Chapter 8

1.7K 107 2
                                        

Selamat membaca🤍

Hari ini adalah hari weekend yang mereka maksud ingin pergi liburan ke puncak.

"Sumpah ya Mo gue gak ngerti sama sekali yang di maksud chat lo semalem," cerocos Aqeela meluapkan kekesalannya.

"Udah gak usah dipikirin, otak lo emang gak nyampe kesana,"

Aqeela merasa seperti ada yang menatapnya dan dia mengusap tengkuknya.

"Kok aneh ya," monolog Aqeela.

"Apa yang aneh Qeel?" Tanya Mohan.

"Eh, gapapa kok."

"Kalau ada yang bikin gak nyaman atau ada apa-apa bilang ya," ucap Mohan.

Haikal menatap penampilan Aqeela dari atas sampai bawah dengan tatapannya yang tajam seperti biasanya.

Aqeela di tatap Haikal seperti itu merasa terintimidasi, Aqeela tersenyum paksa menanggapinya.

"Cantik banget, Qeela" Puji Haikal.

Haikal terus menatap ke arah Ayra dan tanpa berkedip.

Aqeela memakai celana cargo hitam di padukan dengan crop top berwarna cream yang sangat cocok dengan kulit putih bersihnya.

Dengan riasan make up tipis yang membuat Aqeela tambah menarik.

Terlintas di benak orang yang melihatnya cantik.

Farel yang teman terdekatnya Haikal tampak terkejut mendengar pujian Haikal yang biasanya irit bicara dan selalu bertampang datar.

"Bro? Are you okay?" Tanya Regan dengan cengo.

Haikal mengerjapkan matanya dan hanya berdehem mendengar pertanyaan Regan.

"Tumben lo muji cewek." Ujar Farel dengan tersenyum miring.

"Pake jaket, Qeela. Udel lo keliatan," bisik Mohan kepada Aqeela.

Aqeela menggelengkan kepalanya. "Nggak bawa, Mo."

Mohan berdecak. "Kebiasaan,"

Nathan membuka ranselnya dan mengeluarkan jaket.

"Udah ketebak sama gue pasti gak akan bawa jaket, ini pake jaket gue,"

"Terus lo pakai apa nantinya?"

"Gue bawa dua jaga-jaga siapa tahu lo gak bawa, ternyata bener dugaan gue,"

Aqeela meraih jaket yang diberikan Mohan dengan senang hati dan berucap. "Thanks,"

Aqeela suka di perhatikan oleh Mohan walaupun itu hal kecil.

"Udara di puncak dingin, kalian semua jangan lupa pakai jaket, ya." Ujar Farel sambil menggandeng tangan pacarnya Jeslyn.

Ya! Farel dan Jeslyn baru saja jadian dan Farel mengajaknya untuk ke puncak bersama rombongan teman-temannya. Play boy satu ini memang selalu ada tingkahnya.

"Okay!" Ucap mereka semua.

Sebelum melakukan perjalanan Mohan memasang helm di kepala Aqeela.

Aqeela tersenyum manis dan memanyunkan bibirnya.

"Mau kiss?" Bisik Mohan di depan wajah Aqeela.

"Mau makan lo." Ujar Aqeela dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Mau sekarang?" Tanya Mohan tersenyum jahil.

"Lima tahun lagi aja gimana?" Tanya Aqeela balik dengan menaik turunkan alisnya.

Be Loved! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang