🍁28

391 46 2
                                    

Keesokan harinya, kookie sudah diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit.

"Yeobo, boleh tidak aku pergi ketaman kemarin"? Kata kookie.

"Kenapa"? Tanya Seokjin yang masih fokus pada jalanan.

"Kemarin, aku bertemu dengan anak kecil dan dia belum makan begitupun dengan adiknya, bolehkan aku pergi kesana"? Kata kookie dengan hati-hati.

"Apa yang akan kau lakukan jika bertemu dengan mereka"? Tanya Seokjin.

"Aku ingin berbagi dengan apa yang kita punya yeobo, boleh kan"? Pinta kookie lagi, kali ini dengan pupy eyesnya.

"Hah, mana bisa aku menolah kalau sudah begini, baiklah". Kata Seokjin.

"Yeeee terima kasih yeobo, tapi kita beli makanan dulu untuk mereka". Kata kookie.

"Oke". Kata Seokjin.

Mobil terus melaju sampai terhenti disebuah Minimarket.

"Biar aku saja yang beli". Kata Seokjin.

"No papa, mama juga mau ikut". Kata kookie dengan suara seperti anak kecil.

"Tidak sayang, kau baru keluar dari rumah sakit". Kata Seokjin.

"Pleaseee papa". Mohon kookie dengan wajah melasnya.

"Hah, lagi-lagi aku kalah lagi dengan wajahnya". Gumam Seokjin dengan pasrah.

"Baiklah, ayo kit.....yakk! Kookie, kenapa keluar duluan....aisshhh". Kesal Seokjin ketika istrinya sudah keluar lebih dulu.

"Bisa-bisanya dia begitu padaku". Gerutu Seokjin lalu ikut menyusul kookie ke Minimarket.

Didalam minimarket, kookie tidak membantu Seokjin sama sekali, dia hanya berjalan dan memakan ice creamnya, walaupun Seokjin sudah melarangnya.

"Sayang, berhentilah lompat-lompat seperti itu". Kata Seokjin yang khawatir.

"Yeobo, aku tidak lompat, aku hanya jalan biasa saja". Elak kookie.

"Mana ada, kau itu sejak tadi lompat-lompat sayang, kau baru keluar dari rumah sakit". Kata Seokjin selembut mungkin.

"Hiks...yeobo". Lirih kookie dengan isakannya.

Seokjin yang mendengar itu menjadi panik dan segera menghampiri istrinya lalu memeluknya.

"Maaf yeobo". Lirih kookie dengan pelan.

"Tidak-tidak, kookie tidak salah, maafkan aku...aku tidak mau kau terluka". Kata Seokjin berusaha menenangkan kookie.

Setelah merasa istrinya sudah tenang, Seokjin melepaskan pelukkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah merasa istrinya sudah tenang, Seokjin melepaskan pelukkannya.

"Lanjut"? Tanya Seokjin.

"He'em". Kata kookie dengan lucu.

Keduanya menyelesaikan belanjaan mereka kemudian menuju mobil setelah membayar dikasir.

"Kemana kita akan pergi"? Tanya Seokjin yang masih fokus pada jalanan.

LOVE ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang