Seperti biasa kantin sekolah Alexandria Internasional School pasti selalu ramai karena di penuhi oleh para siswa-siswi yang mengisi makan para cacing-cacing di perut mereka.
"Tumben banget tuh boncabe diem," celetuk Regan dengan mengerlingkan matanya kearah Salsa.
"Terserah gue dong! Dasar kutu kupret." sungut Salsa tajam.
"Lagi galau ya, Seng?" Ujar Farel menggoda Salsa.
"Galau-galau, Bapak lo." Ketus Salsa.
"HAHA! NAH GITU DONG BARU BONCABE YANG GUE KENAL!" Teriak Regan dengan lantang.
"Untung ganteng." Celetuk para penghuni kantin yang melihat kelakuan Regan.
"Daripada lo galau-galau nggak jelas, mending besok lo ikut kita hangout ke puncak, mumpung weekend," ujar Farel dengan menggandeng bahu Salsa.
"Parah lo Mo gak ngajak gue ke puncak!?" Sentak Aqeela dengan kesal.
"Lupa, Qeel. Tadinya mau ngasih tahu lo. Eh, lo keknya kecapean baru pulang sama Salsa," jelas Mohan.
"Lain kali kalau mau kemana-mana sama gue aja, biar aman." Sambung Mohan.
Aqeela menganggukkan kepalanya."Kita ikut yuk, Sa. Nanti suruh Mohan ajak sepupunya Bang Shaka ikut kita, yang gue bilang ganteng," Ujar Aqeela menatap penuh harap ke Salsa.
"Lo ceritain Bang Shaka?" Tanya Mohan.
"Iya, Salsa minta cariin cowok ganteng, gue bilang aja Bang Shaka,"
Farel menyemburkan air minumnya ke depan muka Regan. "Parah lo Qeel!"
"Woi." Sungut Regan kesal dengan mengusap mukanya.
"Sorry, sengaja," jawab Farel cengengesan.
"Lah, kenapa lo?" Tanya Aqeela.
Farel menggelengkan kepalanya. "Lo tanya kenapa? Gue seganteng ini lo bilang sama Bang Shaka aja?" Ujar Farel dramatis.
"Stres. Mau berapa cewek lagi yang lo embat?" Tanya Regan.
"Semuanya lah, lo mau juga 'kan Qeel?"
"Punya gue nih!" Ucap Mohan cepat dengan menunjuk Aqeela.
"HUH, FRIENDZONE-FRIENDZONE." Ucap keras mereka semua kecuali Aqeela dan Mohan.
Salsa minum just alpukatnya dengan santai.
"Ganteng beneran gak sih Qeel?" Tanya Salsa menatap curiga ke Aqeela.
"Maksud lo ngeraguin produk buatan keluarga gue!?" Sungut Mohan dengan sensi.
"Gantengan juga gue," Celetuk Haikal sambil memainkan benda pipihnya tanpa menatap ke arah mereka.
Haikal yang dari tadi menyimak obrolan mereka kini mengeluarkan suaranya.
Baginya suaranya adalah emas maka dari itu dia tidak sembarang mengeluarkan suara kecuali jika penting.
"Ya... Kalau modelan Gio males gue." Ujar Salsa dengan menyebutkan nama mantannya sekaligus kakak iparnya.
"Jadi lo beneran udah putus?" Tanya Regan dengan membelalakkan matanya.
"Tahu darimana lo?" Tanya Salsa.
Seperti biasa jika ada Regan dan Salsa pasti suara menjadi ramai karena ada saja yang bikin mereka berdua jadi saling adu mulut.
"Gosip lah!" Jawab Regan tersenyum bangga.
"Gimana? Besok mau gak ke puncak? Biar gue ngatur jadwal ngajakin siapa," ujar Farel dengan tersenyum jahil.
"Play boy banyak gaya!" Ucap pedas Haikal.
Farel dan Haikal adalah teman sejak kecil jadinya Haikal tahu seluk-beluk sifat temannya itu.
"Yang penting bisa ngatur jadwal ketemu nya," jawab Farel dengan memainkan lidah di dalam mulutnya.
"Iya 'kan, Sayang?" Tanya Farel kepada siswi yang lewat di dekatnya
"Ha? H-hm a-apa ka-kak?" Jawab Siswi itu dengan gugup.
Farel hanya mengibaskan tangannya pelan.
"Gimana, bisa kek gitu gak lo?" Ujar Farel tersenyum bangga kepada Haikal.
"Gue kasih tahu mampus lo!" Desis Haikal tajam.
"Dih! Mainnya ngacem!"
"Kalian berdua main rahasia-rahasiaan ya?" Sungut Regan dengan memicingkan mata.
Haikal hanya mencibikkan bibirnya dan mengidikkan bahunya acuh.
"Mau 'kan, Sa?" Tanya Aqeela kepada Salsa.
Salsa menganggukkan kepalanya. "Iya, mau,"
"Duh! Jadi gak sabar ketemu si Dokter ganteng," ujar Aqeela dengan mata berbinar.
"Jadi abangnya Mohan itu Dokter?" Tanya Salsa menutup mulutnya tak percaya.
"Biasa aja kali." Ujar Regan dengan sinis.
"Dih, sewot aja lo,"
"Iya Dokter. Tapi, jomblo mana masih muda. Cuma beda 5 tahun sama kita," jelas Mohan.
Padahal dirinya juga jomblo.
"Kenapa? Dia g*y?" Tanya Salsa bergidik ngeri.
"Sembarang lo!" Ketus Mohan.
"Bang Shaka gitu karena belum bisa lupain sahabatnya yang meninggal, dia cinta banget sama Kak Vania," jelas Mohan.
"Kasian, ya..." Lirih Farel dengan pura-pura mengusap air matanya.
"Dramatis lagi," Sahut Aqeela.
Salsa tersenyum aneh mendengar ucapan Mohan. "Jadi gak sabar gue ketemu Abang lo."
"Ngapain lo senyum-senyum gitu?" Tanya Mohan penuh selidik.
"Ada deh,"
"David kecelakaan." Ucap Haikal dingin.
"SERIUSAN? GIMANA? MATI GAK!?" Tanya Farel heboh.
-TBC-
Next ga?
Sepi banget:(
Typo tandain yaa🤸

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Loved! [On Going]
Fiksi Remaja"Gue cinta sama lo." Ucap Mohan penuh penekanan. "Hah?" Pernyataan yang paling mengejutkan dalam hidup Aqeela ialah ketika sahabatnya menyatakan cinta. Bahkan mereka selalu bersama. "Tembok kita terlalu tinggi, Mo." "Iya tahu, sejauh itu kita berbed...