‼️sex with snake‼️
"Kenapa kau tidak bilang bahwa Wonwoo adalah orangnya?" Irene mantap tajam Mingyu yang duduk di kursi kerjanya. Sedangkan dirinya berdiri di balik meja kerja tersebut dengan kedua tangan yang bersilang di depan dada.
Sementara Mingyu hanya menunjukkan raut wajah datarnya. "Kau tidak bertanya." jawabnya kemudian.
Irene berdecak kesal, ia lalu beralih mendudukkan diri di sofa ruang kerja tersebut. "Untung saja aku tidak mencekiknya, jika ia aku bisa terbakar." balas Irene dan ia menoleh ke arah Mingyu. "Tunggu.. dulu saat kau terbakar, apa itu karena Wonwoo?" tanyanya lagi, teringat Mingyu selama hampir dua hari lamanya terbakar tubuhnya.
Mingyu mengangguk kecil untuk menanggapi, membuat Irene terkekeh. "Dulu aku juga tidak tahu kalau Wonwoo adalah orangnya." balas Mingyu, ia menghela napasnya panjang. "Kenapa kau di sini?" tanyanya kemudian.
"Tidak, aku hanya ingin pulang ke rumah." balas Irene dan membuat Mingyu mengernyitkan dahinya bingung. "Aku.. jatuh cinta pada manusia Mingyu." lanjutnya.
Kedua mata Mingyu membulat lebar. "Siapa?" tanyanya kemudian.
"Seorang model.. Arhh.." Irene mengusap wajahnya dengan kasar dan menyandarkan diri du sofa yang ia duduki. "Jeon Seulgi namanya." lanjutnya.
"Seorang wanita?" tanya Mingyu dan Irene mengangguk kecil untuk menanggapi. "Aku ingin mengubahnya menjadi vampir atau stregoi, tapi.."
"Jika kau benar-benar melakukannya kau egois Irene. Kau tahu jelas seberapa sulitnya hidup ratusan tahun. Harus berbaur dengan manusia, selalu mengubah identitasmu, melihat orang lain mati.. dan.. apa kau yakin bahwa wanita itu akan mau menjadi vampir atau stregoi?" tanya Mingyu kemudian.
Irene menggelengkan kepalanya. "Tidak.. ia juga tidak tahu tentangku." jawabnya.
"Astaga.." Mingyu menghela napasnya dengan kasar. "Lebih baik kau jangan melakukannya jika itu hanya perasaan singkatmu saja."
"Singkat?" Irene terkekeh kecil, ia bangkit dari duduknya. "Singkat bagi kita itu ketika manusia lahir dan mati di hari tuanya Mingyu. Apa aku harus memendam perasaanku dan melihat Seulgi mati di hadapanku?"
"Bukankah itu pilihannya?" Mingyu menatap Irene, menaikkan alis kanannya dan membuat sang istri mendengus kesal.
"Kita bisa mengubahnya menjadi vampir atau stregoi Mingyu." jawab Irene lagi, tapi malah Mingyu terdiam dan tak membalas apapun. Ia berdecak kesal dan melangkah keluar ruang kerja tersebut dan langsung menuju ke lantai dua. Ia akan menginap di rumah ini malam ini.
Sementara Mingyu, ia terdiam di tempat duduknya sembari memikirkan perkataan Irene. Terbesit dirinya memikirkan untuk mengubah Wonwoo menjadi dirinya atau vampir, tapi ia langsung membuang jauh-jauh pikiran itu.
Ia berdiri dari duduknya dan membuka lemari yang menyimpan beberapa botol darah. Ia mengambil satu dan membukanya, meneguknya hingga habis dan Mingyu keluar begitu saja dari ruangan tersebut. Setelah menutup pintu, Mingyu berhenti di depan ruang kerjanya dan menatap pintu kamar Wonwoo yang memang bersebrangan.
Kedua kakinya lalu melangkah ke arah kamar Wonwoo, ia membuka pintunya dan sang pemilik kamar menoleh. "Belum tidur?" tanyanya dan Wonwoo menggeleng kecil untuk menanggapi. Ia masuk setelah menutup pintu, mendekat ke arah Wonwoo yang duduk di sisi ranjang sembari memegangi ponselnya dengan erat. "Apa yang terjadi?" tanyanya kemudian.
Kedua mata Wonwoo mengerjap kecil, ia mengalihkan pandangannya dari Mingyu. "Aku pikir.. daddy akan tidur dengan noona, tapi kenapa daddy di sini?" balasnya lirih, ia menundukkan kepalanya, menunjukkan wajah murung karena berpikir Mingyu akan menghabiskan malamnya bersama Irene. Dirinya cemburu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Conclusion of Desire
FanfictionMINWON • COMPLETED Fantasies Fanfiction Ketika Jeon Wonwoo dijadikan sebagai sumber keuangan bagi keluarganya, ia hanya menerimanya dengan lapang dada. Tidak ada penolakan sedikit pun sampai dirinya benar-benar menyukai pekerjaannya dan tak memikir...