Please Don't Lie Again

707 36 1
                                    

HAI


maaf sebesar-besarnya terhadap kalian yang sebegitu setianya menantikan lanjutan MFIMF ini...aku sungguh merasa berdosa menelantarkan kalian setahun lebih...percayalah...ini karena kuliah ku sangat berat. Yey jadi ini cerita aku buat semasa aku SMA kelas 11 dan sekarang aku sudah kuliah semester 3..dan belum selesai..yawla.

Okay, jadi tanpa babibu, silahkan menikmati apa yang seharusnya kalian nikmati semenjak setahun yang lalu!


§


Katie's POV

Hari ini aku bangun sebelum alarm berbunyi, tentu saja, karena ini masih jam 3 pagi, dan aku kaget sekali ketika aku menyadari bahwa sedari tadi malam, Damien masih ada di sini, di kamarku, di atas kasurku, berdua denganku, dan bahkan, aku tidur di pelukan Damien. Tidak terjadi apa-apa tenanglah, bahkan posisi kami masih bersandar di atas guling dan bantal, benar-benar seperti posisi terakhir kami tadi malam. Aku tidak menyangka bahwa berada di pelukan Damien akan senyaman itu hingga membuatku terlelap cukup lama. Anehnya, mengapa Damien tidak membangunkanku ya, mungkin dia sudah mencoba tapi aku yang terlalu kebo kah? Mungkin, karena mengeluarkan air mata sebanyak 2 tong tentu menguras banyak tenaga. 

Perlahan aku memindahkan kepala Damien ke atas bantal dan menutupi badannya menggunakan selimutku. Lucu sekali, selimut yang tadinya cukup besar buatku, ini terlihat kecil di badan Damien. Aku melihat bahwa ada notifikasi pesan di ponselku, dan ternyata memang benar, Damon mengirimkan pesan padaku sekitar jam 11 malam tadi.


"Princess, kau sudah tak apa kan? maafkan aku tadi aku harus buru-buru meninggalkanmu." 

"Aku tak apa Damon, percayalah, umm apakah kau mau makan bersama nanti siang? aku ingin bertanya padamu mengenai sesuatu."


Kuharap dengan nanti aku bertemu dengan Damon, selain aku ingin menceritakan tentang kegilaan orang tua ku yang ingin menikahkanku secepat mungkin, aku juga ingin menanyakan padanya apa yang harus kulakukan sekarang, aku masih labil, aku seakan tidak bisa melupakan kejadian Stella dan kak Ken, padahal tunangan yang mencintaiku ada di depan mata. Tetapi tentu aku tidak akan menceritakan bagian di mana aku juga menyukai Damon, bukan?

Aku masih melamun hingga tiba-tiba aku merasakan Damien memelukku dari belakang, di posisi ini aku sedang duduk di pinggir kasur dan Damien sedang tiduran dengan tangannya memeluk perutku dengan erat,

"Katie sayang, kamu kenapa kebangun..?"

Oke aku gugup.

gugup banget.

"Iya Damien...mungkin aku kebangun karena tadi kedinginan, aku engga ingat kalau aku ketiduran tadi ahaha, kamu kenapa engga bangunin aku Dam tadi?"

Damien mengubah posisinya menjadi duduk dan aku pun duduk menghadap dia, Damien membenarkan anak rambutku sejenak sambil memandangi wajahku lumayan lama...aku pun ikut memandangi wajahnya...aku memandanginya lumayan lama hingga aku sadar bahwa di wajahnya terukir kelelahan yang selama ini aku tidak begitu perhatikan, aku tidak sadar bahwa kini jenggot pak Damien pun sudah mulai tumbuh di sana sini agak berantakan, kantung matanya juga menghitam, aku makin merasa bersalah karena mungkin aku ada di salah satu alasan mengapa Damien terlihat seperti itu...

Tanpa sadar aku meraih wajahnya dan mengusapnya pelan...jemariku mengikuti lekukan wajahnya...cekungan matanya yang lelah, pipinya yang mulai ditumbuhi jenggot, bibirnya yang agak pucat, segala yang ada di wajah Damien terlihat lelah dan lesu, menyisakan batang hidungnya sendiri yang masih kokoh. 

"Aku engga mau ganggu kamu tidur Katie...kamu kelihatan lelah...kamu pasti capek kan tadi sore nangis lama banget...maafin aku ya Kat-"

Sebelum Damien melanjutkan kalimatnya yang aku tau ia akan meminta maaf lagi untuk sesuatu yang ia bahkan sebenarnya sama sekali tidak bersalah, aku memeluknya erat sambil berbisik

"Ssh Dam...cukup dong minta maafnya..kamu gasalah apa-apa sayang..justru aku yang salah dan seharusnya aku yang minta maaf karena aku kamu jadi makin banyak pikiran, kamu jadi harus ngurusin aku, nungguin aku dan sebagainya, aku yang salah dan engga becus jadi tunangan...masa tunangan aku sampe ga keurus gini sihh, kantung mata, jenggot di mana-mana.."

Damien tekekeh pelan mendengar aku yang terus-terusan nerocos ga jelas ini,

"Katie apa sih, engga kok, kamu sekali engga bikin beban  buat aku, aku malah senang kamu hadir di kehidupan aku...dan tadi kamu panggil aku apa? sayang? aku senang sekali kamu akhirnya panggil aku sayang lagi ahahaha, dan terimakasih sudah mengakui aku sebagai tunanganmu Katie...aku sempat takut sekali kamu ingin membatalkan pertunangan ini ketika kamu melepas cincin pertunangannya tadi sore..."

"Tentu tidak Damien, mana mungkin aku membatalkan pertunangan kita, aku sungguh mencintaimu Damien..sungguh..."

Oh Katie...apakah engkau yakin dengan perkataanmu barusan..? 

  §  

Oke karena besok saya ada kuliah jam 10, segini dulu yak ceritanya, maafkan aku, aku janji besok aku update lagi, JANJI. muah, xoxo <3 


Don't be shy to vote and comment!

<3<3<3

My Foe Is My FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang