Disore hari, Seokjin menyuruh kookie untuk bersiap-siap.
"Memangnya mau pergi kemana sih? Kenapa harus pakai gaun juga"? Kesal kookie didepan cerminnya sendiri.
Setelah selesai bersiap-siap, kookie keluar dari kamarnya.
"Ayok". Ajak Seokjin hanya melirik ke kookie.
"He'em". Kata kookie.
Mereka berdua pergi keacara pesta yang diselenggarakan oleh Park Seojun.
Sesampainya ditempat, kookie terkejut karena Seokjin mengajaknya kepesta untuk pertama kalinya.
"Tu-tuan". Panggil kookie gugup.
Seokjin menolehkan pandangannya kebelakang dan melihat kookie dengan wajah datarnya.
"Ada apa"? Tanya Seokjin.
"Tuan, bisakah saya ke kamar mandi dulu"? Tanya kookie sedikit takut.
"Pergilah". Kata Seokjin lalu pergi.
Kookie pergi kekamar mandi walaupun dia tidak tau dimana tempatnya. Kan bisa bertanya, pikirnya.
Seokjin masuk seorang diri, semua mata tertuju padanya, tentu saja karena Seokjin adalah pria tampan dan sempurna.
Dengan kacamata yang bertengger dipangkal hidung mancungnya, semakin membuatnya tampan dan sempurna.
Banyak gadis-gadis yang mendekatinya, namun Seokjin tidak menggubrisnya, bukan karena dia sudah memiliki istri tapi karena dia tidak suka dengan gadis-gadis yang centil.
"Waw! Ternyata kau datang juga, emm ngomong-ngomong dimana pasanganmu"? Tanya Park Seojun yang seakan-akan mencari-cari seseorang.
"Lalu dirimu"? Sarkas Seokjin dengan tatapan sinis.
"Aku? Aku memang belum punya, tapi akan segera karena aku sudah memiliki target". Kata Park Seojun.
Seokjin hanya senyum remeh menanggapi perkataan Park Seojun.
Seokjin melihat seseorang dan menghampirinya, meninggalkan Park Seojun yang berdiri dihadapannya.
"Yakk! Kau". Kesal Park Seojun ketika Seokjin pergi.
Seokjin menghampiri seorang pembisnis di bidang fashion.
"Tuan Jung". Sapa Seokjin.
Pria itu membalikkan tubuhnya dan menatap Seokjin.
"Oh, Seokjin-ssi". Kata tuan Jung dengan ramah dan mengulurkan tangannya.
"Bagaimana kabarmu tuan Jung"? Tanya Seokjin, menerima jabat tangan tuan Jung, kemudian melepaskannya.
"Baik tuan Kim". Kata tuan Jung.
Mereka berdua terlibat dengan pembicaraan bisnis yang menyenangkan, Seokjin melupakan kookie yang pergi kekamar mandi.