Chapter 9

1.6K 104 4
                                        

Setelah menghabiskan makan malam, kini mereka berkumpul di ruang tengah dan duduk di lantai yang beralaskan karpet.

Mereka duduk saling melingkar dan di tengah-tengah mereka terdapat red wine.

Haikal tiba-tiba meletakkan botol wine yang kosong.

"Main truth or dare biar seru," ujar Haikal.

"Kalian jangan macem-macem ya banyak cewek disini." Peringat Mohan.

"Cuma main-main aja bro, santai aja," sahut Regan.

Haikal memutar botolnya dan berhenti tepat di depan Farel.

"Apaan, males gue," rutuk Farel.

Farel tidak terlalu menyukai permainan truth or dare.

"Wah seru nih! Truth ya," ujar Regan

"Dare aja. Gue minum," jawab Farel.

"Truth aja, disini ada yang lo suka 'kan?" Tanya Haikal kepada Farel.

"Haikal..." Kesal Farel.

"Ayolah Rel. Seru nih."

Farel menjawab cepat. "Nggak ada."

"Njir! Haha. Kalau gue jadi lo udah gue putusin jes." Ujar Salsa tak habis pikir dengan ucapan Farel padahal ada Jeslyn pacarnya.

Jeslyn yang mendengar ucapan Farel hanya memutar bola matanya malas.

"Kelakuan play boy kelas kakap emang gitu," ujar Jeslyn tampak acuh.

"Babe, gak gitu," ucap Farel menyangkal.

"Anj*ng. Hahaha," Regan tertawa terpingkal-pingkal dengan memegang perutnya.

Haikal kembali memutar botol dan berhenti tepat di depan Shaka.

"Truth aja Bang, lo masih belum move on Bang?" Tanya Mohan sekenanya.

"Nyatanya, menunggunya lebih baik daripada mencari pengganti." Jawab Shaka.

"Ya! Ada-ada aja lo, Bang. Nunggu orang yang masih hidup oke lah. Lah ini udah," ucap Mohan sambil memejamkan matanya dan menjulurkan lidahnya.

"Kalian mana tahu, setiap kali gue tatap mata teduh itu walaupun cuma lewat foto, gue jatuh cinta lagi, lagi dan lagi." Lirih Shaka dengan tatapan sendu.

Salsa menghampiri Shaka dan mengelus punggungnya pelan.

"Kalau gue yang gantiin dia di hati lo gimana?" Tanya Salsa menyengir lebar.

"Woi. Gila lo." Ujar Aqrela tak habis pikir dengan Salsa.

"Boleh, nanti kita cek kerandanya cocok gak sama lo," jawab Shaka.

"Gimana? Mau nggak?" Tanya Shaka dengan menaik turunkan alisnya.

"Yang bener aja." Kesalnya.

"Udah-udah daripada baperan, mending kita party aja," ujar Regan.

Farel dan Jeslyn sudah berada di pojokan, dengan Farel yang terus membujuk kekasihnya.

Permainan truth or dare selesai begitu saja karena terlalu membawa perasaan.

"Gak mau nyoba pacaran Bang?" Tanya Regan kepada Shaka.

Shaka menggelengkan kepalanya. "Kalau bisa minta sama Tuhan karungin aja jodoh gue, biar nggak bisa pacaran. Gue aja luntang-lantung gak punya pacar."

"Kalau pacaran sama gue, gimana Om?" Ujar Salsa dengan menaik turunkan alisnya.

"Om lagi, Om lagi." Desis Shaka.

Salsa hanya menyengir, dirinya senang menggoda Shaka.

"Boleh. Tapi, tidur dulu ya," ujar Shaka dengan mengelus rambut Salsa.

Blush!

Kedua pipi Salsa memerah seperti kepiting rebus.

"Aaa jadi nggak mau keramas gue!" Pekik Salsa dengan menatap Shaka.

"Aneh. Tapi, gue suka," Batin Shaka berseteru.

"Waduh, haha! Ternyata boncabe bisa salting juga." Ujar Regan dengan tawanya.

"Huuu, makanya cari pacar bisa bisa salting." Ledek Salsa.

"Ada kok,"

"Masa? Mana pacar lo, Gan?" Tanya Aqeela menatap Regan dengan bingung.

Regan menunjuk Haikal yang sedang minum wine. "Nih."

"Bangs*t!" Maki Haikal.

•••

Mereka semua sudah pada mabuk gara-gara kebanyakan minum, kecuali Farel katanya gak bisa minum.

"Sayang, kalau kita udah menikah nanti. Kita harus punya anak berapa?" Tanya Mohan menatap Aqeela.

Mohan dan Aqeela sudah sama-sama mabuk berat dan terus meracau tidak jelas.

Aqeela tersenyum manis menatap Mohan dengan sisa kesadaran Aqeela berucap. "Humm, olahraga yang paling gue sukai sepak bola,"

"Wow! 11?" Tanya Mohan dengan mata berbinar.

Aqeela menyelipkan rambut di belakang telinganya. "Kita mungkin membutuhkan pemain cadangan,"

"Wah, 15? Sayang, kita gak punya banyak waktu. Ayo kita cicil dari sekarang!" Ujar Mohan dengan merentangkan kedua tangannya.

"WOI LO BERDUA. GUE ADUIN BOKAP LO YA!" Teriak Farel dengan lantang.

Byur!

Mohan dan Aqeela di dorong Farel ke kolom berenang. Mereka mengusap wajah dan berucap bersamaan." Lo kenapa sih, dorong-dorong kita berdua Rel?" Kesalnya.

"Mampus lo berdua, kebanyakan halu gak jelas."

Mereka berdua saling tatap. "Emang kita berdua ngapain?"

-TBC-

Next?

Bantu vote ya teman-teman biar semangat nulisnya.

Thank you💐

Be Loved! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang