13. Hadiah kecil

11 1 0
                                    

"Jangan terlalu mencintai makhluk-Nya, cintailah Pencipta-Nya maka kau akan mendapatkan cinta makhluk ciptaan-Nya"
-Lisa




Happy Ending!

"Bosen banget.. Jalan jalan ke taman aja lah. Mungkin bakal ketemu bidadari nanti." Ucap Shean sembari bersiap siap untuk pergi dan membawa bunga mawar yang sudah ia beli.

Tanpa berlama lama lagi, Shean segera keluar dari rumah dan menuju ke taman. Di taman tidak ramai orang yang datang, hanya ada penjual makanan ringan dan seorang gadis kecil yang sedang bermain main dengan temannya. 1 hal yang membuat Shean salah fokus, yaitu ia melihat gadis yang memakai hijab dari belakang punggung gadis itu. Punggung itu seperti dikenal oleh Shean . Karna penasaran ia langsung mendatangi gadis itu.

"Permisi kak"

"Iya ada apa?" Gadis itu membalikkan badan nya.

"LOH? LISA!?" Kaget Shean

"Shean? Kamu ngapain disini?" Tanya Lisa karna tidak menyangka bisa bertemu dengan Shean di taman.

"Aku.. Aku cuma jalan jalan kok" Gugup Shean dan pipinya sedikit memerah karena melihat wajah Lisa. Ia sontak menyembunyikan bunga mawar yang ia bawa di balakang punggungnya.

"Ooo jalan jalan.. Eh itu apa yang kamu sembunyikan di belakang kamu?"

"H-hah? G-gak. G-gak adaaa"

"Tapi kok kamu kayak nyembunyiin sesuatu dari aku?"

"Ayok Shean, tinggal kasih bunganya. Jangan gugup gitu.. Yok bisa yok." Batin Shean

"Halo? Sheann, kamu masih disana kan?"

"HAH? EH. i-iya.." Pipi Shean kini lebih merah daripada biasanya.

Seketika hening didalam percakapan mereka. Demi mencair kan suasana, Shean memulai pembicaraan kembali.

"L-lisa.. Aku ada hadiah buat kamu.."

"Hadiah? Gausah repot repot ngasih aku hadiah. Ulang tahun aku masih lamaa."

"Bukan itu.. Ini aku sengaja beliin kamu bunga mawar tadi. Kamu suka bunga mawar kan?" Shean perlahan mengeluarkan bunga mawar yang ada di belakang nya. Dengan wajah yang memerah seperti tomat, ia memberikan mawar tersebut kepada Lisa.

"Ehh? B-bunga mawar..." Lisa sedikit terkejut dengan pemberian Shean. Karena itu adalah bunga yang paling ia sukai. Lalu ia mengambil bunga tersebut.

"Gimana? Kamu suka ga sama hadiahnya? Maaf kalau hadiahnya kecil"

"Aku.. Aku suka banget sama hadiahnya Shean.. Suka banget.. Makasih-"

"Sama sama.. Tadi aku lihat perjual bunga lewat di depan rumah. Tiba tiba aku keinget kamu, dan beliin kamu bunga mawar ini"

"Gausah repot repot juga, Shean.. Aku takut ngerepotin kamu"

"Gak ngerepotin sama sekali kok. Mau keliling keliling taman dulu gak?"

"Boleh"

"Ayok, kita jalan" Mereka pun berjalan mengelilingi taman. Saat sedang menikmati udara segar di taman. Mereka berdua melihat sepasang kedua kekasih sedang bertengkar. Dan seperti nya mereka mengenal mereka berdua.

"Eh Lisa. Ayok kita kesana. Ada apa ribut ribut tu" Ucap Shean sambil menunjuk kearah tersebut.

"Eh? Ngapain?

"Udah ikut aja Lis" lalu Shean menarik tangan Lisa untuk segara menuju tempat keributan.

Ditempat tujuan

"KAMU BISA GA SIH SEKALI INI AJA NGERTIIN AKU!?"

"AKU UDAH SELALU NGERTIIN KAMU RAF, KAMU YANG GA PERNAH NGERTIIN AKU!" Teriak gadis itu di depan kekasihnya sambil menangis.

"AKU SAMA DIA TUH CUMA TEMEN, KAMU JANGAN LEBAY BEGINI DEH" Rafendra semakin mengangkat nada bicaranya. Ia nyaris memukul kekasih nya itu.

"WOY BERHENTI GAK LO RAF!?" Shean menghentikan aksi Rafendra yang hampir memukul kekasihnya.

"Loh? RIN?? RIN KAMU GAPAOA?" Lisa menyadari bahwa gadis itu adalah Rin. Ia sontak memeluk Rin dengan kuat dan mengajak nya menjauh dari tempat Rafendra dan Shean.

"Mau apa lo, Shean? Ini urusan gua sama cewe gua. Lu gausah ikut campur!" Rafendra hanya menatap kesal Lisa dan Shean.

"Woy sadar, lu tuh hampir mukul cewe lo. Kalau dia trauma gara gara lo, lo mau tanggung jawab!?"

"Bukan urusan lu. Salah dia lah, lebay banget. Masa dia cemburu lihat gua jalan sama temen cewe gua. Cemburuan amat" Rafendra menatap Shean dan membuang wajahnya ke arah lain seolah olah sedang meremehkan Shean.

"LU- DASAR CWO BRENGSEK!!" Tanpa aba aba Shean langsung memukul wajah Rafendra di bagian pipi.

"Aw.. Ckh. Ouh.. Main kasar ya" Wajah Rafendra yang terkena pukulan Shean kini menjadi memerah. Dan...


Sesuci CintamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang