Sore berganti malam, Seokjin memandangi wajah kookie yang masih pucat.
Kruukkk
Kruukkk
Perut Seokjin berbunyi tandanya dia lapar. Seokjin mengusap rambut hitam kookie dengan lembut.
"Koo, saya pergi sebentar oke, untuk membeli makanan, saya akan segera kembali". Kata Seokjin.
Cup
Setelah mencium kening kookie, Seokjin pergi dari rumah sakit.
Sepeninggalan Seokjin, jari-jemari kookie bergerak dan tak lama kookie membuka kedua matanya perlahan. Hal pertama yang dia lihat adalah tempat yang serba putih dan...dia sendirian.
Kookie melihat kearah pintu ketika pintu itu terbuka, seorang dokter masuk kedalam dan sedikit terkejut karena kookie sudah bangun.
Dokter memeriksa keadaan kookie dan menanyakan beberapa hal, setelah urusannya selesai, dokter pergi dari ruang rawat kookie.
🍁🍁🍁🍁🍁
Diruangan yang dipenuhi oleh kabel-kabel saluran listrik, terdapat 2 orang yang sedang mengotak-atiknya.
"Apa yang ini"? Tanya salah satu dari mereka.
"Sepertinya iya, cepat cabut saja kabelnya". Kata temannya.
Orang itu menyabut kabelnya dan percikan api terlihat, dengan segera kedua laki-laki itu pergi keluar dari tempat itu.
Asap mulai menyeruak diseluh lorong rumah sakit, bunyi tanda bahaya pun sudah terdengar. Banyak orang yang berlari-lari kesana-kemari dan menyelamatkan keluarga mereka masing-masing.
Sedangkan diruangan kookie, dia seorang diri. Asap mulai masuk kedalam ruangannya, bahkan kabel yang didalam ruangannya pun mengeluarkan percikan api.
Kookie melepaskan selang infus dari tangannya dan berusaha untuk berdiri, namun kakinya tidak kuat untuk menyangga tubuhnya. Kookie terjatuh kelantai, api semakin besar, asap semakin membuat pernafasan kookie sesak.
"Yeo-bo". Lirih kookie sebelum tak sadarkan diri.
Dilain tempat, Seokjin sedang memesan makanan diluar karena dia ingin memakan makanan yang dari luar bukan dari kantin rumah sakit.
Ketika sedang melihat sekitar, mata Seokjin melihat pemadam kebakaran.
"Kenapa ada pemadam kebakaran"? Monolognya sendiri namun dapat didengar oleh sang penjual.
"Tuan, lihat lah tv itu jika kau ingin tau". Kata sang penjual.
Seokjin mengikuti arahan sang penjual dan melihat berita ditv. Seketika matanya menjadi bulat dan terkejut.
"Koo". Kata Seokjin.
Seokjin langsung pergi dari berlari menuju rumah sakit, sesampainya dirumah sakit, Seokjin dapat melihat rumah sakit itu terbakar.