"Gue cinta sama lo." Ucap Mohan penuh penekanan.
"Ha?"
Pernyataan yang paling mengejutkan dalam hidup Aqeela ialah ketika sahabatnya menyatakan cinta. Bahkan mereka selalu bersama.
"Tembok kita terlalu tinggi, Mo."
"Iya tahu, sejauh itu kita berbeda...
"Nah 'kan apa gue bilang, Mo. Aqeela itu lebih serem dari setan lihat aja tuh tanduknya udah mulai keluar."
"Lo lebih dari setan ya, es kiko!" Pekik Aqeela.
"Makanya lo harus hafalin ayat kursi kalau deket setan begini, jaga-jaga siapatau tanduknya keluar." Ucap Miko tertawa.
"Jadi lo dari tadi ngeledek gue ya!?"
"Kalau lo ngerasa." Ujar Miko tersenyum tengil.
Miko berlari kencang menghindari tatapan maut Aqeela yang siap menerkamnya.
Aqeela menghela nafas kasar dan menyugar rambutnya. "Kenapa sih, dari banyaknya tempat di dunia ini harus ketemu makhluk jadi-jadian itu."
•••
Setelah pulang dari mencari angin malam, Mohan dan Aqeela pulang ke rumah masing-masing.
Mohan yang lagi duduk di balkon kamarnya tersenyum menatap ke arah kamar Aqeela.
"Sesayang itu ya sama Aqeela?" Tanya Bima Ayahnya Mohan.
Mohan menoleh ke sumber suara. "Lebih dari itu, Yah."
"Aqeela tahu gak kalau kamu sesayang itu sama dia?" Tanyanya.
"Nggak, Yah. Dia juga lagi deket sama temen sekelasnya."
"Trus kamu tinggal diam gitu aja?"
"Gak tahu, bingung juga, Yah." Keluh Mohan.
"Laki-laki itu harus ada pendirian, kalau kita gak melangkah ke depan yang ada di ambil orang. Perempuan itu butuh kepastian, Ayah gak pernah melarang kamu berhubungan sama siapapun. Apalagi Aqeela, Ayah setuju." Jelasnya.
"Secinta apapun aku sama dia, tetap aja dia milik Tuhannya, Yah. Aku gak bisa merebut dia."
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sebuah ruangan yang gelap, terlihat hanya wajahnya. Wajah tampannya terang terpantul sinar layar monitor, ia melihat-lihat sekeliling dari monitor itu tanpa terkecuali dan yang paling membuatnya terpukau ialah sosok gadis cantik.
Gadis cantik dengan rambut di kuncir asal-asalan tanpa adanya riasan di wajahnya, yang menambah kesan cantik dan naturalnya dia.
"Selalu cantik," ucapnya tajam.
Dia mengelus pelan layar monitor. "Di kehidupan yang gelap ini, untungnya ada kamu yang mengisi hari-hari saya."
Dia terkekeh pelan dan berucap. "Harus berapa lama lagi saya nunggu, hm?"
"I need you, my little girl."
•••
Baru ada waktu update nih, jangan lupa vote ya, typo tandain.