Grenade [Count on Me: Unwritten Moments] - Chapter 2

410 29 1
                                    

"It's all my fault, I'm sorry..."

TW!!!

CHEATING, DIVORCE, BROK3N HOME, self-blaming 

.....

"Untuk Jemima, kami sarankan untuk ujian ulang. Memang selama UAS, anaknya terlihat tidak fokus dan mengerjakan hanya 30 menit paling lama kemudian langsung log out dan buru-buru keluar kelas. Dari semua ujiannya, hanya biologi dan fisika saja yang nilainya lulus. Untuk Arts, Jemima meninggalkan kelas dan canvasnya kosong. Kami perhatikan memang akhir-akhir ini Jemima tidak seperti biasanya. Teman-temannya juga bilang demikian. Apa ada masalah di rumah?" Mrs. Astrid menatap Jihoon dan Soonyoung bergantian.

Masalah yang cukup serius dengan Mima dan sekolahnya. Sudah satu bulan sejak kejadian traumatis yang membuat Jemima kemudian menolak pergi ke sekolah. Hanya mau tiduran saja. Hari ini, wali kelasnya mengundang Jihoon dan Soonyoung karena sudah satu minggu Jemima tak pernah muncul di sekolah, tentu bukan karena ijin liburan seperti biasanya. Sakit pun tidak.

Ada apa dengan Jemima si bintang kelas?

"Memang situasi di rumah sedang tidak baik-baik saja. Jemima masih harus beradaptasi dengan keadaan rumah yang agak berbeda. Kami sebagai orang tua juga sudah menghubungi psikolog untuk diajak sharing dengan Mima. Rencananya, nanti kami minta bantuan dengan Mrs. Clara untuk ikut mendampingi juga terkait hasil konsultasi Mima. Kami sadar, keadaan Jemima tidak ideal untuk belajar. Semoga semester depan hasilnya bisa lebih baik." Jihoon menatap tenang wali kelas putrinya. Tak melirik sedikit pun pada Soonyoung yang terdiam di sebelahnya.

"Kami harap, Jemima bisa kembali ceria dan mengikuti pelajaran seperti biasa. Jemima was so bright dan kami rindu sekali melihat Jemima aktif seperti biasa. Kalau butuh bantuan apapun, termasuk dengan Mrs. Clara dan koordinasi dengan saya sendiri sebagai wali kelas, kami siap membantu."

Jihoon tersenyum tipis dan mengangguk.

Rencana katanya?

Rencana apa?

Tak ada.

Kepala Jihoon kosong sebenarnya. Tak pernah ada rencana apa-apa. Memang mau menyusun apa kalau ia sendiri sudah satu bulan pisah ranjang dengan suaminya?

"Aku gak sengaja..."

"Wow, ciuman panas begitu gak sengaja? Kamu mabuk tengah hari bolong emang?"

"Ji, dengerin dulu... semuanya gak seperti yang di vidio itu!"

"Terus apa? Itu rekayasa? Kamu mau bilang anak kamu sendiri pembohong?" Jihoon berdiri, mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat di samping tubuhnya. Hatinya hancur tapi ia pun heran kenapa ia bisa berdiri tegak dan menantang suaminya untuk sebuah penjelasan yang Jihoon sudah paham benar segalanya hanya bualan belaka.

"Aku minta maaf..." Soonyoung menghembuskan nafasnya gusar. Matanya tak lagi menatap nyalang Jihoon saat ia terkesiap melihat satu cairan bening itu jatuh membasahi pipi yang kerap ia kecup

"Aku minta maaf, aku salah."

"Minta maaf untuk? Salahnya yang mana?" Jihoon terus mencecar. Ia butuh penjelasan meski hati mungilnya berteriak agar Soonyoung diam saja. Agar Soonyoung berkata sebaliknya.

"Aku salah sudah berbuat hal seperti di vidio. Aku salah karena Jemima lihat...."

"Jadi kalo anak kamu gak lihat? Kamu gak ngaku salah? Kamu akan selamanya kucing-kucingan main gila?!" nada Jihoon menuntut, naik satu oktaf. Suaranya bergetar menahan marah dan getir yang hampiri dirinya.

Count on Me! [Second Life Universe]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang