The Old Us

4.4K 150 1
                                    

Hai hai!
Makasih ya yang udah vote dan comment MFIMF!
Aku sebenernya mau update dari tadi siang, but karena saking lubernya ide malah jadi bingung mau nulisnya gimana, huahuahua
Oiya! gambar di samping Damon ya!
Oke happy reading~

***

Katie's POV

Aku berjalan keluar kamar Damien dan menuju ke arah pintu keluar rumah sakit saat aku melihat sosok yang sepertinya tak asing di mataku. Namun aku masih tidak bisa mengingat siapa sosok pria yang kulihat ini. Aku berusaha mengingat kembali siapa pria ini dan jawaban itu keluar dari otakku. Dia om-om yang waktu itu berebut taksi denganku..kan?

Aku yakin kali ini aku benar. Walaupun pertemuan kami begitu singkat, namun wajah om-om yang sempat kesal padaku itu memang cukup familiar sehingga aku dengan mudah dapat mengingatnya. Aku sendiri tidak tahu kenapa aku merasa wajahnya cukup familiar denganku. Apa dia saudara ku? tidak-tidak, seingatku aku tidak memiliki saudara seumurannya. Kemudian, aku tak ambil pusing dan memutuskan untuk berjalan melewatinya, karena memang jalan di depanku ini satu-satunya jalan untuk keluar dari rumah sakit ini, kebetulan memang om-om ini lagi berdiri di dekat pintu keluar. Seperti hendak menunggu seseorang.

Kulangkahkan kaki ku menuju pintu keluar rumah sakit. Saat tiba-tiba ada yang memanggilku dari belakang.

"Hey kamu" 

Aku menengok ke belakang dan mendapati sesosok om-om yang ternyata benar, ia yang waktu itu sempat berebut taksi denganku

"Y...ya?" apa jangan-jangan ia ingin membalasku soal taksinya yang kurebut itu? aaa ya Tuhan, aku gamau dimarahin di depan umum gini. Eh, lagian kan waktu itu dia udah maafin aku kan?

"Kamu ga ingat siapa saya?" tanyanya padaku dengan tatapan tak percaya, kemudian ia menggeleng-gelengkan kepalanya pelan sambil melipat tangannya di dada

"Eh, ingat lah om, om yang waktu itu marahin saya kan gara-gara taksi?" spontan kalimat itu langsung keluar begitu saja dari mulutku. Dan sukses membuat om-om di depanku ini melotot ke arahku. ups

"Sudah saya bilang kan, jangan panggil saya om! saya ga setua itu untuk dipanggil om, ck" ih kenapa sih semuanya gamau dipanggil om? gak Damien, gak si om-om ini, emang apa sih buruknya dipanggil om? emang dia gapunya keponakan apa? 

"Yaudah, om- eh kak?" aku mengangkat sebelah alisku sambil bertanya kebingungan

"Panggil saja saya Damon" om-om ini langsung mengulurkan tangannya ke arahku

"Katie" jawabku sambil membalas uluran tangannya dan menjabat tangannya

Dan sialannya, om-om ini malah memandangi wajahku lekat-lekat sambil tersenyum nakal kepadaku. Jabatan tangannya sedari tadi terus menggenggam tanganku dan tak kunjung dilepasnya. Setan apalagi ini yang merasuki dirinya? pertama kali ketemu jutek setengah mampus! terus sekarang? dasar om-om mesum!

"Ehm" aku berdeham berusaha untuk menyadarkan si mesum sialan dihadapanku ini untuk segera melepaskan tangannya, namun usahaku gagal dan kini ia malah makin menatapku dalam-dalam

"Kau benar-benar tak ingat padaku ya?" kali ini wajahnya menyiratkan perasaan sedih, eh ini orang udah gila ya? 

"Kan saya udah bilang saya ingat sama om- eh kakak yang marah sama saya gara-gara soal taksi itu kan?" aku sungguh tak mengerti dengan orang di hadapanku ini, apa dia sudah gila? tiba-tiba saja raut wajahnya menjadi berbinar saat melihatku sekarang, seolah ia menemukan anjingnya yang hilang kabur dari rumah

"Ini aku Katie...ini aku Amo"

Apa....apa tadi katanya...A-amo? dia Amo? 

"Amo?"

My Foe Is My FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang