"Gue masih penasaran, sebenarnya siapa 3 cewe itu"
"Kenapa ga ada petunjuk sama sekali sih?? Kalau gini, gue susah nyari informasinya"
"Petunjuk didalam mimpi gue cuma, 2 cewe no hijab ama 1 yang berjibab. Ga mungkin kan kalau.."
"Aelah, pusing gue mikirin tu 3 cewe" ucap Shean sembari memegang kepalanya.
"Apa yang harus gue lakuin sekarang?"
***
"Amel, rasanya firasat ku ga enak"
"Loh? Gaenak kenapa?" Amelia melepaskan pelukannya.
"Gatau.. Tiba tiba ngerasa aneh aja gitu"
"Udah ya? Jangan di pikirin lagi"
Lisa hanya mengiyakan Amelia dengan cara mengangguk angguk kan kepalanya. Waktu sudah menujukkan jam 09. 40, Amelia lupa bahwa dirinya harus mengerjakan sesuatu.
"Lis, kayaknya aku harus pulang sekarang . Masih ada yang harus ku kerjain dirumah"
"It's okay, makasih ya udah mampir kesini"
"Seharusnya aku yang makasih karna udah mau nenangin aku."
"Bukan masalah besar kok, tenang aja"
"Makasih sekali lagi ya, lis" Amel berdiri dari tempat duduknya dan berterima kasih kepada Lisa.
"Ayok aku antarin sampai depan"
Lisa beranjak dari tempat duduk nya dan mengantarkan Amelia sampai kedepan rumah. Sesampainya disana, Amelia hanya melambaikan tangan tanda selamat tinggal. Lisa pun tersenyum dan membalas lambaian tersebut.
Diperjalanan pulang Amelia merasa gelisah dan kebingungan. Ia seperti merindukan seseorang yang sudah tidak lama bertemu dengan nya.
"Aku.. Aku kangen seseorang" Batin Amelia yang sedang dalam perjalanan pulang.
"Aku kangen sahabat kecilku, kangen Cris" gumamnya.
"Tapi.. Aku ngerasa kayak punya 2 sahabat cowo? Tapi siapa?? Masa aku punya sahabat cowo sih?"
"Perasaan aku ama Cris ga punya sahabat cowo, dan.. 1 cewe itu."
"Sebenarnya mereka siapa?. Ini kek misteri yang harus dipecahkan."
"Kangen Cris banget.. Walaupun dia udah nyakitin aku, tapi dia tetap sahabatku."
Amelia sudah terjebak dalam pikirannya sendiri, dari kejauhan telihat mobil yang sedang menuju kearahnya, orang didalam mobil itu sedang asik berbicara dalam telefon sehingga tak fokus. Gadis itu kini hampir saja tertabrak namun ada seseorang yang menolongnya.
"H-hah??? I-ini kenapa???" Tanya Amelia sembari kebingungan.
"L-loh!? Aldan!?? Lo ngapain disini!?"
"Lo yang ngapain ditengah jalan malah ngelamun!?" Aldan sedikit meninggikan nada bicaranya.
"G-gue.. G-gue beneran masih selamat?" Amelia melihat wajah Aldan yang terlihat kesal karena kecerobohannya.
"Apa? Kenapa lo natap gue begitu?"
"Aldan.." Sedikit demi sedikit mata Amelia mengeluarkan embun.
Tanpa aba aba dia memeluk pria didepannya itu. Aldan yang merasakan pelukan itu hanya terdiam. Dan membiarkan Amelia memeluknya.
"Gue bener bener gatau harus apa, pikiran gue kosong tadi, gue mikirin sahabat sahabat kecil gue. Makanya gue ga tau kalau ada-" Amelia menangis didalam pelukan Aldan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesuci Cintamu
Teen FictionCerita ini mengisahkan tentang sebuah cinta segitiga. Satunya ingin dicintai karena kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya, dan yang lain sudah menyukai sejak pertama kali bertemu. Mereka berdua sahabat dari kecil dan menyukai 1 gadis canti...