Grenade [Count on Me: Unwritten Moments] - Chapter 3

398 25 1
                                    

"Kenapa Papa gak sayang Jemima lagi?"

TW!!!

CHEATING, DIVORCE, BROK3N HOME, self-blaming  

.....

Grey divorce, perceraian yang terjadi ketika pasangan sudah melalui setidaknya lebih dari 10 tahun pernikahan. Usia tak lagi muda, biasanya anak-anak sudah mulai beranjak dewasa. Kemudian muncullah pernyataan....

"Jika tuduhannya hanya berdasarkan saksi di bawah umur dan bukan merupakan perbuatan asusila yang menciderai pernikahan, baiknya rujuk saja."

Jihoon berdecih di kursinya. Hatinya mendidih saat salah satu mediator dalam mediasi kali ini, enteng berbicara demikian.

"Di situ masalahnya, ada keterlibatan anak di bawah umur yang seharusnya tidak pantas untuk melihat kejadian demikian." pengacaranya, Om Oloan. Laki-laki yang usianya sama seperti Ayah mertuanya, membela Jihoon karena merasa keberatan.

"Pihak tergugat sudah menciderai pernikahan itu sendiri dengan melibatkan anak di bawah umur melihat tayangan yang tidak pantas. Sudah tentu kurang bijak untuk kemudian membiarkan anak di bawah umur berada dalam pengasuhan tergugat."

Mediasi berlangsung alot. Jihoon paham betul bahwa Om Cornelis sebagai pengacara Soonyoung pasti akan dengan tenang membela clientnya. Bagaimana pun juga, perceraian ini harus dijegal, pun jika memang Jihoon dan Soonyoung harus berpisah, hak asuh Jemima yang masih di bawah umur harus jatuh ke tangan Papanya.

Bagaimana pun caranya.

"Bisa dibayangkan tidak, tayangan seperti ini dilihat oleh anak tergugat yang masih di bawah umur? Mohon dipertimbangkan Yang Mulia." Om Oloan tentu tak akan tinggal diam.

Sudah cukup Jihoon menangis menceritakan semuanya ketika ia pertama kali datang bersama Tiffany ke kantor pengacara kawakan itu. Mediasi tiga kali pun, harus buntu karena Jihoon tentu ngotot, Soonyoung pun begitu.

Jihoon pikir, segalanya akan lebih mudah karena mediasi tak berhasil, harusnya tinggal jalankan sidang hingga akhirnya sampai ke sidang putusan kan?

Namun, nyawanya seakan dicabut kala di persidangan pertama, Jihoon harus menahan nafas melihat layar besar di ruang sidang kembali menampilkan vidio laknat 20 detik yang direkam putrinya.

Soonyoung terlihat tak gentar. Entah apa yang ada di otak laki-laki itu hingga terus memaksa untuk rujuk dan menekan Jihoon untuk mencabut gugatannya.

"Tak pernah ada bukti bahwa client saya, melakukan perbuatan menciderai pernikahan seperti yang dituduhkan. Tak ada bukti soal berhubungan badan, semuanya bisa diselesaikan baik-baik tanpa harus ada perpisahan mengingat putri dari keduanya masih di bawah umur dan perceraian tentu bukan solusi yang benar bagi perkembangan psikologis anak-anak usia belia."

Gila.

Jadi Jihoon harus beberkan vidio suaminya berhubungan seksual dengan pelacur itu dulu baru semua orang mau percaya?

"Jihoon, saya mohon. Semuanya bisa dibicarakan baik-baik. Saya udah bilang saya gak akan ngulangin lagi..." Soonyoung berusaha meraih tangan Jihoon yang setelah tiga bulan, akhirnya kembali ke rumah untuk mengambil beberapa dokumen penting milik Jemima.

Jihoon ceroboh karena tak meletakkannya dengan rapi dan ternyata berkas-berkas untuk pindah ke Amerika serta mengurus sekolah Jemima di sana masih belum terlengkapi. Jadilah Jihoon terjebak di sini bersama Soonyoung yang entah bagaimana mengetahui bahwa Jihoon datang ke rumah setelah sidang pertama perceraian mereka kemarin.

BRAK!

"Mau kamu apa?" Jihoon meradang. Terngiang-ngiang bagaimana Soonyoung dan tim kuasa hukumnya mengecilkan Jemima hanya karena kesaksian anak di bawah umur seolah tidak valid dan tak ada harganya.

Count on Me! [Second Life Universe]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang