Flashback on.
Byul prov:
Setelah aku keluar dari ruangan tuan Seokjin, aku pergi ke supermarket.
"Sangat menyebalkan sekali CEO itu, memangnya secantik apa sih istrinya? Lebih cantik dia atau aku sih? Heran deh". Gerutuku.
Aku terus menggerutu sampai aku tidak menyadari seseorang.
Brukkk
Aku menabrak seseorang yang sedang belanja.
"Kau! Kalau jalan lihat-lihat"! Marahku pada orang tersebut.
Orang itu bangun dari keterjatuhannya dan menatapku tajam.
"Kau yang menabrak aku duluan, jangan menyalahkan orang". Katanya berani.
"Kenapa dia terlihat imut sekali, apalagi ketika dia marah seperti ini". Batinku pada orang yang aku tabrak.
"Kenapa kau menatapku seperti itu"? Tanyanya padaku galak.
"Siapa yang menatapmu? Pede sekali". Kataku lalu pergi
Flashback off .
"Siapa ya dia? Dia sangat imut sekali? Pasti kekasihnya tidak mau jauh-jauh darinya". Kata Byul.
"Aku juga ingin sepertinya". Lanjut Byul lagi.
🍁🍁🍁🍁🍁
"Papa, kapan kerjaan papa selesai"? Tanya Jinjin.
"Sebentar lagi, setelah itu kita pulang". Kata Seokjin tanpa mengalihkan pandangannya dari komputernya.
"Baiklah,....emmm papa, sepertinya bibik tadi menyukai papa"? Kata Jinjin.
"Mungkin, sudah biarkan saja". Kata Seokjin.
"Oya, ingat Jinjin ketika kau sudah besar dan memiliki kekasih ataupun istri, kau harus setia pada satu gadis saja, walaupun banyak yang menyukaimu, Jinjin jangan sampai tergoda". Kata Seokjin.
"Oke papa, Jinjin akan menjadi tampan seperti papa dan akan setia seperti papa juga". Kata Jinjin.
"Bagus, baru itu anak papa". Kata Seokjin.
Seokjin melanjutkan kembali pekerjaannya agar segera selesai dan kemudian pulang.
Dirumah, kookie sedang menyiapkan makan siang untuk suami dan anaknya.
"Dia sudah menabrakku dan dia, tidak meminta maaf padaku, malah dia yang marah-marah padaku, dasar gadis gila, jika nanti aku bertemu dengannya lagi, akan aku balas kau". Gerutu kookie dengan wajah kesalnya namun tangannya tetap membuat makanan.
"Huff kemana mereka? Kenapa belum pulang juga? Sudah tau ini jam makan siang kenapa mereka tidak pulang juga? Apa mereka sudah tidak suka lagi dengan masakanku"? Kesal kookie sambil menghidangkan makanan dimeja makan.
"Papa, kenapa mama marah-marah seperti itu? Jinjin jadi takut". Bisik Jinjin.
Ya Seokjin dan Jinjin sudah dirumah bahkan sekarang keduanya berada dipintu dapur, mereka berhenti karena mendengar kookie mengomel-ngomel sedari tadi.
"Papa juga tidak tau Jinjin, ada apa dengan mamamu". Kata Seokjin berbisik juga.
Keduanya asik berbisik-bisik tanpa melihat seseorang sedang melihat keduanya dengan tatapan garang.
"Kenapa bisik-bisik? Apa yang kalian bicarakan"?
Seokjin dan Jinjin langsung menatap kookie yang sudah menatap mereka garang. Wajah keduanya tegang dan gugup.