The Ugly Truth

2.4K 78 1
                                    

Sesampainya di apartemen Damien aku hanya bisa melanjutkan kegiatan menangisku. Aku merasa tidak ada lagi yang dapat aku percaya. Stella? Aku bahkan sudah menganggapnya seperti saudara perempuanku sendiri, aku bahkan tidak menyangka kami akan pernah bertengkar. Namun sekarang kenyataannya? Dia mengkhianatiku! Mengkhianati hatiku dan kepercayaan yang sudah kuberikan padanya. Dan..Ken? apa maksudnya? Kenapa dia bisa sama Stella sih? Aku gak paham sama semua yang terjadi hari ini, kenapa tiba-tiba bisa Stella pacaran dengan kak Ken, dan apa maksudnya selama ini dia gak ngasih tau aku sih?

Semua pertanyaan itu hanya dapat berputar-putar di kepalaku tanpa mengandung satu jawabanpun.

"Katie..."

Aku mendengar Damon memanggil namaku, ohiya aku lupa kalau ada Damon di sini. Aku menengadahkan kepalaku yang sedari tadi aku sembunyikan di antara kedua lututku. Aku melihatnya tersenyum sedih ke arahku dan merentangkan kedua tangannya tanda bahwa aku boleh memeluknya. Itulah yang selalu di lakukan Damon saat aku sedang sedih ataupun menangis.

Aku jadi ingat saat dulu aku masih bermain dengan Damon dan Damien. Saat itu aku sedang bermain petak umpet dengan mereka berdua. Dan ketika aku sedang berlari untuk mengerjar Damon, aku tersandung batu dan aku pun terjatuh. Tidak begitu parah, namun aku cukup kaget dan alhasil aku menangis, kemudian aku melihat Damon berjalan mendekatiku, dan bukannya berkata apapun, Damon hanya merentangkan kedua tangannya untukku. Seolah itu adalah tempat yang sangat nyaman dan hanya ada khusus untukku, ya untukku. Aku kemudian berlari dan mendarat di pelukannya. Pelukan Amo yang selalu menenangkanku, dari dulu hingga sekarang. Semenjak kejadian itu, Amo selalu menyediakan satu tempat yaitu pelukannya, untuk menghiburku yang sedang sedih. Dan ketika aku berada di dalam pelukan Amo...perasaan sedihku entah menguap begitu saja. Itulah mengapa aku menyukai Amo.

Aku terlarut dalam pikiranku dan perasaan nyaman ketika ada di dalam pelukan Damon. Hingga tidak sadar aku tertidur di dalam pelukannya. Samar-samar aku mendengar pintu apartemen di buka, dan aku mendengar suara percakapan Damon dengan entahlah, mungkin Damien. Aku ingin sekali membuka mataku dan memeluk Damien sekarang, karena aku membutuhkan Damien, aku butuh dia menghiburku, aku sedang kacau, aku tidak tahu harus bersandar ke siapa lagi. Namun anehnya, mata ini seolah tidak mau bertemu dengan pujaan hatiku, aku tidak kuasa untuk membuka mataku, akhirnya aku hanya memutuskan untuk kembali tidur dan terlelap. Tak lama kemudian aku merasa tubuhku melayang, apakah aku sedang bermimpi? Ataukah Damien menggendongku ke kamar tidur? Entahlah...aku hanya tidak ingin menghadapi kenyataan, aku...hanya ingin terus tertidur.

§

Matahari pagi menyeruak menembus gorden dan terpapar di mataku. Aku sedikit kesilauan dan memutuskan untuk bangun dari tidurku. Aku mengucek mataku pelan dan berusaha mengingat kejadian semalam. Sepertinya semalam aku nggak tidur di sini deh...aku melihat ke sekeliling dan melihat ini kamar Damien, oh, mungkin benar semalam Damien menggendongku ke sini. Belum sadar sepenuhnya dan masih berusaha mengingat apa yang terjadi semalam, ketika aku merasa ada yang bergerak di sampingku.

"Damien?!"

Aku menutup mulutku tak percaya dan hanya bisa menahan nafasku. Damien? Kenapa Damien di sini? Apa yang terjadi semalam? Aku menyingkapkan selimutku dan,

Untunglah...masih lengkap,

Sebentar, Damien? Kenapa bisa dia ada di sini?

"Auch, jangan berteriak Katie...kau mengganggu tidurku"

Damien menyenderkan tangannya sebagai bantalan kepalanya dan melemparkan senyum terindahnya padaku sambil berkata 'good morning'

Aku akan sangat berbahagia jika aku memang dalam keadaan yang sedang tidak patah hati dan kecewa. Namun sekarang, senyuman Damien pun mungkin belum akan memperbaiki luka hatiku yang sekarang ini. Aku ingin sekali lenyap dari dunia ini daripada harus menghadapi kenyataan bahwa sahabatku sedang mengkhianatiku. Dan aku bahkan tidak dapat membalas senyuman Damien yang sangat manis tadi dengan senyuman tulusku...buktinya dia sekarang bertanya apakah aku sedang ada masalah.

My Foe Is My FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang