Aqeela sudah keluar dari rumah sakit karena keadaannya yang sudah membaik.
Dan sekarang Aqeela duduk di kasur dengan menyenderkan kepalanya di bahu Mohan.
"Empuk juga kasur lo, Mo," celetuk Aqeela.
"Dih, kek baru kali ini aja tidur di kasur gue," jawab Mohan sinis.
Aqeela terkekeh mendengar ucapan sinis Mohan, lucu sekali pikirnya.
"Keluar deh lo, Mo. Ntar lo ngapa-ngapain gue lagi,"
"Geer banget. Gue aja gak kepikiran kesana, lagian ini kamar-kamar gue, kenapa lo yang ngusir," sinisnya.
"Sensian amat lo, pms ya?"
"Lo sih main pergi aja sama tuh cowok gak izin sama gue." Ujar Mohan.
"Eh!" Sambung Mohan menutup mulutnya.
"Cemburu lo ya?" Tanya Aqeela dengan senyuman jahilnya.
"Nggak..." Jawab Mohan cepat.
Aqeela memainkan ponselnya sambil melihat foto Kim Taehyung, pacar halunya.
Aqeela mendongak menatap wajah Mohan dengan ekspresi yang sulit di artikan.
"Kenapa, hm?" Tanya Mohan dengan mengelus rambut panjang Aqeela.
"Kok gue mikir gini ya, Mo. Di sekolah kita gak ada yang modelan gini," sahut Aqeela dengan memperlihatkan foto di ponselnya.
Mohan terkekeh geli melihat Aqeela yang selalu berimajinasi bisa bertemu idolanya. Bahkan mencari yang mirip dengan idolanya.
"Info dong, kalau ada temen lo modelan gini," sambung Aqeela dengan menaik turunkan kedua alisnya.
"Sekolah aja yang rajin, nanti juga muncul sendiri cowok ganteng tanpa lo cari," nasihat Mohan.
"Emang, iya?"
Mohan menganggukan kepalanya. "Tapi, sebenarnya, sih. Nggak usah di cari ataupun nunggu muncul cowoknya. Sekarang aja udah ada,"
"Siapa? Kok gue nggak tahu," ucap Aqeela bingung.
"Di depan mata lo," sahut Mohan.
"Maksud lo pintu?" Tanya Aqeela dengan cengo.
"Tolol banget, sih." Hardik Mohan.
"Padahal lo yang lebih tolol haha." Ucap Aqeela dengan ketawa keras
"Nggak lucu,"
Mohan melipatkan tangannya di depan dadanya dengan mengalihkan pandangannya dari Aqeela.
"Ngambek, nih?" Tanya Aqeela dengan menggoda Mohan.
"DIH! NGGAK!" Jawab Mohan dengan mesem-mesem.
Ting!
Suara notifikasi muncul di layar ponsel Aqeela mengalihkan atensi mereka berdua. Mohan yang pura-pura ngambek juga menatap ke ponsel Aqeela.
David
Aqeela, lo dimana? Gue kangen.
Aqeela hanya membaca pesan dari David tanpa berniat membalasnya.
"Manja banget! Lo nggak geli apa baca chatnya?" Tanya Mohan dengan sinis.
"Ihh! Apaan lo ngintip-ngintip,"
"Lembek bener jadi cowok, buat lo celaka," ucap Mohan dengan menatap lurus ke arah balkonnya.
"Kan dia nggak tahu, Mo. Gapapa lagian juga gue suka cowok manja," ujar Aqeela dengan tersenyum sumringan.
Mohan mendelik tajam mendengar ucapan Aqeela.
"Kalau gue yang manja sama lo gimana?" Tanya Mohan dengan menatap dalam kedua mata Aqeela.
Deg!
"Kenapa gue mendadak gugup gini, sih!" Batin Aqeela menggerutu.
"Y-yaa h-mm,--"
"Apa, hm?" Tanya Mohan.
"NAJIS LAH!" Jawab Aqeela dengan cepat.
Mohan mengangguk-anggukkan kepalanya sambil mencibikkan bibir bawahnya.
Mohan memegang dagunya dengan memainkan lidah di dalam mulutnya.
"Makan tuh gengsi," ujar Mohan sambil mengacak rambut Aqeela dengan gemas.
"Udah, ah. Gue mau pulang. Bye!"
Aqeel beranjak dari kasur Mohan, kakinya mendadak seperti jelly di tatap oleh Mohan dengan mode serius seperti itu.
"Kalau jatuh, jangan lupa berdiri, Qeel. Haha!" Ledek Mohan dengan tawanya.
Aqeela mengacungkan jari tengahnya tanpa meladeni ucapan Mohan yang meledek dirinya habis-habisan.
•••
Terkadang, sebagian orang berkata tutuplah kesedihanmu dengan canda dan tawa yang ceria supaya semua orang tahu bahwa kamu selalu baik-baik saja.
Jika lukanya sudah menganga lebar apakah bisa di tutup dengan tawa?
Bahkan untuk tertawa pun pasti rasanya sangat hambar.
Salsa Anavella
Aqeela, tolongin gue. Gue nggak kuat lagi.
Gue harus gimana, Qeel?
Jemput, gue di rumah.
Aqeela yang sedang duduk dan meminum air putih membelalakkan matanya membaca pesan dari Salsa.
Salsa Anavella teman sebangku Aqeela semenjak dirinya menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas.
Aqeela Aza Calista
Tunggu, gue jemput sekarang.
Aqeela dengan perasaan cemas langsung berlari mengambil sepeda motornya menjemput Salsa.
Batin Aqeela bertanya-tanya, tidak biasanya teman sebangkunya itu menunjukkan sisi lemahnya pada dirinya. Setahu dirinya Salsa adalah sosok yang kuat dan selalu ceria.
"Sa, tungguin gue." Lirih Aqeela.
-TBC-
Bantu vote ya, karena itu gratis🫶
Typo tandain yaaa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Loved! [On Going]
Novela Juvenil"Gue cinta sama lo." Ucap Mohan penuh penekanan. "Hah?" Pernyataan yang paling mengejutkan dalam hidup Aqeela ialah ketika sahabatnya menyatakan cinta. Bahkan mereka selalu bersama. "Tembok kita terlalu tinggi, Mo." "Iya tahu, sejauh itu kita berbed...