11. Tentang Rasa

12 2 0
                                    

"Berhenti berharap bukan berarti gue bisa lupain lu dan berhenti buat cinta sama lu, Lis"
-Akalla



Sad ending

"Makasih Shean.." Lisa hanya menundukkan kepalanya karena malu.

"Sama sama, yang penting kita udah selamat sekarang" lemah lembut Shean berbicara. Membuat semua gadis yang melihat kejadian itu merasa iri kepada Lisa.

"Shean.. Lisa.. K-kalian selamat?..." Suara Akalla mulai bergetar karena melihat Shean dan Lisa dihadapannya. Ia sontak memeluk Shean dengan sangat erat.

"LISAAA!! AKHIRNYA KAMU SELAMATTT" Amelia tidak bisa berkata kata lagi, dia menangis lalu memeluk sahabatnya itu dengan sangat sangat erat yang membuat Lisa menjatuhkan bukit yang ada di genggamannya.

"Akhirnya semuanya nya sudah selamat. Tidak ada korban jiwa" Kepala sekolah mengangkat suaranya.

"Sh-shean.. Kenapa harus dia?..." Kanaya merasakan sesak di dada nya karena melihat Shean menggendong Lisa ala bridal style.

"Lisa beruntung banget ya bisa di selamatin ama Shean. Gue kan juga mauu" Kini mulai terdengar suara gadis gadis yang membicarakan Shean&Lisa.

"Baik anak anak tolong perhatiannya sebentar. Ada pengumuman penting" Ucap kepala sekolah dan semuanya murid pun langsung terdiam.

"Karena sekolah kita sedang mengalami masalah, kalian harus diliburkan sampai sekolah di renovasi dan kembali membaik seperti semula"

Mendengar hal tersebut semua murid bergembira karena bisa liburan. Ditengah tengah kegembiraan tersebut, ada Kanaya dan Akalla yang berusaha menyembunyikan rasa sakit mereka akan hal tadi.

"Selamat berlibur anak anak!" semuanya pun bubar dan semuanya pulang ke rumah masing masing kecuali Shean, Akalla, Lisa, Amelia, dan Kanaya.

"Lis, ayok pulang bareng" Ajak Akalla untuk pulang bersama dengan Lisa.

"Maaf Kal, tapi aku mau pulang sama Amelia aja." Dengan halus Lisa menolak ajakan Akalla.

"Kita pergi duluan ya Kal, Shean, bye!" Amelia mulai menarik tangan Lisa untuk segera pulang. Perlahan lahan mereka berdua menghilang dari lingkungan sekolah. Kini hanya tersisa Akalla, Shean dan Kanaya.

"Shean.." Kanaya mulai memanggil nama Shean, namun belum selesai berbicara Shean meninggalkan Akalla dan Kanaya.

"OI SHEAN! TUNGGUIN GUE!" Akalla hanya memandang Kanaya sejenak lalu berlari menyusul Shean.

"Shean.. Sebenci itu kah kamu sama aku?.." Kini hanya Kanaya sendiri, ia menundukkan kepalanya dan mulai menangis secara perlahan.

Waduhh, kira kira kenapa ya Shean segitunya ke Kanaya? Temuin jawabannya di chapter selanjutnya!

Sesuci CintamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang