Happy reading.....
🐰🐻🐹
Dokter pun masuk ke ruangan Jaemin dan di ikuti oleh Jeno di belakangnya.
Kedua orang yang tidur berpelukan di sopa itu nampak nya tidak terganggu sama sekali.
Sekarang dokter itu telah memeriksa Jaemin.
"Gimana dok?" tanya Jeno.
"Kamu inget siapa Kamu?" tanya Dokter pada Jaemin dan Jeno yang tidak di jawab pun mengerutkan dahinya bingung.
"Nana?Ja-Jae?" ucap Jaemin seingatnya dia juga sedikit mengingat perkataan seseorang yang datang ke alam bawah sadarnya. Ntahlah Jaemin lupa.
"Min! Kau Jaemin! Na Jaemin! Dok! Apa ini!!.. Maksudnya apa!" bingung Jeno karena sahabatnya seperti orang bingung.
"Dia...lupa ingatan sementara mungkin, atau... selamanya" ucap sang dokter.
Jaemin menitikan sedikit air matanya. Dia merasa kehilangan, karena mau bagai manapun ingatan kita adalah memori kita yang berharga buat kita. Mau itu kesialan atau memori buruk itu tetap ingatan kita.
"Apa!?"
Semuanya Menoleh kearah si pembicara yang baru bangun,Haechan.
Dia terbangun bersamaan dengan Jisung saat Jeno berbicara dengan menggunakan nada yang tinggi.
"Na-na, Nana hilang ingatan?Amnesia?!" ucap Haechan dengan tidak santai dan dengan raut wajah yang sangat sangat tidak percaya.
Haechan pun mendekat kearah semuanya dan berdiri di dekat Jeno,dokter dan sebelah kasur brankar Jaemin.
Haechan menatap lekat mata Jaemin yang berkaca kaca dan dirinya yang sudah menangis kecil. Begitupun Jeno dan Jisung yang sedang menangis dalam diam keduanya memperhatikan Haechan dan Jaemin termasuk sang dokter.
"Dia mungkin bisa mengingat kembali karena menurut saya walaupun benturannya cukup keras tapi kerusakannya sedikit. Hanya kepala bagian belakang dan memar di jidat." jelas panjang sang dokter.
"Ta-tapi! Nana...hiks" Tangis Haechan pecah dan Jaemin yang melihat itu tak tega dan langsung memeluk Haechan dengan merentangkan kedua tangannya dan Haechan yang langsung masuk dalam pelukan Jaemin.
"Tidak papa...aku akan coba mengingatnya. Oh! dan siapa kau?Adikku?kakakku?atau pacarku?" Ucap dan tanya Jaemin beruntun.
"Haechan, dia Haechan calon istrimu?" Ucap Jisung ragu ragu karena dia tidak tau status apa yang pantas untuk Haechan kepada Jaemin.
Seketika Jaemin teringat ucapan lelaki itu. Dia berkata bahwa orang yang berada di pelukannya mempunyai anak tapi..oh ataukah? Jaemin melepaskan pelukannya dan melihat ke arah perut Haechan. Oh dan yeah dia sedang mengandung, Jaemin tau sekarang apa yang si maksud lelaki itu.
"Jangan membukuk kasian babynya terjepit. Nono bantu aku duduk" Ucap Jaemin pada Haechan dan menyuruh Jeno. Jaemin sungguh lupa siapa nama pria ini sebenarnya, ia inget orang ini menyebutkan dirinya sendiri Nono.
Jeno pun membantu Jaemin.
"terima kasih, apakah kita anak kembar?Nana Nono?" tanya Jaemin yang membuat Jeno melotot tidak percaya sementara Jisung,Haechan dan dokter menahan tawanya.
"gw Jeno sahabat lu! Dan lagi ya gw sama lu tuaan gw bege!" jawab Jeno dengan tidak santainya.
"oh...,Haechan kemarilah! Duduk disini bersamaku" Ajak Jaemin sembari menepun nepuk pinggiran kasurnya. Haechan yang memang anaknya iya iya aja pun nurut duduk di kasur sebelah Jaemin.
"Baiklah kalo begitu saya permisi dan pasien nanti segeralah istirahat lalu untuk obatnya diminum besok setelah sarapan ya!" ucap Sang dokter dan Jaemin mengangguk.
" terima kasih dok!" seru Jaemin sembari tersenyum dan dokter itu balas tersenyum lalu mengangguk.
"saya permisi" Dokter itu pun keluar setelah mendapat anggukan dari semuanya.
Jaemin langsung memeluk Haechan sembari menghirup lembut dan wanginya surai Haechan.
"Ekhem kau melupakakan sesuatu Na?" tanya Jeno dengan pertanyaan bodohnya.
Jaemin mengangkat sebelah alisnya bingung karena pertanyaan yang sungguh tidak masuk akal. Hey! Jaemin lupa ingatan dia memang melupakan semuanya bukan susuatu lagi.
"Apa? Aku lupa semuanya" Jawab Jaemin.
"ntahlah,Jisung berbicaralah!" ucap Jeno jengah dengan dirinya yang akan menanyakan perilah pernikahannya.
Mengapa dia ingin memberi tahu itu kan Jaemin saja tidak ingat. Tapikan dia sudah berbicara pada Joy😩. Bagaimna ini?huh dia mungkin akan berbicara jujur nanti.
"Emmm... Bang, Kak Haechannya bagi bagi" Ucap Jisung yang sedikit cemburu.
"huh?!maksudmu? Oh dan kau siapa?" Sungguh Jaemin terkejut dengan ucapan itu lalu Kenapa dia?dia merasa memang harus berbagi dengan anak itu.
"Jisung, adik sepupumu!. Dan kau Na memang harus berbagi dengannya!" Jawab Jeno.
"memangnya Haechan makanan harus di bagi bagi?" ucap Jaemin yang di ikuti anggukan oleh Haechan.
"Astaga bang Jaemin! Untung aja gw tau lu lagi lupa kalo enggak gw laporin ke tante Yoona!" kesel Jisung entah kenapa. Dia merasa cemburu dan dia pikir ini tidak adil!.
Ya,Jisung berpikir begini. Waktu Haechan terpuruk dan lagi diem diemnya alias moodnya buruk Jisunglah yang menemaninya dan menfhiburnya karena Jaemin yang agak sibuk lalu Kecelakaan. Bertambahlah Beban Jisung untuk menyemangati dan memberikan dukungan ke pada Haechan.
Tapi sekarang, Jisung seperti tidak dianggap oleh Haechan dan Jaemin yajg egois. Sungguh, mejurut Jisung ini tidak adil. Begitulah pemikiran Jisung yang masih labil, sungguh kekanak kanakkan dan terlihat sangat egois.
"Hmm, Jelaskanlah agar aku tau dan beritahu aku tentang diriku keluargaku dan statusku!" pinta Jaemin pada Jisung.
"kau itu...." bla bla bla Jisung menjelaskannya dengan sangat Jelas. Tentang keluarga Jaemin statusnya dan Hubungan mereka.
Next or no?
Ngebosenin gak sih?
Konfliknya belum gede.Kalo ada Typo maafin.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Love You Mommy (Jichan/jaemhyuck)🐹🐻,🐰🐻
Romancemaduku dan sepupunya menjadi suami ku? yap, cinta memang sangat rumit dan tidak jelas. datang karena sebuah tragedi, menjadi bersatu karena perasaan yang ada di masalalu tidak terbalas. walau umur berbeda jauh tapi dewasa tidak memandang umur. #...