Chapter 11

1.6K 118 2
                                        

"BANGS*T. GUE BASAH!" Teriak Salsa dengan kesal.

Salsa tercebur kolam berenang karena terus mengejar Regan dan Farel.

"Sorry, Sa. Sini gue naikin," ujar Regan dengan mengulurkan tangannya.

"Naikin pala lo!"

Salsa berdecak kesal ke arah Farel yang menertawakan dirinya. "Lo diam aja, tanggung jawab, bantuin gue juga dong."

"Iya-iya cabe,"

Regan dan Farel mengulurkan tangan mereka kepada Salsa.

Byur.

Salsa menarik Regan dan Farel sekuat tenaga dan mereka berdua juga tercebur ke kolam.

"Anj*ng! Basah nih." Ucap Farel dengan kesal.

"Lo juga ngapain narik kita berdua,"

"Biar lo berdua ngerasain jadi gue juga lah!" Ucap Salsa dengan sengit.

"Kalian bertiga ngapain?" Tanya Shaka.

Shaka yang mendengar teriakan Salsa langsung mencari keberadaannya.

"Mandi," jawab Salsa dengan polos.

"Kirain lo kenapa-kenapa makanya gue cariin,"

Salsa menggelengkan kepalanya. "Bantuin,"

"Bantuin," ujar Farel dengan mencibikkan bibirnya mengejek Salsa.

Mereka bertiga sudah naik ke atas kolam.

"Lo jangan tertipu dengan sikap Salsa, Bang."

Farel menganggukan kepalanya menyetujui ucapan Regan.

"Maksud lo apa?" Sungut Salsa.

"Kita udah kenal Salsa dari lama, Bang. Jadi kita tahu banget sifat buruknya, dia gak ada baiknya sama sekali."

"Boong," elak Salsa.

Shaka hanya tertawa.

"Kerjanya cuma ngoceh, ngoceh dan ngoceh..." Sambung Regan.

"Sok tahu banget," cicit Salsa yang masih di dengar mereka.

"Kasian banget 'kan yang jadi suaminya nanti."

"Njir bener banget!" Ujar Farel mengacungkan kedua jempolnya.

Salsa membelalakkan matanya. "Heh! Maksud lo apa ngomong gitu."

"Boong. Mereka berdua orang gila, mulutnya suka rombeng jangan di percaya,"

Shaka tak menjawab hanya menertawakan kelakuan mereka.

"Rombeng apaan, emang itu kenyataan!"

Salsa menonjor kepala Regan. "Diem lo. Berisik."

"Bener semua yang di ucapkan Regan, Bang." Ujar Farel

"AWAS LO BERDUA YA." Teriak Salsa.

•••

"Semua gara-gara lo villa jadi berantakan." Celetuk Jeslyn dengan menunjuk wajah Aqeela.

"Lah? Kok gue?"

"Ya iyalah, emang lo. Kekanakan banget. Kotor nih villa, dasar cewe kurang belaian!" Ucap pedas Jeslyn.

"Tutup mulut lo ya. Berani-beraninya lo ngomong kasar sama Aqeela. Gue nggak mandang lo cewek apa cowok, kalau lo nyakitin Aqeela mati lo sama gue." Ucap Mohan penuh penekanan.

"Kalau lo masih sayang sama mulut merah lo itu, jaga ucapan lo." Ancam Mohan.

Mohan menarik tangan Aqeela dengan pelan. "Ayo, Qeela. Gak usah dengerin omongan dia,"

"Maksud lo apa ngomong kasar sama Aqeela?" Tanya Haikal mengintimidasi.

"Loh, kok kalian pada belain dia, sih." Kesal Jeslyn.

"Nggak ada satu orangpun yang kasar sama Aqeela, jadi jaga ucapan lo. Kalau ada yang nyakitin Aqeela bukan cuma berurusan sama Mohan tapi sama gue juga." Ucap Haikal dingin.

Jeslyn menatap ke arah lain mendengar ucapan dingin Haikal yang membuatnya merinding.

"Lo belain Aqeela juga?" Tanya Jeslyn menatap Farel yang hanya diam.

"Nyesel gue ngajak lo. Kalau cuma buat nyakitin hati Aqeela, padahal Aqeela gak salah."

"Tapi, dia yang duluan, Rel." Sahut Jeslyn membela dirinya.

"Lo ngatain dia, Jeslyn. Kalau mau nasehatin ya nasehatin aja jangan ngomong gitu."

Farel pergi tanpa mendengarkan ucapan Jeslyn.

"Gue nggak mihak siapa-siapa, Jes. Tapi lain kali ucapan di jaga, kita gak tau tanpa kita sadari ucapan kita bisa melukai hati seseorang," nasihat Shaka.

"Iya Jes bener tuh kata Bang Shaka. Jangan sampai Salsa tahu kalau lo ngatain Aqeela, bisa-bisa dia marah besar sama lo. Salsa gak suka ada yang nyakitin sahabatnya."  Sahut Regan.

"Dan satu lagi Jes, lo jaga diri baik baik ya jangan sampai terjadi sesuatu sama lo." Sambung Regan dengan menepuk pelan pundak Jeslyn.

•••

-TBC-

Bantu ramein dong😭

Lanjut ga nih?

Babaiiii🖐️

Be Loved! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang