Be Loved! [On Going]

Chapter 10

Walaupun rencana mereka semua kemarin party kecil-kecilan tidak terlaksana sesuai rencana.

Tetapi, pagi harinya tetap digunakan untuk memasak bersama.

"Mohan," Aqeela memanggil Mohan.

Mohan sedang ngobrol berdua dengan Jeslyn di ruang tamu. Entahlah, apa yang mereka bahas.

Mohan menghampiri Aqeela yang berdiri di depan lemari es dengan memegang dua ice cream di tangan kiri dan kanannya.

"Iya kenapa, Qeel?"

"Menurut lo mana yang paling enak, Mo?" Tanya Aqeela dengan memperlihatkan ice cream di tangan kanan dan kirinya kepada Mohan.

"Yang tengah."

"Mo, gue serius..."

Karena saat ini Aqeela sangat menginginkan makan ice cream. Tapi, minta pendapat sahabatnya dulu yang mana paling enak.

"Lo yang paling enak, Qeela." Ujar Mohan dengan tersenyum jahil.

Aqeela memutar bola matanya dengan malas. "Terserah lo deh."

"Iya-iya... Lo 'kan suka cokelat, ambil yang cokelat aja. Kalau gak makan aja dua-duanya, biar puas."

"Iya deh, gue makan dua-duanya."

"Dih, kalau gitu ngapain lo nanya gue." Ucap Mohan dengan sinis.

"Lo sih, kek asik banget ngobrol sama Jeslyn."

Mohan membersihkan bibir Aqeela yang belepotan ice cream dengan ibu jarinya. "Jealous ya?"

"NGGAK YA!"

"Yaudah, bisa aja sih. Kalau nggak!" Ucap Nathan dengan menekankan kata 'nggak'

"Nyicip dikit dong."

Aqeela memicingkan matanya menatap Mohan dengan curiga. "Dikit ya, awas kalau banyak."

Mohan membuka mulutnya. "Aaa..."

"MOHAN!" Pekik Aqeela dengan keras.

Bagaimana Aqeela tidak kesal, Mohan melahap seluruh ice cream nya sampai habis.

Mohan berlari kencang menghindari Aqeela.

Dan terjadilah aksi kejar-kejaran di dalam villa itu.

Mereka semua menggelengkan kepalanya menatap sejoli itu.

"Enak keknya jadi pacar Mohan, romantis." Celetuk Salsa dengan mengerlingkan matanya ke arah Shaka.

"Cowo matang lebih romantis, Sa." Ujar Shaka.

"Njir, mana ada. Buktinya Salsa kamarin di selingkuhin hahaha." Ujar Regan dengan tertawa keras.

Salsa memukul keras tangan Regan. "Diem lo."

"Sakit. Tenaga lo kek tenaga samson njir."

"Udah di selingkuhin, di tinggal nikah lagi hahaha," ujar Farel ikut meledek Salsa.

"Kutukan cewe cantik emang di selingkuhin," ucap Salsa dengan mengibaskan rambutnya.

"Udah pacaran sama om-om, di tinggal nikah lagi hahaha."

Farel dan Regan bertos ria dan tertawa.

"Kecian..." Ujar Farel dengan mencibikkan bibirnya mengejek.

Farel merangkul bahu Salsa. "Sama gue aja, biar aman gak akan di selingkuhin,"

"Sakit lo? Jeslyn mau lo kemanain?" Tanya Haikal dengan nada sinis.

"Lupa," desis Farel.

"Udahlah, terima nasib aja Sa," ujar Regan menepuk pelan pundak Salsa.

"Diem lo!"

"Gimana rasanya di tinggal nikah, Sa?" Tanya Farel menaik turunkan alisnya.

Wajah Salsa memerah sampai ke telinganya.

"SAKIT, SA." Rintih Farel dan Regan bersamaan karena telinganya di cubit keras oleh Salsa.

"INI AJA BELUM SEBERAPA, AWAS LO BERDUA!" Teriak Salsa sambil memegang spantula hendak memukul Farel dan Regan.

"KABUR..." Ucap Farel dan Regan.

Dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara mereka bertiga dan tersisa hanya Shaka, Haikal dan Jeslyn.

Shaka menggelengkan melihat kelakuan Salsa yang lumayan bar-bar.

"Mereka emang gitu, Bang. Yang waras diem aja," celetuk Haikal dengan tersenyum kikuk.

"Apalagi Mohan sama Aqeela bisa hancur nih villa," Shaka yang menimpali ucapan Haikal.

Jeslyn menatap ke arah Mohan dan Aqeela yang sedang kejar-kejaran. "Tapi, mereka lucu ya,"

"Humm, beda keyakinan." Sahut Haikal.

"Doain aja semoga mereka sama-sama terus," ujar Shaka.

Jeslyn yang sedang berdiri dekat kompor berucap. "Kalian berdua mau di masakin apa? Tapi, jangan yang susah-susah kebetulan gue Newbie."

Jika menunggu yang lainnya untuk membuat sarapan sudah keburu kelapan.

"Nggak usah, kita masak sama-sama aja,"

"BANGS*T. GUE BASAH!" Teriak Salsa dengan kesal.

-TBC-

Typo tandain yaa

Sepi banget.
Bantu ramein dungsss😤