Pagi-pagi sekali Aqeela sudah duduk di kasurnya Mohan dengan memakai seragam sekolah kebanggaannya.
Mohan keluar dari kamar mandi dengan rambut basah. Bahkan handuk masih melilit di pinggangnya.
"Dari kapan lo di kamar gue?" Tanya Mohan.
"Barusan, lama bener lo mandi," dengus Aqeela.
Mohan tidak menjawab ucapan Aqeela.
"Keluar lo. Gue mau pakai seragam," titahnya.
"Lah? Biasa aja sih. Gue juga gak akan nafsu sama lo," jawab Aqeela santai.
"Keluar, Qeela."
"Udah gede ya? Lihat dong," Aqeela tersenyum jahil.
"Haha, gue jahilin aja." Batin Mohan tertawa.
"Nih!" Ujar Mohan dengan melepaskan handuknya.
"AAAA!" Teriak Aqeela dengan menutup matanya.
"Haha, gue pakai boxer!"
"AWAS LO! GUE ADUIN BUNDA!" Teriak Aqeela kesal.
"HAHA, GUE BILANG AJA LO YANG MINTA." Teriak Mohan tak kalah keras.
Kesenangan dan rutinitas sehari-hari bagi Mohan menjahili Aqeela.
•••••
Arya Mohan biasa dipanggil Mohan dan Aqeela Aza Calista. Tetangga sekaligus sahabatan dari mereka masih kecil dan sampai sekarang sudah SMA.
Sebagian orang mengira mereka berdua adalah kembar karena selalu bersama. Bahkan selalu satu sekolah.
***
Hi, hi!
Gimana ceritanya? Suka?
Disini ada yang terjebak friendzone juga ga?
-TBC-

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Loved! [On Going]
Teen Fiction"Gue cinta sama lo." Ucap Mohan penuh penekanan. "Hah?" Pernyataan yang paling mengejutkan dalam hidup Aqeela ialah ketika sahabatnya menyatakan cinta. Bahkan mereka selalu bersama. "Tembok kita terlalu tinggi, Mo." "Iya tahu, sejauh itu kita berbed...