Pagi ini Seokjin dan sekretaris Cha akan berangkat ke Ilsan karena ada urusan.
Sedangkan dilain tempat, kookie sedang memasak untuk sarapan dan setelahnya akan berangkat kerja, setelah mengantar Ji-won kesekolah.
"Ji-wonnie, mama sudah masukkan bekal untukmu, kau akan pulang terlambat kan"? Tanya kookie.
"Nde". Kata Ji-won dengan semangat.
"Cah, belajar yang rajin". Kata kookie.
"Baik mama, Ji-won kekelas dulu". Kata Ji-won.
Cup
Kookie mencium pipi Ji-won sebelum masuk kedalam kelasnya.
"Kau harus bertahan Ji-won". Gumam kookie lirih sambil menatap punggung Ji-won yang mulai tak terlihat.
"Dia akan baik-baik saja".
Kookie menolehkan kepalanya ke arah kanan.
"Oh, Dokter Lee, kenapa Dokter disini"? Tanya kookie.
"Hanya lewat saja dan tidak sengaja melihatmu". Kata dokter Lee tersenyum manis.
"Oh seperti itu". Kata kookie.
"Kau akan bekerja kan"? Tanya dokter Lee.
"Oh iya, saya hampir lupa, kalo begitu saya harus pergi sekarang, permisi dokter". Kata kookie yang hendak pergi, namun pergelangan tangannya di pegang oleh dokter Lee.
Kookie terhenti dan menoleh ke dokter Lee dan ketangannya, dokter Lee yang menyadari tangannya memegang tangan kookie, langsung dilepaskan.
"Ma-maaf, saya tidak sengaja". Kata dokter Lee yang tiba-tiba gugup.
"He'em, kenapa dokter"? Tanya kookie.
"Saya hanya ingin menawarkan tumpangan saja, karena arah kita sama". Kata dokter Lee.
"Apa tidak merepotkan"? Tanya kookie.
"Tentu saja tidak". Kata dokter Lee.
"Baiklah, terima kasih". Kata kookie.
Dokter Lee merasa tak percaya, soalnya kookie selalu saja menolak ajakannya untuk pulang atau berangkat bersama namun kali ini dia menyetujuinya.
"Baiklah". Kata dokter Lee.
Keduanya berangkat bersama dan dokter Lee memberhentikan mobilnya didepan restoran.
"Terima kasih dokter Lee, kau sudah memberi tumpangan". Kata kookie.
"Tidak apa-apa" kata dokter Lee.
Kookie keluar dari mobil dokter Lee, setelah kookie pergi kedalam, dokter Lee menjalankan mobilnya menjauh dan menuju rumah sakit.
"Siapa"?
"Khamcagiya, kau"! Kaget kookie.
Sedangkan orang dihadapannya menyengir tak bersalah.
"Eonni, kau diantar siapa tadi? Apakah dia tampan"? Tanya gadis disebelahnya yang bernama Hiyyi.
"Dia seorang dokter". Kata kookie dan pergi meninggalkan Hiyyi.
"Apa dia tampan? Sepertinya dia sangat cocok untukmu eonni". Kata Hiyyi yang berjalan berusaha menyamakan langkahnya.
"Hiyyi". Kata kookie dingin.
Hiyyi langsung diam, jika sudah seperti itu nada bicaranya maka kookie benar-benar sangat terganggu.
"Baiklah-baiklah". Kata Hiyyi.
Kookie masuk kedalam dapur dan menyiapkan bahan-bahan dibantu dengan yang lainnya.
🍁🍁🍁🍁🍁