🍁7

508 52 3
                                    

Seokjin sudah bersiap dengan pakaiannya begitu juga dengan sekretaris Cha. Keduanya meninggalkan hotel menuju suatu tempat yang akan dibangun toko perhiasan.

Seokjin mengelilingi setiap bangunan yang ada, bertanya kepada mandor dan juga tukang-tukang yang dilaluinya.

Seokjin terkesan dingin, hingga tidak membuat karyawan atau tukang heran.

Hari semakin siang namun Seokjin masih ditempat, memperhatikan para pekerja. Seokjin sangat fokus memperhatikan para pekerja, hingga sesuatu yang mengintainya saja tidak dia sadari.

Dorrrr

Suara itu terdengar nyaring ditelinga para pegawai dan juga Seokjin. Semua mata tertuju pada Seokjin yang mematung tak bergerak. Hingga suara seseorang menyadarkan mereka semua.

"Ji-wonnieeeeeeeeeee".

Teriakan seseorang mengalihkan perhatian Seokjin, dia membalikkan tubuhnya dan melihat seseorang sedang berlari kearahnya.

"Ji-wonnieeeeee".

Namun bukan namanya yang disebut, nama orang lain. Semakin dekat seseorang itu berlari kearahnya, semakin Seokjin dapat melihat siapa orang itu.

"Kookie". Katanya.

Kookie langsung meluruh dibawah kaki Seokjin, tepatnya menghampiri seseorang yang berada dibawah kaki Seokjin.

Seokjin menatap wajah anak laki-laki yang mana perutnya sudah berlumur darah. Wajahnya tidak asing baginya.

"Ji-wonnie". Kata kookie ketika melihat mata anak itu terbuka pelan.

Ji-won menatap seseorang yang masih berdiri dihadapannya. Tidak tau dorongan dari mana, Seokjin berjongkok diberhadapan dengan kookie.

Ji-won tersenyum manis pada Seokjin dan juga menahan rasa sakitnya.

"Pa.man a.ku bu.kan an.nak ma.ma ko.okie....ma.ma ko.okie meny.nyayangi. pa.man". Sebelum menutup kedua matanya.

"Ji-wonnieeeeeeee". Teriak kookie dan memeluk erat tubuh Ji-won.

Seokjin terjatuh ketanah, ia merasa bersalah pada kookie dan Ji-won. Tubuhnya lemas, Ji-won telah menyelamatkan nyawanya.

"Tuan, kita bawa kerumah sakit". Kata sekretaris Cha yang menghampiri mereka.

Seokjin langsung mengangkat tubuh Ji-won dan membawanya kerumah sakit.

Flashback on

Siang ini kookie sengaja menjemput Ji-won disekolahnya.

"Mamaaaa". Teriak Ji-won ketika dia dijemput oleh kookie dan berlari kearahnya.

"Heyy! Jangan berlari sayang, nanti jatuh". Kata kookie khawatir.

Hupp

Ji-won memeluk kookie dengan bahagia. Kookie menyamakan tingginya.

"Kenapa kau terlihat sangat bahagia Hem? Apa yang membuatmu bahagia"? Tanya kookie sedikit menggoda.

"Karena mama menjemput Ji-won". Kata Ji-won bahagia.

"Seperti itu rupanya, kajja kita pulang". Kata kookie.

"Kajja". Kata Ji-won.

Keduanya berjalan beriringan, tiba-tiba kookie tali sepatunya lepas.

"Ji-wonnie, tunggu sebentar tali sepatu mama lepas". Kata kookie, membungkukkan tubuhnya dan mengikat tali sepatunya.

Ji-won memperhatikan area pembangunan yang tidak jauh dari tempatnya. Kemudian matanya melihat seseorang yang tidak asing baginya.

LOVE ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang