wanita ataupun pria.

Ia menoleh ke arah Mingyu yang membuka pintu mobil dan keluar dari sana, Wonwoo lalu membuka pintu mobil sisi yang kiri dan keluar dari mobil tersebut. Berjalan mengikuti Mingyu dengan mengekor pada pria Kim itu yang melangkah memasuki rumah besar tersebut.

Wonwoo tengah menerka sebenarnya siapa Mingyu, kenapa pria itu terlihat begitu di hormati karena mendapat sapaan dari orang lain yang berada di depan halaman. Bahkan ketika masuk, Mingyu mendapat sapaan dari beberapa wanita yang berkerja sebagai maid di rumah tersebut.

Di ruang tamu, Mingyu menghentikan langkahnya, ia berbalik dan membuat Wonwoo langsung terhenti sembari menatapnya dengan bingung. Kedua mata almond Mingyu menatap barang yang dibawa oleh Jisoo, yang di bungkus sebuah kain putih.

Jisoo meletakkan barang tersebut di atas meja kaca di ruang tamu, ia kemudian membuka kain yang menutupinya dan menjauh agar bosnya bisa melihatnya. Sedangkan Wonwoo, ia hanya terdiam sembari memperhatikan lukisan yang kemarin sempat menarik perhatiannya, ternyata Mingyu yang mendapatkannya.

The Conclusion of DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang